TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seberapa Sering Harus Periksa Mata?

Banyak kondisi mata serius tidak memiliki gejala yang khas

ilustrasi pemeriksaan mata lengkap (freepik.com/pikisuperstar)

Intinya Sih...

  • Anak-anak sebaiknya sudah menjalani pemeriksaan mata secara komprehensif sejak usia 6 bulan.
  • Jika mata sehat dan penglihatannya baik, kamu perlu menjalani pemeriksaan lengkap oleh dokter mata sekali pada usia 20-an dan dua kali pada usia 30-an.
  • Pada orang yang berusia 65 tahun atau lebih, pastikan untuk memeriksakan mata setiap 1 atau 2 tahun.

Sekitar setengah dari kehilangan penglihatan dan kebutaan dapat dicegah melalui diagnosis dini dan pengobatan tepat waktu. Cara paling efektif untuk mendeteksi masalah mata sejak dini adalah dengan pemeriksaan mata lengkap.

Pemeriksaan mata merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan. Namun, tahukah kapan kamu harus melakukan pemeriksaan mata? Apa saja yang termasuk dalam pemeriksaan mata komprehensif? Penjelasan lengkapnya bisa kamu baca di bawah ini.

1. Mengapa pemeriksaan mata yang komprehensif sangat penting?

Banyak kondisi mata yang serius mungkin tidak memiliki gejala yang jelas. Beberapa penyakit mata hanya menunjukkan gejala ketika kondisinya sudah lanjut dan sulit, atau ketika tidak mungkin lagi untuk diobati.

Pemeriksaan mata yang komprehensif sangat penting untuk menjaga kesehatan mata dan penglihatan.

Penting untuk dicatat bahwa tes penglihatan dan skrining ketajaman penglihatan di sekolah tidaklah cukup dan tidak dapat menggantikan pemeriksaan mata komprehensif rutin yang dilakukan oleh dokter mata. Tes penglihatan otomatis ini tidak menyeluruh atau akurat dan tidak banyak membantu untuk menentukan kesehatan mata.

Dokter mata mendiagnosis, mengobati, dan membantu mencegah penyakit dan gangguan yang memengaruhi sistem penglihatan (mata dan struktur terkait). Dokter mata juga membantu mengidentifikasi kondisi kesehatan umum yang sering kali pertama kali terdeteksi melalui pemeriksaan mata yang komprehensif, memberikan rujukan ke spesialis, dan dapat membantu mengelola kesehatan pascaoperasi mata.

Dari bayi hingga lansia, dokter mata memberikan perawatan untuk membantu menjaga penglihatan, kesehatan mata, dan kualitas hidup yang baik.

Dokter mata akan mengevaluasi banyak faktor yang dapat memengaruhi penglihatan dan kesehatan mata. Selama pemeriksaan komprehensif, dokter mata akan menilai riwayat kasus, kualitas penglihatan, kesehatan mata eksternal maupun internal, kemampuan mata untuk menyesuaikan fokus, gerakan mata, koordinasi mata, dan penglihatan tepi. Selain itu, penglihatan warna dan persepsi kedalaman juga dapat dievaluasi.

Jika ditemukan masalah, pilihan pengobatan dan penanganan akan diberikan sesuai kebutuhan, seperti dengan kacamata, lensa kontak, latihan tertentu, pengobatan, atau operasi.

2. Skrining penglihatan pada anak

ilustrasi pemeriksaan mata anak (unsplash.com/nrd)

Pemeriksaan mata sejak dini sangat penting untuk memastikan mata anak sehat dan tidak memiliki masalah penglihatan yang dapat mengganggu dan berpotensi memengaruhi keselamatan anak, serta menghambat prestasi belajar di sekolah.

Anak-anak membutuhkan pemeriksaan mata sejak dini karena mereka membutuhkan keterampilan visual berikut yang penting untuk pembelajaran yang optimal, seperti:

  • Ketajakan penglihatan yang baik pada semua jarak.
  • Koordinasi kedua mata yang akurat.
  • Gerakan bola mata yang baik ke segala arah.

Anak-anak sebaiknya sudah menjalani pemeriksaan mata secara komprehensif sejak usia 6 bulan. Kemudian, mata mereka harus diperiksa lagi pada usia 3 tahun, dan saat usia prasekolah, yaitu sekitar usia 5 atau 6 tahun.

Anak-anak usia sekolah harus menjalani pemeriksaan mata setidaknya setiap tahun sekali jika tidak diperlukan koreksi penglihatan. Sementara itu, anak-anak yang membutuhkan kacamata harus diperiksa setiap 6 bulan atau seperti yang direkomendasikan oleh dokter mata.

Anak-anak dengan faktor risiko masalah penglihatan mungkin memerlukan pemeriksaan mata pertama sebelum usia 6 bulan dan mungkin memerlukan pemeriksaan mata lebih sering selama masa kanak-kanak. Contoh faktor risiko ini meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan masalah penglihatan seperti miopia, strabismus, ambliopia, retinoblastoma, atau penyakit genetik yang memengaruhi mata.
  • Kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
  • Persalinan sulit yang terkait dengan gawat janin.
  • Penggunaan oksigen tambahan yang berkepanjangan saat lahir.
  • Infeksi ibu selama kehamilan (contohnya rubella, penyakit kelamin, herpes, AIDS).
  • Keterlambatan perkembangan.
  • Penglihatan fungsional hanya pada satu mata
  • Ibu merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba selama kehamilan.
  • Kondisi atau penyakit fisik.
  • Gangguan mata seperti kelainan refraksi tinggi, strabismus, dan anisometropia.
  • Kondisi kesehatan yang terkait dengan kondisi mata.
  • Mengonsumsi obat dengan efek samping pada mata.

Baca Juga: 7 Masalah Mata yang Disebabkan oleh Kebiasaan Merokok

3. Pemeriksaan mata dasar untuk orang dewasa

Jika mata sehat dan penglihatannya baik, kamu perlu menjalani pemeriksaan lengkap oleh dokter mata sekali pada usia 20-an dan dua kali pada usia 30-an.

Ada beberapa pengecualian:

  • Jika mengalami infeksi, cedera, atau nyeri mata, atau kamu melihat bintik-bintik dan kilatan atau pola cahaya tiba-tiba, hubungi dokter mata.
  • Jika memakai lensa kontak, temui dokter mata setiap tahun.
  • Jika memiliki diabetes atau memiliki riwayat penyakit mata dalam keluarga, bicarakan dengan dokter mata tentang seberapa sering mata harus diperiksa.

Direkomendasikan agar orang dewasa menjalani pemeriksaan mata lengkap pada usia 40 tahun. Saat itulah tanda-tanda awal penyakit atau perubahan penglihatan mungkin muncul.

Beberapa orang dewasa tidak boleh menunggu hingga usia 40 tahun untuk menjalani pemeriksaan mata lengkap. Segera temui dokter mata jika kamu memiliki penyakit mata atau faktor risiko seperti:

  • Diabetes.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Riwayat penyakit mata dalam keluarga, seperti glaukoma dan degenerasi makula.
  • Menggunakan kacamata atau lensa kontak.
  • Mengonsumsi obat resep atau obat bebas yang mungkin memiliki efek samping pada mata.
  • Pernah mengalami cedera mata atau operasi mata (termasuk operasi katarak).
  • Pekerjaan yang menuntut penglihatan tajam atau yang dapat membahayakan mata (misalnya pemadam kebakaran, mekanik, tukang las, dll.)

Orang dewasa yang telah menjalani operasi refraktif, seperti LASIK, PRK, atau SMILE, tetap perlu menjalani pemeriksaan mata setiap 1 hingga 2 tahun.

Pemeriksaan mata tidak hanya mengukur penglihatan yang baik, tetapi juga menilai kesehatan mata secara keseluruhan. Jika ragu tentang seberapa sering kamu harus menjalani pemeriksaan mata, tanyakan kepada dokter mata.

Setelah pemeriksaan, dokter mata dapat memberi tahu seberapa sering kamu harus memeriksakan mata di masa mendatang. Ikutilah rekomendasi dari dokter mata, terutama seiring bertambahnya usia. Risiko penyakit mata meningkat seiring bertambahnya usia.

4. Pemeriksaan mata pada lansia

Seorang dokter mata sedang memeriksa mata pasien dengan oftalmoskop. (unsplash.com/CDC)

Pada orang yang berusia 65 tahun atau lebih, pastikan untuk memeriksakan mata setiap 1 atau 2 tahun. Dokter mata akan memeriksa tanda-tanda penyakit mata yang berkaitan dengan usia, seperti:

  • Katarak.
  • Retinopati diabetik.
  • Degenerasi makula terkait usia.
  • Glaukoma.

5. Tanda-tanda kamu harus periksa mata

Faktor risiko tertentu meningkatkan kemungkinan kamu mengalami masalah mata dan penglihatan, dan kamu mungkin perlu menjalani pemeriksaan mata lebih sering.

Kamu mungkin perlu pemeriksaan mata tahunan (atau lebih sering) jika:

  • Memiliki riwayat penyakit mata pribadi atau keluarga.
  • Memiliki kondisi kesehatan seluruh tubuh (sistemik) yang dapat memengaruhi mata (misalnya diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, atau arteriosklerosis).
  • Melakukan pekerjaan yang menuntut penglihatan atau membahayakan mata.
  • Mengonsumsi obat resep atau non resep dengan efek samping yang melibatkan mata atau penglihatan.
  • Hanya memiliki penglihatan fungsional pada satu mata.
  • Mengenakan kacamata/lensa kontak.
  • Pernah menjalani operasi mata atau mengalami cedera mata.
  • Mengalami kelainan refraksi tinggi atau progresif.
  • Memiliki masalah atau kondisi kesehatan progresif terkait mata lainnya.

Walaupun rekomendasi umumnya orang dewasa menjalani pemeriksaan mata setiap tahun, tetapi seberapa sering kamu perlu periksa mata akan bergantung pada gejala, faktor risiko, dan kesehatan secara keseluruhan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya