TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Jenis Obat Ini Bisa Menyebabkan Mual

Mual bisa menjadi akibat efek samping obat

ilustrasi mual (pexels.com/Edward Jenner)

Obat merupakan zat yang menimbulkan reaksi mengatasi gejala penyakit atau bahkan menyembuhkan penyakit. Namun, kadang bisa terjadi reaksi yang tidak diinginkan, yang biasanya disebut sebagai efek samping obat.

Meski demikian, efek samping obat tidak selalu terjadi pada setiap orang karena ini tergantung faktor individu yang mengonsumsi obat.

Efek samping obat bisa mengganggu atau bahkan bisa memperparah gejala yang dialami. Mual merupakan salah satu efek samping obat yang umum.

Walaupun biasanya tidak berbahaya, tetapi beberapa orang mungkin mengalami mual parah setelah minum obat tertentu. Jika sampai terjadi, segera hubungi dokter yang meresepkan obat.

Berikut ini adalah beberapa contoh jenis obat yang dapat menyebabkan mual.

Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Mual secara Alami, Mudah Dilakukan!

1. Obat antiinflamasi nonsteroid

ilustrasi obat (pexels.com/Julie Viken)

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) biasanya digunakan sebagai obat antinyeri dan beberapa ada yang juga berfungsi untuk menurunkan suhu tubuh saat demam (antipiretik). 

Obat jenis ini bekerja dalam menghambat sintesis prostaglandin melalui penghambatan siklooksigenase, sehingga meredakan gejala nyeri yang berkaitan dengan inflamasi.

Efek mual biasanya terjadi karena jenis OAINS yang bekerja secara tidak selektif jadi menghambat siklooksigenasi 1 dan 2. Siklooksigenase 2 (COX-2) berperan dalam sekresi mukus pada lambung sehingga menyebabkan pengikisan lapisan dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung yang dapat menimbulkan mual.

2. Obat kemoterapi

ilustrasi obat kemoterapi (pexels.com/Artem Podrez)

Kemoterapi bekerja dengan cara memperlambat pertumbuhan dan pembelahan sel kanker. Obat kemoterapi dapat menyebabkan iritasi pada lambung atau pada lapisan gastrointestinal, sehingga menghasilkan pelepasan neurotransmiter dan mengirim sinyal ke otak sehingga menyebabkan mual.

Durasi efek mual dan muntah setelah kemoterapi biasanya beragam. Mual muntah akut terjadi dalam 24 jam pertama setelah kemoterapi dan akan terasa setelah 4–5 jam kemoterapi. 

Beda halnya dengan muntah tipe lambat, biasanya terjadi setelah 24 jam pemberian kemoterapi dan mual akan tetap ada selama 5–7 hari.

Tipe mual muntah lain yang biasa dialami orang sesudah kemoterapi adalah antisipatori yang terjadi sebelum pemberian kemoterapi.

Jangan khawatir, biasanya yang menjalani kemoterapi akan diberi obat antimual untuk mengatasi efek mual setelah kemoterapi. Obat antimual ini biasanya beragam, tergantung seberapa parah mual dan muntah yang dirasakan. 

Baca Juga: 7 Penyebab Mual saat Haid, Apakah Kondisi Serius?

Verified Writer

Rifka Naila

Serotonin needed~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya