TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Kondisi Medis yang Bisa Menyebabkan Bau Badan Tak Sedap

Bisa menandakan penyakit ginjal dan hiperhidrosis

ilustrasi bau badan (freepik.com/Racool_studio)

Intinya Sih...

  • Bau badan bisa diakibatkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti hiperhidrosis, diabetes mellitus, dan trimetilaminuria.
  • Penyakit ginjal dapat menyebabkan urea menumpuk dalam darah dan dikeluarkan melalui keringat, menghasilkan bau badan seperti amonia atau bau cuka.
  • Kelainan genetik seperti isovaleric acidemia juga dapat menyebabkan bau badan yang tidak sedap karena penumpukan senyawa tertentu dalam tubuh.

Bau badan muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri di kulit. Terkadang bau badan ringan, sementara di lain waktu baunya sangat tidak sedap.

Bau badan tak sedap umumnya disebabkan oleh kebersihan yang buruk, tetapi dalam beberapa kasus bisa juga disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu. Apa saja? Baca terus, ya.

1. Hiperhidrosis

Berkeringat banyak, walaupun saat cuaca sejuk atau saat istirahat, mungkin merupakan tanda suatu kondisi yang disebut hiperhidrosis.

Hiperhidrosis disebabkan oleh kelenjar keringat yang terlalu aktif. Ketika orang dengan hiperhidrosis berkeringat, biasanya itu terjadi pada satu atau dua area tubuh, seperti ketiak, kepala, kaki, atau telapak tangan.

Meskipun keringat itu sendiri tidak berbau, volume keringat yang lebih besar pada hiperhidrosis memberikan peluang lebih besar bagi tubuh untuk bercampur dengan bakteri dan menghasilkan bau.

2. Diabetes

ilustrasi bau badan (freepik.com/freepik)

Diabetes mellitus adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Ini menyebabkan gula darah tinggi.

Jika kadar gula darah menjadi sangat tinggi, maka dapat terjadi komplikasi yang disebut ketoasidosis diabetik. Keton menumpuk hingga tingkat berbahaya di dalam tubuh dan dikeluarkan ke dalam darah dan urine. Selain itu, ketoasidosis diabetik menyebabkan napas berbau buah.

3. Penyakit ginjal

Ginjal menyaring produk limbah, seperti urea. Namun, jika ginjal tidak berfungsi dengan benar, maka urea dapat menumpuk dalam darah. Ini disebut uremia dan merupakan tanda gagal ginjal.

Terkadang, kelebihan urea dapat keluar dari tubuh melalui keringat, yang dapat menyebabkan bau badan seperti amonia, yang dalam beberapa kasus mungkin mirip dengan bau cuka.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ginjal mudah rusak akibat tekanan panas, terutama bila dikombinasikan dengan dehidrasi dan aktivitas fisik. Hal ini dapat menyebabkan cedera ginjal akut, yang dapat berkembang seiring bertambahnya usia. Namun, penyakit ginjal juga bisa berkembang karena berbagai alasan lain.

Baca Juga: 5 Penyebab Kenapa Ketiak Tetap Bau setelah Mandi

4. Trimetilaminuria

ilustrasi bau badan (freepik.com/8photo)

Trimetilaminuria adalah kelainan ketika tubuh tidak mampu memecah trimetilamina, senyawa kimia yang memiliki bau menyengat.

Trimetilamina digambarkan berbau seperti ikan busuk. Ketika senyawa ini menumpuk di dalam tubuh, hal ini menyebabkan orang yang terkena mengeluarkan bau amis yang menyengat pada keringat, urine, dan napas mereka.

Intensitas bau dapat bervariasi seiring waktu. Bau tersebut dapat mengganggu banyak aspek kehidupan sehari-hari, memengaruhi hubungan, kehidupan sosial, dan karier seseorang. Beberapa orang dengan trimetilaminuria mengalami depresi dan isolasi sosial akibat kondisi ini.

5. Isovaleric acidemia

Isovaleric acidemia adalah kelainan langka ketika tubuh tidak mampu memecah dengan baik bahan pembangun protein tertentu (asam amino). Kondisi ini tergolong kelainan asam organik, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan penumpukan asam tertentu secara tidak normal yang disebut asam organik.

Kadar asam organik yang tidak normal dalam darah (asidemia organik), urine (asiduria organik), dan jaringan dapat menjadi racun dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Tanda khas dari isovaleric acidemia adalah bau khas kaki berkeringat selama penyakit akut. Bau ini disebabkan oleh penumpukan senyawa yang disebut asam isovalerat.

6. Hipermetioninemia

ilustrasi ketiak bau (freepik.com/8photo)

Orang dengan kelainan metabolisme genetik ini mengalami mutasi pada gen MAT1A, GNMT, atau AHCY.

Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala, sedangkan yang lain mungkin memiliki masalah neurologis, masalah hati, dan napas, keringat, atau urine yang berbau seperti kubis rebus.

Bau tersebut terjadi karena tubuh tidak dapat memecah asam amino tertentu yang disebut metionin di dalam darah. Akibatnya, metionin menumpuk dan menimbulkan bau.

Hal ini juga dapat terjadi karena orang tersebut menderita penyakit hati atau mengonsumsi protein dalam jumlah besar.

7. Tiroid yang overaktif

Tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan badan berbau akibat peningkatan keringat akibat hiperfungsi kelenjar tiroid. Disfungsi tiroid memiliki banyak implikasi kesehatan jangka panjang dan jangka pendek. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya