TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Prosedur Aborsi Paling Umum di Amerika Serikat

Tiap trimester, jenisnya berbeda

ilustrasi pasien di rumah sakit (pixabay.com/fernando zhiminaicela)

Aborsi adalah tindakan mengakhiri kehamilan dengan bantuan obat-obatan atau prosedur medis. Di Indonesia, aborsi hanya boleh dilakukan oleh korban pemerkosaan atau jika ada alasan medis. Akan tetapi, di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS), aborsi tergolong legal.

Bersumber dari WebMD, berikut ini beberapa prosedur aborsi paling umum di AS dan kapan tindakan ini bisa dilakukan.

1. Aspirasi vakum

Jika aborsi dilakukan pada trimester pertama, prosedur yang disarankan biasanya adalah aspirasi vakum atau aborsi isap. Leher rahim atau serviks tidak perlu dilebarkan jika usia kandungan di bawah 10 minggu.

Lalu, laminaria (sejenis rumput laut yang bentuknya seperti batang kecil) akan dimasukkan ke dalam vagina untuk memudahkan dokter mengambil jaringan janin dan mencegah komplikasi selama proses kuretase. Setelahnya, pasien diminta berbaring dengan kaki terbuka lebar dan dibius.

Agar steril, vagina dan leher rahim akan diseka dengan larutan antiseptik terlebih dahulu. Kemudian, mesin pengisap dimasukkan untuk mengosongkan isi rahim. Sesudah itu, dokter akan memastikan apakah prosedurnya berhasil sembari meminta pasien beristirahat selama sekitar 30 menit.

2. Dilatasi dan evakuasi

ilustrasi alat-alat medis (pixabay.com/Franklin Alvear)

Memasuki trimester kedua, prosedur aborsi yang umum adalah dilatasi dan evakuasi (D&E). Sama seperti sebelumnya, langkah pertama yang dilakukan adalah melebarkan serviks dengan batang laminaria agar tidak cedera selama prosedur berlangsung.

Pasien mungkin juga diberi obat seperti misoprostol untuk melunakkan rahim dan obat yang disuntikkan ke perut untuk menghentikan detak jantung janin. Lalu, pasien diminta berbaring dengan kaki terbuka lebar. Sebelum dimulai, dokter akan menyeka vagina dan leher rahim dengan cairan antiseptik serta menyuntikkan anestesi (bius) ke leher rahim.

Tidak hanya menggunakan alat pengisap vakum, dokter juga memakai tang dan alat medis lainnya (termasuk kuret) untuk mengikis bagian dalam rahim serta mesin USG agar lebih jelas. Setelah semuanya selesai, pasien akan diberi obat untuk mengontraksikan rahim dan mengurangi pendarahan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya