TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Penyimpangan Seksual di Sekitar Kita, Wajib Waspada

#IDNTimesHealth Kenali nama dan ciri-cirinya sejak dini

ilustrasi pasangan berdua (unsplash.com/Khamkéo Vilaysing)

Dunia yang semakin canggih, menjadikan semua informasi dan ilmu pengetahuan tak terbatas, termasuk adanya pengetahuan seks yang ada di media sosial.

Pengetahuan tentang seks memang penting, namun hal tersebut harus benar-benar diterapkan sebagaimana mestinya. Sayangnya, saat ini banyak remaja atau bahkan anak-anak yang mengenal istilah seks tanpa tahu apa itu sebenarnya.

Orangtua perlu waspada terhadap perkembangan ini. Sebab, banyak sekali penyimpangan seksual yang kini beredaran di media sosial atau bahkan di sekitar kita. Kenali sejak dini ciri-cirinya untuk menjaga diri dan memberikan edukasi kepada anak. 

1. Pedofilia

ilustrasi anak diancam (unsplash.com/Caleb Woods)

Pedofilia adalah gangguan seksual berupa nafsu seksual yang terjadi ketika melihat anak di bawah usia 13 tahun. Dapat dikatakan, pedofil mulai terlihat saat orang tersebut berusia minimal 16 tahun.

Pedofil seringkali terjadi pada kaum pria, dengan pemusatan hasrat yang dilakukan pada anak perempuan kecil. Biasanya hal tersebut dilakukan bersama dengan orang-orang terdekat. Misalnya ayah pada anaknya, ayah pada anak tetangga, atau pria dengan keponakannya.

Perilaku penyimpangan seksual ini biasanya dilakukan dengan membiarkan anak kecil melihatnya melakukan masturbasi, mengajak anak untuk telanjang hingga mandi bersama. Hal tersebut dilakukan semata untuk memuaskan gairah nafsunya saja.

2. Exhibitionisme

ilustrasi kaget ketika ada pelaku exhibituonisme (unsplash.com/Darius Bashar)

Exhibitionisme merupakan gangguan seksual yang ditandai dengan dorongan seseorang memperlihatkan organ seksual secara tiba-tiba kepada orang lain yang tidak dikenal di tempat umum. 

Beberapa pelakunya memang melakukannya dengan sengaja dan sadar, agar orang lain kaget, ada juga yang melakukannya dengan berharap bahwa orang di sekitarnya ikut terangsang, sehingga bisa berhubungan lebih lanjut.

Exhibitionisme biasanya dilakukan dengan menonjolkan buah dada atau alat kelamin, mengangkat rok tanpa pakaian dalam, melakukan masturbasi di tempat umum.

Baca Juga: Komnas HAM Terima Laporan Pegawai KPI Pusat Korban Pelecehan Seksual

3. Voyeurisme

ilustrasi orang mengintip (unsplash.com/Dmitry Ratushny)

Voyeurisme merupakan sebuah kecenderungan yang berulang atau menetap untuk melihat orang sedang berperilaku intim, baik secara langsung maupun tidak.

Penderita voyeurisme biasanya suka melihat orang yang sedang mandi, melihat video dewasa, membaca konten dewasa, serta melihat orang berhubungan seksual. Tujuan utamanya bukan untuk rangsangan seksual saja, namun lebih berupa keinginan untuk menjalani kehidupan bersama lawan jenis.

Voyeourisme adalah kebalikan dari exhibitionisme. Jika exhibitionisme adalah mencapai kepuasan seksual dengan memperlihatkan organ seksual dengan jelas, sedangkan voyeurusme adalah mengamati secara diam-diam orang yang sedang berperilaku intim.

4. Frotteurisme

ilistrasi tempat biasa frotteurisme (unsplash.com/Lerone Pieters)

Orang dengan gangguan ini memusatkan hasrat nafsunya dengan menggosok-gosokkan organ seksualnya kepada orang lain yang tidak menginginkannya. Seringkali, frotteurisme adalah seseorang yang pemalu dan sulit bergaul atau ingin meluapkan hasrat seksualnya.

Frotteurisme seringkali terjadi di keramaian kereta ataupun bus, ketika posisi berdiri desak-desakan. Pelaku frotteurisme merasa, ketika melakukan tindakan tersebut banyak orang yang tidak menyadarinya.

Penyimpangan ini sulit disembuhkan, kalaupun bisa bukan tidak mungkin akan kambuh lagi. Orang yang mengidap frotteurisme bisa dipastikan tidak akan pernah puas dengan bentuk hubungan seks layaknya orang normal.

Baca Juga: 5 Fakta 'Terorisme Sperma', Kejahatan Seksual di Korsel

Verified Writer

Nur Fitriani

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya