TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Kudis, Kurap, dan Eksim pada Kulit

Ketiganya adalah penyakit yang meradang di kulit

ilustrasi seseorang terkena penyakit kulit (unsplash.com/Andrej Lisakov)

Kulit adalah lapisan luar yang berperan penting dalam tubuh manusia. Karena itulah, kulit yang menjadi lapisan terluar pasti lebih sering mengalami masalah kesehatan. Masalah kulit yang sering terjadi adalah peradangan seperti jerawat, gatal-gatal, dermatitis, alergi, kudis, kurap, eksim, dan herpes. 

Meskipun masalah tersebut sama-sama terjadi peradangan pada kulit, namun gejala dan pengobatannya jelas berbeda. Seperti pada kudis, kurap, dan eksim, ketiganya adalah penyakit yang meradang pada kulit, akan tetapi banyak perbedaannya. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak orang yang keliru untuk membedakan antara kudis, kurap, dan eksim. Berikut ini adalah penjelasan terkait bedanya masalah kulit kudis, kurap, dan eksim yang harus kamu tau agar tidak keliru lagi. 

1. Berbeda penyebabnya

ilustrasi bakteri penyebab kudis, kurap, dan eksim dilihat dari mikroskop (unsplash.com/CDC)

Kudis, kurap, dan eksim adalah masalah yang terjadi pada kulit, biasanya menimbulkan bercak merah dan terasa gatal atau panas. Kondisi yang meradang seperti ini tentu menjadi hal yang mengganggu bagi penderitanya, segala aktivitas akan terganggu karena rasa gatal dan perih yang terus menerus. 

Sekilas ketiganya terlihat sama. Akan tetapi, kudis dan kurap dapat menular sedangkan eksim tidak dapat menular. Meskipun gejalanya hampir mirip, namun penyebabnya berbeda-beda. 

Kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau sarcoptes scabiei. Jika diamati melalui mikroskop tungau tersebut berukuran kecil yang memiliki depalan kaki dengan ukuran 1/3 milimeter. Tungau tersebut tidak dapat melompat dan terbang, hanya merangkak dan hidup dengan suhu di bawah 20 derajat celcius dalam wkatu yang lama. Meskipun berukuran sangat kecil, tapi rasa gatal yang diakibatkan tungau tersebut cukup parah terlebih pada malam hari. 

Sementara itu, berbeda dengan kurap yang disebabkan oleh jamur yang hidup di kulit matu, rambut, dan jaringan kuku. Gejala yang ditimbulkan adalah kemerahan dan berbentuk seperti cincin, kulit terkelupas, gatal dan dapat menular jika seseorang bersentuhan dengan penderitanya atau hewan yang memiliki luka kurap.

Jika kedua masalah kulit tersebut disebabkan tungau dan jamur, maka eksim adalah penyakit kulit yang disebabkan karena alergi terhadap zat-zat tertentu. Misalnya, alergi pada kosmetik, deterjen, sabun, body lotion, dan zat kimia lain. Eksim tidak dapat menular seperti kudis dan kurap, akan tetapi jika tidak segera diobati bisa menyebabkan borok. 

Baca Juga: 5 Tips Memilih Sabun untuk Kulit Eksim, Jangan Sampai Salah

2. Berbeda cara pengobatannya

ilustrasi penyakit kulit di sekitar wajah (unsplash.com/ Pablo Merchan Montes)

Penyakit kulit tersebut tidak dapat hilang dengan sendirinya, perlu penanganan seperti salep, antibiotik dan obat-obatan yang direkomendasikan dokter untuk mematikan tungau dan jamur sebagai penyebabnya. 

Pada penderita kudis, dokter biasanya akan memberikan salep untuk membunuh tungau agar tidak menyebar ke daerah lain. Oleskan salep pada daerah kulit yang dianjurkan dokter, proses pengobatannya biasanya berlangsung tiga hari tergantung jenis obat yang digunakan. Jika kudis belum parah, maka dapat dilakukan pengobatan sederhana yakni dengan merendam kulit dengan air dingin dan gunakan pelembap yang mengandung calamine. 

Pengobatan pada kurap juga dilakukan dengan mengoleskan salep. Tapi, salep yang digunakan adalah yang antijamur dan mengurangi gatal-gatal seperti dermisil, clotrimazole, dan miconazole.

Sensasi gatal dan panas yang dirasakan penderita eksim tentu sangat menjengkelkan. Sehingga, perlu pengobatan khusus untuk meredakan gatal seperti dengan mengompres dengan air dingin atau menggunakan obat-obatan bebas krem lemak netral. 

Verified Writer

Sarifatul Ula

1% better every day :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya