TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Penyebab Ruam pada Ketiak, Waspada Infeksi!

Sering disebabkan oleh gesekan dan kelembapan

ilustrasi kelenjar getah bening di ketiak (vecteezy.com/buraratn)

Intinya Sih...

  • Ruam pada ketiak bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
  • Penyebab ruam pada ketiak dapat meliputi dermatitis kontak, kandidiasis kulit, kurap, hidradenitis suppurativa, akantosis nigrikans, folikulitis, dan psoriasis inversa.
  • Mengetahui penyebab ruam pada ketiak sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah kekambuhan.

Ruam pada ketiak bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi banyak orang. Ketiak merupakan area yang rentan terhadap iritasi dan infeksi karena kondisi lembap dan hangat yang bisa memicu berbagai masalah kulit.

Ruam di ketiak bisa bersifat ringan atau parah, berlangsung sebentar hingga terus-menerus (kronis), dan pengobatannya bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut ini penyebab ruam pada ketiak yang harus kamu waspadai. 

1. Dermatitis kontak

ilustrasi dermatitis kontak akibat paparan poison ivy (commons.wikimedia.org/Britannic124)

Dermatitis kontak merupakan kondisi kulit yang terjadi ketika kulit bereaksi terhadap zat tertentu. Ada dua jenis dermatitis kontak, yaitu iritan dan alergi.

Pada ketiak, dermatitis kontak sering disebabkan oleh penggunaan produk-produk seperti deodoran, antiperspiran, sabun, dan detergen. Gejalanya meliputi:

  • Kemerahan dan pembengkakan.
  • Gatal atau sensasi terbakar.
  • Kulit kering atau pecah-pecah.

Menghindari pemicu yang diketahui dan menggunakan produk yang dirancang khusus untuk kulit sensitif bisa membantu mencegah dermatitis kontak.

2. Hidradenitis suppurativa

Hidradenitis suppurativa merupakan kondisi kulit kronis yang menyebabkan peradangan dan pembentukan benjolan atau nodul. Adanya nodul ini bisa menyebabkan rasa sakit di sekitar kelenjar keringat apokrin, terutama di area ketiak dan selangkangan.

Gejalanya meliputi:

  • Nodul yang menyakitkan dan sering kambuh.
  • Abses yang bisa pecah dan mengeluarkan nanah.
  • Jaringan parut dan pembentukan saluran sinus.

Hidradenitis suppurativa sering dikaitkan dengan faktor genetik, merokok, dan obesitas. Perawatan mungkin melibatkan antibiotik, obat antiinflamasi, atau pembedahan untuk kasus yang parah.

3. Folikulitis

ilustrasi bakteri (commons.wikimedia.org/Dr. Horst Neve)

Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut, sering disebabkan oleh infeksi bakteri (seperti Staphylococcus aureus) atau jamur. Di ketiak, kondisi ini bisa dipicu oleh:

  • Pencukuran rambut ketiak yang tidak bersih.
  • Iritasi dari pakaian ketat.
  • Keringat berlebih.

Gejala folikulitis meliputi benjolan merah kecil dengan pusat berisi nanah yang gatal atau nyeri.

Perawatan biasanya melibatkan menjaga kebersihan area yang terkena, penggunaan antibiotik topikal atau antijamur, dan tidak mencukur ketiak hingga kondisi membaik.

4. Akantosis nigrikans

Akantosis nigrikans merupakan kondisi kulit yang menyebabkan penggelapan dan penebalan kulit pada lipatan tubuh, termasuk ketiak. Kondisi ini sering dikaitkan dengan:

  • Resistensi insulin atau diabetes.
  • Obesitas.
  • Gangguan hormon, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.

Gejala akantosis nigrikans meliputi kulit yang terlihat lebih gelap dan tebal, dengan tekstur seperti beludru.

Mengatasi kondisi yang mendasari, seperti menurunkan berat badan dan mengendalikan kadar gula darah, bisa membantu mengatasi akantosis nigrikans.

5. Intertrigo

ilustrasi ruam (freepik.com/freepik)

Intertrigo adalah peradangan pada lipatan kulit yang disebabkan oleh gesekan, kelembapan, dan panas. Ketiak merupakan area yang sering terkena intertrigo karena beberapa faktor, termasuk:

  • Kelembapan yang tinggi akibat keringat.
  • Gesekan kulit yang berlebihan.
  • Infeksi sekunder oleh bakteri atau jamur.

Gejalanya meliputi kemerahan, rasa terbakar, dan terkadang bau tidak sedap.

Perawatan melibatkan menjaga area ketiak tetap kering, mengurangi gesekan, dan menggunakan krim antijamur atau antibiotik jika terjadi infeksi.

Baca Juga: Apa Itu Infeksi Sekunder?

6. Psoriasis inversa

Psoriasis inversa merupakan jenis psoriasis yang memengaruhi lipatan kulit seperti ketiak. Kondisi ini bisa menyebabkan:

  • Bercak merah. 
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan akibat gesekan. 
  • Terkadang bersisik ringan. 

Berbeda dengan psoriasis biasa, psoriasis inversa lebih dipengaruhi oleh gesekan dan kelembapan.

Perawatannya termasuk penggunaan krim kortikosteroid, pelembap, dan menghindari pemicu seperti stres atau trauma kulit.

7. Ringworm

ilustrasi ringworm (commons.wikimedia.org/Asurnipal)

Ringworm atau tinea corporis atau kurap adalah infeksi jamur yang dapat memengaruhi ketiak. Infeksi ini sangat menular dan ditandai oleh ruam berbentuk cincin yang merah, bersisik, dan gatal. Area tengah ruam sering kali lebih bersih dengan tepian yang menebal. 

Infeksi ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang atau melalui benda-benda yang terkontaminasi, termasuk pakaian atau handuk.

Pengobatannya melibatkan penggunaan krim anti jamur topikal atau obat antijamur oral untuk kasus yang lebih parah.

8. Kandidiasis kulit

Kandidiasis kulit disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida di area kulit yang lembap dan hangat, seperti ketiak. Gejalanya meliputi:

  • Ruam merah yang gatal.
  • Pustula atau lecet kecil.
  • Kulit yang lembap dan terkadang mengeluarkan cairan.

Infeksi ini lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, orang dengan diabetes, atau yang menggunakan antibiotik dalam jangka panjang.

Perawatan kandidiasis kulit melibatkan menjaga area tetap kering, menggunakan krim antijamur, dan mengelola kondisi medis yang mendasarinya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya