Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Melna Agustriani Purba, M.Sc, Sp.A
Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama untuk bayi. ASI yang berkualitas mengandung energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam bulan-bulan awal kehidupannya, dan terus menyediakan setengah atau lebih kebutuhan gizi bayi selama paruh kedua tahun pertama serta sampai sepertiga selama tahun kedua kehidupan bayi.
Saat kamu memompa atau membekukan ASI, kamu mungkin memperhatikan warna ASI terkadang berbeda, seperti kuning, putih, biru atau bening, hijau, kemerahan, atau merah muda.
Ketika kamu melihat warna ASI bening, kamu tentu bertanya-tanya apa penyebabnya. Baca terus ulasannya di bawah ini.
Warna normal ASI
ilustrasi ibu memberikan ASI untuk bayinya (pexels.com/RDNE Stock project) Meskipun sebagian besar orang tua menyusui memiliki ASI berwarna putih, atau bahkan biru muda, tetapi tidak ada yang namanya "normal".
Apa yang dianggap normal bagi satu orang mungkin berbeda dengan kamu atau orang lain. Jenis ASI yang kamu produksi juga akan memengaruhi nuansa warnanya.
Misalnya kolostrum, atau susu pertama yang diproduksi oleh kelenjar susu, biasanya warnanya kuning dan kental, walaupun bisa juga encer dan bening. Intinya, jika ASI belum berwarna putih, tidak perlu langsung khawatir.
Ada banyak rentang normal dalam hal warna ASI. Warna kebiruan, kuning, krem, oranye, semuanya variasi normal dan aman buat bayi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Pompa ASI Handsfree Harga di Bawah Rp300 Ribu
Penyebab warna ASI bening
ilustrasi ASI perah (freepik.com/freepik) Ada beberapa penyebab potensial kenapa warna ASI bening. Berikut ini di antaranya:
1. Kolostrum
Kolostrum adalah ASI pertama yang diproduksi tubuh. Walaupun jumlahnya sedikit, tetapi kolostrum terkonsentrasi dan sangat bergizi.
Walaupun terkadang warnanya bening dan encer, tetapi kolostrum lebih sering berwarna kuning atau oranye dan kental. Tingginya kadar beta-karoten dalam kolostrum memberikan warna kuning tua atau oranye.
2. Foremilk
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Setelah dua minggu melahirkan, ibu menyusui akan mengeluarkan ASI matur. Ini merupakan ASI yang sebenarnya. ASI yang keluar akan lebih cair dan berwarna putih susu.
Hampir 90 persen ASI matur tersusun oleh air dan sisanya mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Walaupun lebih banyak mengandung air, tetapi bukan berarti ASI tidak berkualitas, melainkan membantu bayi untuk tetap terhidrasi sepanjang waktu.
Ada dua jenis ASI matur, yaitu foremilk dan hindmilk.
Foremilk adalah ASI yang keluar pada awal sesi menyusui, konsistensinya lebih encer, bervolume tinggi, mengandung tinggi laktosa dan rendah lemak. Sementara itu, hindmilk adalah ASI yang keluar pada saat sesi menyusui akan berakhir. Kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan foremilk.
Secara umum, ketika ASI matur mulai mengalir keluar dari payudara pada awal sesi menyusui atau memompa (foremilk), ASI tersebut lebih encer dan lebih rendah lemak. Karena encer, maka foremilk cenderung terlihat bening atau kebiruan.
Saat kamu terus memompa atau menyusui, kandungan lemak dalam ASI meningkat. Seiring bertambahnya lemak, ASI berubah menjadi susu yang lebih kental (hindmilk). Tampilannya putih atau kuning yang lebih kental.
3. Penyebab lain
Kelebihan laktosa dikaitkan dengan keluarnya ASI yang memiliki lebih sedikit lemak dan protein, yang sering kali menyebabkan ASI tampak biru jernih atau bening. Hal ini dapat terjadi jika payudara tidak dikosongkan dalam jangka waktu yang lebih lama dari biasanya, berdasarkan kondisi yang normal bagi ibu dan bayinya.
Meskipun kadar laktosa yang tinggi dalam ASI tidak perlu dikhawatirkan, tetapi ini dapat menyebabkan bayi kembung, rewel, dan sulit tenang. Bahkan dapat menimbulkan kotoran berbusa atau berwarna hijau pada popok bayi. Jika si kecil mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter konselor laktasi atau dokter anak.
Apabila ASI yang keluar bening, kamu bisa mencoba memijat payudara dengan lembut namun dinamis, dan kompres hangat secukupnya untuk meningkatkan sirkulasi. Ini akan membantu meningkatkan kandungan lemak dalam ASI dan menyeimbangkan kelebihan laktosa. Cobalah pijat payudara sebelum menyusui atau memompa dan lihat apakah ada perbedaan.