TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seks di Luar Masa Ovulasi, Bisakah Hamil saat Tidak Subur?

Ada berbagai tingkat peluang hamil berdasarkan fase haid

ilustrasi testpack (freepik.com/wayhomestudio)

Kalau kamu sedang mencoba untuk hamil atau berusaha menghindari kehamilan yang tak diinginkan, penting untuk memahami siklus menstruasi dan kaitannya dengan kesuburan.

Ada banyak desas-desus dan informasi yang salah seputar kesuburan. Salah satunya tentang bisakah perempuan hamil saat masa tidak subur.

Setelah kamu mempelajari dengan tepat bagaimana dan kapan kehamilan bisa terjadi, kamu akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang waktu yang bisa dan tidak bisa menyebabkan kehamilan.

Nah, di sini kita akan mengulas tentang masa subur, waktu yang berpotensi menghasilkan kehamilan, dan isu terkait lainnya.

1. Apa itu ovulasi?

ilustrasi masa ovulasi (yourfertility.org.au)

Siklus menstruasi perempuan biasanya berlangsung selama 28 hari. Namun, setiap tubuh perempuan berbeda dan panjang siklus menstruasi itu dapat bervariasi. Berdasarkan hal itu, waktu ovulasi tergantung sistem reproduksi tubuh masing-masing. 

Dilansir Family Education, biasanya ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum dimulai siklus menstruasi dimulai, yakni ketika sel telur yang matang (ovum) dilepaskan dari salah satu ovarium dan berjalan ke tuba falopi. Saat itulah ovulasi terjadi. Sel telur tetap berada di tuba falopi selama 12–24 jam, yang mana itu dapat dibuahi oleh sperma

Sulit untuk memprediksi secara tepat kapan seseorang berovulasi, karena panjang siklus menstruasi bisa berubah dari bulan ke bulan. Sekalipun siklus menstruasi memiliki jumlah hari yang sama, kamu mungkin tidak selalu berovulasi pada hari yang sama. 

Meski demikian, ada beberapa gejala umum yang dialami perempuan selama ovulasi, seperti:

  • Nyeri payudara. 
  • Muncul keputihan. 
  • Perubahan suasana hati. 
  • Perubahan nafsu makan. 
  • Peningkatan gairah seksual. 
  • Nyeri pada perut atau panggul.
  • Kembung. 
  • Mual.
  • Sakit kepala.

Baca Juga: Kenali Warna Darah Haid yang Subur, Perempuan Wajib Tahu!

2. Kapan waktu paling subur bagi perempuan untuk hamil?

ilustrasi keputihan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Menurut Johns Hopkins Medicine, waktu paling memungkinkan bagi perempuan untuk hamil adalah saat memasuki fertility window (masa subur). Dalam siklus menstruasi 28 hari, ada sekitar 6 hari saat perempuan paling subur. Meski masa subur bervariasi pada setiap perempuan, tetapi umumnya ini terjadi pada 5 hari sebelum ovulasi dan sehari setelah ovulasi.

Jadi, bagi pasangan yang merencanakan program kehamilan dapat meningkatkan peluang dengan melakukan hubungan seksual pada rentang waktu tersebut. Karena tepat sebelum dan selama ovulasi, sel telur dilepaskan dan siap dibuahi sperma. 

Namun, karena sulit menentukan kapan tepatnya waktu ovulasi, kamu bisa mengacu pada gejala-gejala fisik yang teleh disebutkan sebelumnya. Salah satu indikasi kesuburan yang baik adalah perubahan konsistensi lendir serviks. 

Kalau kamu melihat keputihan yang jumlahnya meningkat dan memiliki konsistensi seperti putih telur, itu menandakan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim. Kamu mencoba untuk hamil, sebaiknya lakukan seks beberapa kali dalam beberapa hari ketika sebelum, selama, dan tepat setelah ovulasi. 

3. Bagaiman cara memprediksi ovulasi?

ilustrasi kalender ovulasi (freepik.com/freepik)

Selain mengetahui masa ovulasi dari pengamatan tanda-tanda fisik, ada cara lain untuk bisa memprediksi kapan jadwal pelepasan sel telur. Ini bisa membantu kamu mengetahui hari terbaik untuk berhubungan seks setiap bulan. Metode yang bisa dicoba adalah: 

  • Kalender ovulasi: Selama enam bulan kamu bisa menuliskan kapan menstruasi dimulai. Hitung panjang siklus menstruasi terpendek dan terpanjang, kemudian kurangi 11 hari dari siklus terpanjang dan kurangi 18 hari dari sikluas terpendek. Dua angka yang kamu peroleh adalah rentang hari kemunginan besar kamu berovulasi.
  • Perlengkapan prediksi ovulasi: Selama ovulasi, kelenjar hipofisis memproduksi hormon luteinizing (LH) yang menyebabkan ovarium melepaskan sel telur. Mirip tes kehamilan mandiri, tes ovulasi dilakukan dengan buang air kecil pada strip indikator untuk menentukan apakah kamu sedang berovulasi. Hasil positif artinya kamu kemungkinan besar akan berovulasi dalam 36 jam ke depan. 
  • Aplikasi online: Ada berbagai aplikasi yang tersedia untuk membantu memantau menstruasi, memprediksi masa ovulasi, memperikarakan waktu terbaik untuk hamil, dan sebagainya. Meski akurasinya masih dipertanyakan, tetapi itu layak dicoba. 

4. Peluang hamil berdasarkan masa menstruasi

ilustrasi menstruasi (unsplash.com/Oana Cristina)
  • Saat menstruasi: Peluang untuk hamil saat menstruasi sangat rendah. Meskipun secara teknis ada kemungkinan untuk hamil jika berovulasi lebih awal dan berhubungan seks di akhir periode haid, tetapi mayoritas orang akan terlambat berovulasi jika hamil saat dalam siklusnya. 
  • Tepat setelah menstruasi: Peluang untuk hamil saat ini ada dalam tingkat rendah hingga sedang. Sel-sel telur tidak dilepaskan selama fase ini. Akan tetapi, jika ada sperma di tuba falopi dan didukung oleh lendir serviks yang subur, maka ovulasi bisa datang lebih awal dari perkiraan. 
  • Setelah masa ovulasi: Dalam fase ini, peluang untuk hamil rendah. Karena setelah pelepasan sel telur, hanya ada waktu 12–24 jam untuk bisa dibuahi. Selepas itu, kamu tidak akan lagi berada di masa subur, kecuali jika kamu melepaskan sel telur kedua yang relatif jarang terjadi. 

Jika ingin menghindari kehamilan, orang biasa menggunakan metode kesadaran masa subur ini untuk melakukan seks. Namun, perlu diingat bahwa tidak pernah ada jaminan untuk menghindari kehamilan jika terkait dengan sperma dan ovarium yang berfungsi.

Baca Juga: 7 Ciri Perempuan Subur dan Gampang Hamil, Mudah Dikenali

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya