TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Mengatasi Sulit Buang Air Kecil setelah Melahirkan

Sekitar 1 dari 500 perempuan mengalaminya

ilustrasi buang air (freepik.com/gpointstudio)

Intinya Sih...

  • Tekanan saat mendorong bayi melalui jalan lahir dan anestesi bisa menurunkan sensitivitas atau menyebabkan kelumpuhan sementara, menyebabkan kesulitan buang air kecil.
  • Jika kamu tidak dapat mengeluarkan urine dalam jumlah yang cukup dengan sensasi normal dalam 6 jam, kamu mungkin mengalami retensi urine pasca melahirkan.
  • Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memulihkan kesulitan buang air kecil pasca melahirkan.

Proses melahirkan dapat mengubah tubuh perempuan. Salah satu kesulitan yang kerap terjadi adalah sulit buang air kecil. Tekanan saat mendorong bayi melalui jalan lahir dan anestesi bisa menurunkan sensitivitas atau menyebabkan kelumpuhan sementara, menyebabkan kesulitan buang air kecil.

Selain itu, rasa takut dapat membuat perempuan pasca melahirkan lebih sulit mengeluarkan air kencing. Rasa sakit saat mendorong bayi keluar dari tubuh bisa sulit untuk dilupakan. Kondisi ini disebut retensi urine.

Jika kamu tidak dapat mengeluarkan urine dalam jumlah yang cukup dengan sensasi normal dalam 6 jam, kamu mungkin mengalami retensi urine pasca melahirkan. Ini adalah masalah umum pada satu atau dua hari pertama setelah melahirkan. Sekitar 1 dari 500 perempuan mungkin susah buang air kecil yang berlangsung selama lebih dari 3 hari.

Baca Juga: 4 Obat yang Berpotensi Bikin Orang Sulit Menahan Buang Air Kecil

Kenapa sulit buang air kecil pasca melahirkan bisa terjadi?

Perubahan hormonal pada kehamilan menyebabkan otot kandung kemih kehilangan sebagian kekuatannya sehingga kapasitas kandung kemih meningkat sejak bulan ketiga kehamilan. Peningkatan ini mungkin tidak terlihat jelas bagi ibu hamil selain seringnya mereka buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemihnya.

Setelah melahirkan, hilangnya tonus otot kandung kemih dapat menyebabkan kesulitan dalam pengosongan kandung kemih.

Ada beberapa prosedur yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil, seperti:

  • Epidural untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Persalinan yang lama.
  • Persalinan kala 2 yang berkepanjangan.
  • Persalinan dengan forceps atau vakum.
  • Robekan parineum yang luas.

Efek anestesi epidural atau tulang belakang juga berpotensi menghambat sensasi normal kandung kemih dan mengganggu fungsi normal pengisian dan pengosongan organ tersebut. Fungsi kandung kemih harus dipantau secara ketat jika menggunakan anestesi epidural.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya