TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sering Merasa Cemas? Waspada Gangguan Irama Jantung

Perasaan cemas dan aritmia ternyata berkaitan

ilustrasi cemas (pexels.com/Ron Lach)

Intinya Sih...

  • Aritmia adalah gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.
  • Meskipun tidak semua kasus kecemasan berkaitan dengan aritmia, tetapi ada hubungan yang signifikan antara stres emosional dan gangguan irama jantung.

Aritmia atau gangguan irama jantung terjadi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Gejala aritmia bisa bermacam-macam, mulai dari jantung yang berdetak kencang hingga perasaan cemas. 

Karena aritmia tidak memiliki gejala yang unik atau spesifik, kondisi ini sering kali terabaikan dan terlambat dideteksi. 

Menurut keterangan dari dr. Ignatius Yansen NG, SpJP(K), dokter kardiologi intervensi dan electrophysiologist di Eka Hospital BSD, banyak dari pasien aritmia yang sebelumnya pernah mengalami masalah kecemasan.

1. Kecemasan dan aritmia

ilustrasi orang sedang cemas (pexels.com/ Liza Summer)

Meskipun tidak semua kasus kecemasan berkaitan dengan aritmia, tetapi ada hubungan yang signifikan antara stres emosional dan gangguan irama jantung. Dokter Yansen mengatakan bahwa banyak pasiennya yang mengalami hal ini. 

"Masalah dari aritmia ini, kalau pas diperiksa dia tidak menunjukkan gejala, dia tidak bisa terdeteksi. Jadi saat diperiksa itu irama jantungnya tidak berdebar-debar, sering dibilang cuma stres biasa," ujar dr. Yansen dalam acara media gathering Eka Hospital pada Kamis (29/8/2024). 

Jantung yang berdebar-debar kencang adalah gejala umum dari aritmia. Dokter Yansen mengingatkan bahwa jantung yang berdetak kencang dan rasa cemas yang disebabkan oleh aritmia akan datang tanpa pencetus. Ini menjadi pembeda gejala yang perlu diperhatikan. 

"Kalau misalnya habis dimarahi, itu wajar berdebar, cemas. Tapi kalau gak ngapa-ngapain, lagi nonton TV misalnya, terus tiba-tiba berdebar, itu yang bahaya," kata dr. Yansen. 

Baca Juga: Studi: Mikroplastik Bisa Masuk ke Jantung

2. Aritmia pada usia muda

ilustrasi perempuan memiliki masalah jantung (freepik.com/jcomp)

Henti jantung dan serangan jantung sering kali disalahartikan sebagai kondisi yang sama. Padahal, kedua kondisi ini berbeda secara signifikan baik dalam penyebab maupun dampaknya terhadap tubuh.

Henti jantung merupakan kondisi yang terjadi secara tiba-tiba ketika jantung berhenti berdetak secara efektif. Penyebab utama henti jantung adalah aritmia yang parah dan bisa terjadi pada usia muda. 

"Jadi harus dibedakan henti jantung dan serangan jantung. Henti jantung itu bisa terjadi pada usia muda. Makanya harus diperiksa secara berkala, apalagi kalau ada riwayat keluarga yang punya masalah serupa," dr. Yansen menjelaskan.

Sebaliknya, serangan jantung, atau infark miokard, terjadi ketika aliran darah ke bagian tertentu dari otot jantung terhambat atau berhenti sepenuhnya.  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya