TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Cara Menjaga Kebersihan Vagina, Pastikan Sudah Tepat!

Hayo, jangan malas menjaga kebersihan area kewanitaan

ilustrasi perempuan (unsplash.com/Becca Tapert)

Merawat organ intim adalah kewajiban bagi setiap perempuan. Sebab, kesehatan vagina dan area sekitarnya berpengaruh pada banyak hal. Mulai dari kesehatan, produksi hormon, hingga kehidupan seks. 

Sebagian perempuan kurang memiliki kesadaran untuk melakukannya. Ini karena organ kewanitaan tidak terlihat. Selain itu, mereka juga menganggap bahwa membersihkannya sehabis buang air saja sudah cukup.

Perlu kamu ketahui bahwa vagina sebenarnya bisa membersihkan diri sendiri. Namun, area sekitarnya, yaitu vulva, memerlukan perhatian darimu. Lantas bagaimana cara membersihkan vagina atau vulva? Simak penjelasan berikut ini!

1. Bukan vagina yang harus dicuci, melainkan vulva

ilustrasi area kewanitaan atau organ intim perempuan (pexels.com/Angela Roma)

Seperti yang sudah disebutkan, vagina adalah organ yang bisa membersihkan dirinya sendiri. Mencucinya malah bisa menyebabkan banyak masalah. Ini karena di dalam vagina terdapat banyak bakteri baik untuk menjaga keseimbangan pH. Sebaliknya, kamu harus mencuci vulva dengan baik dan rutin.

2. Cara membasuh vulva

ilustrasi area kewanitaan (nextmedia.com.au)

Sebaiknya gunakan air hangat untuk membasuh vulva. Kamu bisa menggunakan sabun yang berbahan ringan agar kulit tidak iritasi, tetapi hal ini tidak diperlukan. Cara membasuhnya adalah dengan gerakan dari depan ke belakang. Tujuannya agar terhindar dari kontaminasi bakteri anus ke area vagina.

3. Bolehkah memakai sabun?

ilustrasi produk sabun kewanitaan (joylux.com)

Kamu tidak perlu menggunakan sabun untuk membasuh vulva, dilansir Mayo Clinic. Ini karena sabun berpotensi untuk mengganggu keseimbangan pH vagina. Sabun yang diperbolehkan adalah sabun tanpa wangi-wangian dan pewarna.

Baca Juga: Seberapa Penting Pembersih Kewanitaan bagi Kesehatan?

4. Sabun khusus organ kewanitaan juga tidak diperlukan

ilustrasi penggunaan produk sabun kewanitaan (pexels.com/Angela Roma)

Ada banyak perusahaan yang menawarkan sabun khusus organ kewanitaan. Namun, jangan membelinya. Produk tersebut dimanfaatkan untuk perempuan yang merasa insecure tentang kebersihan organ intimnya. Padahal, produk tersebut sebetulnya malah berpotensi bahaya karena dapat menyebabkan iritasi.

5. Gunakan celana dalam katun

ilustrasi celana dalam perempuan (mitchj.info)

Celana dalam yang berbahan katun adalah jenis celana dalam yang harus kamu miliki. Ini karena bahan tersebut nyaman dan lembut untuk digunakan.

Tidak hanya itu, area kewanitaanmu bisa “bernapas” melalui serat-seratnya sehingga tidak ada kelembapan yang berlebihan. Kamu harus menghindari celana dalam yang terbuat dari nilon dan bahan sintetis.

6. Buang air kecil setelah berhubungan seksual

ilustrasi buang air (freepik.com/gpointstudio)

Penting untuk buang air kecil sesaat setelah berhubungan seksual. Kuman bisa tertinggal di saluran kemih, lubang yang berada di atas vagina. Untuk membersihkannya, kamu harus buang air kecil. Risiko yang ditimbulkan jika kamu tidak melakukan hal ini cukup besar, yaitu infeksi saluran kemih.

7. Pilih pembalut tanpa pewangi

ilustrasi pembalut (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saat menstruasi, jangan menggunakan pembalut yang mengandung wangi-wangian. Alasannya sama seperti sabun, pewangi buatan bisa menyebabkan ketidakseimbangan pH vagina. Kamu juga harus memilih pembalut yang terbuat dari bahan yang lembut untuk mencegah iritasi.

Baca Juga: 7 Macam Benjolan pada Vagina, Kenali Ciri-cirinya sebelum Terlambat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya