TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cek 4 Hal Ini saat Akan Menyimpan Obat di Lemari Pendingin

Salah menyimpan bisa mengurangi efektivitas obat

ilustrasi obat suntik (pexels.com/Mikhail Nilov)

Obat menjadi hal yang paling dibutuhkan ketika merasa sakit. Selain meredakan gejala, biasanya obat juga bekerja membunuh bakteri, virus, atau jamur. Obat terdiri dari beragam bentuk, mulai dari bentuk padat, cair, hingga bentuk semi padat.

Setiap obat memiliki stabilitas yang berbeda karenanya penyimpanannya berbeda. Sebagian besar obat akan rusak jika disimpan pada suhu tinggi, karenanya sebagian besar obat disimpan pada suhu ruang untuk menjamin stabilitasnya agar zat aktifnya tidak rusak.

Akan tetapi, ada juga yang tidak stabil pada suhu ruang, yang mengharuskannya disimpan di lemari pendingin pada suhu sejuk atau suhu beku. Obat apa saja yang harus disimpan di lemari pendingin? Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya!

1. Mengapa beberapa obat harus disimpan di lemari pendingin?

ilustrasi obat injeksi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setiap obat memiliki zat aktif yang memiliki sifat berbeda. Hal inilah yang memengaruhi penyimpanan obat. Harus diperhatikan suhu, kelembapan, dan pencahayaannya karena bisa memengaruhi efektivitas zat aktif obat tersebut.

Ada beberapa obat yang memang memiliki senyawa aktif yang mudah rusak dan tidak stabil jika disimpan pada suhu ruang atau suhu tinggi, karenanya harus disimpan pada suhu sejuk di lemari pendingin agar obat tetap stabil dan efektivitasnya tidak berkurang.

Baca Juga: Sering Terlihat pada Kemasan, Kenali Tanda Peringatan Obat

2. Obat apa saja yang harus disimpan di lemari pendingin?

ilustrasi penggunaan obat suntik (pexels.com/FRANK MERIÑO)

Umumnya penyimpanan obat di lemari pendingin disimpan pada suhu 2–8 derajat Celcius dan tidak boleh disimpan di freezer, kecuali jika terdapat keterangan harus pada suhu beku dan disimpan di freezer pada suhu -25 sampai -10 derajat Celcius, seperti vaksin.

Berikut contoh obat yang disimpan pada suhu dingin (2–8 derajat Celcius):

  • Obat dengan bentuk ovula yang digunakan secara vaginal.
  • Obat dengan bentuk supositoria yang digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam dubur.
  • Insulin yang belum digunakan bisa tahan sampai masa kedaluwarsa, akan tetapi jika sudah digunakan disimpan pada suhu ruang (15–20 derajat selsius) dan dapat bertahan sampai 30 hari.
  • Beberapa obat injeksi seperti heparin.

3. Apa yang terjadi jika obat tersebut tidak disimpan di lemari pendingin?

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/SHVETS production)

Jika obat yang seharusnya disimpan di lemari pendingin malah disimpan pada suhu ruang, maka stabilitas zat aktifnya tidak terjamin. Hal ini berkaitan dengan berkurangnya efektivitas obat atau bahkan dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya karena ketidakstabilan zat aktifnya.

Selain itu, jika obat bentuk supositoria dan ovula disimpan bukan di lemari pendingin, kemungkinan akan meleleh dan tidak bisa digunakan lagi. Begitu juga dengan insulin, bisa jadi hanya bisa bertahan 30 hari walaupun belum digunakan.

Baca Juga: Tahukah Kamu Cara Membuang Obat? Ikuti Panduan Ini

Verified Writer

Rifka Naila

Serotonin needed~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya