TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asenapine: Manfaat, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Samping

Bermanfaat untuk mengatasi gangguan suasana hati

ilustrasi obat asenapine (parkinsons.org.uk)

Asenapine adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati gangguan mental atau gangguan suasana hati tertentu seperti skizofrenia dan gangguan bipolar.

Asenapine termasuk dalam kelas obat yang disebut antipsikotik atipikal atau antipsikotik generasi kedua. Ia bekerja dengan cara mengubah aktivitas zat alami tertentu di otak. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet  dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. 

1. Manfaat

Dilansir National Alliance on Mental Illness, asenapine adalah obat yang bekerja di otak untuk mengobati skizofrenia. Asenapine menyeimbangkan kembali dopamin dan serotonin untuk meningkatkan pemikiran, suasana hati, dan perilaku.

Gejala skizofrenia meliputi:

  • Halusinasi: Suara atau gambar imajiner yang tampak nyata.
  • Delusi: Keyakinan yang tidak benar.
  • Pikiran yang tidak teratur atau kesulitan mengatur pikiran dan dapat dimengerti.
  • Sedikit keinginan untuk berada di sekitar orang lain
  • Kesulitan berbicara dengan jelas
  • Kurang motivasi

Asenapine dapat membantu beberapa atau semua gejala di atas.

Asenapine juga disetujui Food and Drug Administration (FDA) untuk indikasi berikut:

  • Pengobatan akut episode mania atau campuran gangguan bipolar I pada orang dewasa (sendiri atau dalam kombinasi dengan lithium atau asam valproat).
  • Pengobatan akut episode manik gangguan bipolar I pada pediatri (10-17 tahun).
  • Perawatan pemeliharaan gangguan bipolar I.

Obat ini mungkin diresepkan untuk kegunaan lain. Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.

2. Dosis

ilustrasi minum obat asenapine (pexels.com/Ron Lach)

Asenapine adalah obat resep dan dosis diberikan sesuai rekomendasi dokter. Dosis biasanya didasarkan pada kondisi medis, kebutuhan pribadi, dan toleransi terhadap obat. Panduan umum dosis seperti dilansir Verywell Mind adalah:

  • Skizofrenia: 5 miligram (mg) asenapine diberikan dua kali sehari. Jika tidak ada efek samping dosis ini bisa ditingkatkan menjadi 10 mg dua kali sehari di beberapa kasus tertentu.
  • Gangguan bipolar I: 5 hingga 10 mg dua kali sehari biasanya diresepkan untuk orang dewasa.

Asenapine adalah tablet sublingual. Untuk memastikan penyerapan yang optimal, obat ini harus dikonsumsi dengan cara meletakkan tablet di bawah lidah dan membiarkannya larut sepenuhnya. Tablet akan larut dalam air liur dalam hitungan detik. 

Tablet asenapine tidak boleh dibelah, dihancurkan, dikunyah, atau ditelan, serta tidak boleh makan atau minum selama 10 menit setelahnya. 

Baca Juga: Mirip Gangguan Bipolar, Ini 5 Fakta Medis Depresi Agitasi

3. Peringatan

Merujuk laman Drugs, asenapine dapat meningkatkan risiko kematian pada orang dewasa yang lebih tua dengan psikosis terkait demensia, penggunaannya tidak disetujui untuk kondisi ini.

Menggunakan obat antipsikotik dalam 3 bulan terakhir kehamilan dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah makan, atau gejala putus obat (withdrawal) pada bayi baru lahir. Jika sedang hamil, segera beri tahu dokter. Jangan berhenti menggunakan asenapine tanpa saran dokter.

Penggunaan asenapine saat menyusui mungkin tidak aman. Tanyakan kepada dokter mengenai potensi risiko apa pun.

Asenapine tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 10 tahun. Obat ini tidak disetujui untuk skizofrenia pada siapa pun yang usianya di bawah 18 tahun.

Selain itu, beri tahu dokter juga kamu pernah memiliki:

  • Masalah jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Serangan jantung atau stroke.
  • Diabetes (asenapine mungkin dapat meningkatkan gula darah).
  • Kejang.
  • Penyakit hati.
  • Kanker payudara.
  • Kesulitan dalam menelan.
  • Penyakit Parkinson.
  • Jumlah sel darah putih rendah.
  • Sindrom long QT (pada diri atau anggota keluarga).

Hindari terlalu terpapar cuaca panas atau dehidrasi selama berolahraga. Saat mengonsumsi asenapine mungkin lebih mudah merasa panas dan dehidrasi sehingga sangat dianjurkan minum banyak cairan. Dianjurkan juga untuk menghindari mangemudi atau melakukan aktivitas berbahaya sampai tahu bagaimana asenapine memengaruhi tubuh. 

4. Interaksi

ilustrasi cek tekanan darah (freepik.com/pressfoto)

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Informasi ini tidak mencakup semua kemungkinan interaksi obat. Simpan daftar semua produk yang digunakan (termasuk obat resep/nonresep dan produk herbal) dan beri tahu dokter dan apoteker. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter Anda.

Asenapine dapat memperlambat pembuangan obat lain dari tubuh, yang mungkin dapat memengaruhi cara kerjanya. Salah satu contohnya adalah paroxetine.

Beri tahu dokter atau apoteker jika menggunakan produk lain yang menyebabkan kantuk, seperti obat nyeri opioid atau pereda batuk (kodein, hidrokodon), alkohol, mariyuana, obat untuk tidur atau kecemasan (seperti alprazolam, lorazepam, zolpidem), relaksan otot (seperti carisoprodol, cyclobenzaprine), atau antihistamin (seperti cetirizine, diphenhydramine).

Periksa label pada semua obat yang kamu gunakan (seperti obat alergi atau obat batuk pilek) karena mungkin mengandung bahan yang menyebabkan kantuk. Tanyakan kepada apoteker tentang penggunaan produk tersebut dengan aman.

Baca Juga: Bisakah Penderita Skizofrenia Bebas Minum Obat Selamanya?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya