Kelebihan dan Kekurangan Film Munkar, Banyak Adegan di Luar Nalar
![Kelebihan dan Kekurangan Film Munkar, Banyak Adegan di Luar Nalar](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240205/e538c7c0-a46f-4498-9a26-11f17b6ed810-97c699b25ccb7e572eb3ca2662dec449_600x400.jpeg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film Munkar tayang perdana di bioskop mulai Rabu (7/2/2024). Film garapan sutradara Anggy Umbara ini dibuka apik dengan menghadirkan kegiatan di pondok pesantren yang sudah dimulai sejak subuh.
Konflik kemudian muncul lewat kisah perundungan yang dialami oleh salah satu santriwati bernama Herlina. Dari sini, lah, para pemain mulai menonjolkan kualitas akting mereka yang jempolan, termasuk Ratu Sofya, Adhisty Zara, dan Saskia Chadwick sebagai Obi.
Namun di sisi lain, penulis juga merasakan beberapa hal yang justru membuat film jadi terasa kurang gereget. Untuk lebih jelas, berikut IDN Times rangkum kelebihan dan kekurangan film Munkar.
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!
1. Tak banyak jumpscare, sejumlah adegan di luar nalar sukses bikin merinding
Berbeda dari kebanyakan horor, film Munkar justru minim adegan jumpscare. Tapi jangan salah! Film yang diangkat dari urban legend Lamongan, Jawa Timur, tersebut justru akan menenggelamkan penonton dalam ketakutan lewat berbagai adegan di luar nalar.
Salah satu adegan yang sulit dilupakan adalah perilaku aneh Herlina saat sedang menggoyangkan badannya di atas ranjang dalam balutan mukena. Ditangkap dengan sinematografi yang apik, adegan ini pun sukses bikin bulu kuduk jadi merinding. Padahal adegan itu terjadi pada setting waktu di siang hari.
Di samping itu, film Munkar juga tidak menghadirkan hantu yang sedemikian mengerikan. Namun lagi-lagi mereka cukup brilian menutupi hal tersebut dengan akting memukau para pemainnya, terutama Ratu Sofya yang berperan sebagai Herlina. Keren abis, pokoknya!
Baca Juga: Ada Berapa Post-Credit Scene dalam Film Munkar?
Editor’s picks
2. Eksekusi adegan akhir kurang greget
Namun sayangnya, penulis menilai eksekusi adegan akhir film Munkar terasa kurang greget. Kemunculan sosok ustaz sebagai penyelamat di detik-detik terakhir terasa monoton, karena sudah sering ditampilkan dalam film horor pada umumnya.
Padahal, sejak awal penonton sudah disuguhkan dengan berbagai adegan kreatif di luar nalar yang menumbuhkan ekspektasi besar. Kendati demikian, hal tersebut tertutup dengan munculnya plot twist yang tidak diduga-duga yang pada akhirnya membuat penonton jadi tercengang.
3. Alasan harus nonton film Munkar
Film Munkar menjadi salah satu pilihan film horor yang bisa kamu tonton pada Februari ini. Bagaimana tidak? Selain punya plot horor yang dibungkus dengan isu bullying, film ini juga totalitas menyiapkan set lokasi yang seram. Cocok buat kamu pencinta genre horor!
Selain itu, music scoring serta suara-suara horor yang dihadirkan juga gak terkesan lebay sehingga ketakutan penonton akan terpancing secara natural. Di sisi lain, film ini juga menghadirkan beberapa kisah kehidupan di pondok pesantren yang cukup relatable.
Itu dia kelebihan dan kekurangan film Munkar. Gimana menurutmu?
Baca Juga: Adhisty Zara Belajar Ngaji dan Hafalan Ayat Demi Bintangi Film Munkar