Monkeypox atau cacar monyet, yang kini disebut sebagai mpox, dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak dekat, sering kali dari kontak kulit ke kulit. Risiko infeksi lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang tinggal serumah dan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Anak-anak dan remaja memiliki risiko penularan yang rendah. Meski begitu, mereka tetap bisa terkena mpox. Anak-anak dan remaja dengan eksem dan kondisi kulit lainnya, serta mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, berisiko terhadap penyakit yang lebih parah saat terinfeksi mpox.
Lantas apakah anak dapat diberikan vaksin mpox dan apakah ini aman?
Baca Juga: Kenapa Nama Cacar Monyet Diganti Mpox?
Penularan melalui kontak fisik
Mpox telah dilaporkan menjangkiti anak-anak. Sumber yang paling umum untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun adalah melalui kontak fisik yang dekat dengan orang yang tinggal satu atap.
Pada orang-orang yang berusia di atas 12 tahun, paparan yang paling umum selama masa remaja adalah melalui kontak intim antarpria.
Meskipun vaksin mpox tidak disetujui untuk orang-orang yang berusia di bawah 18 tahun, tetapi anak-anak yang berisiko tinggi terkena mpox dapat memperolehnya berdasarkan otorisasi penggunaan darurat.
Jika seorang anak atau remaja mengalami ruam yang mencurigakan, dokter harus melakukan pengujian, terutama jika ada riwayat kontak pribadi dengan kasus terkonfirmasi atau perjalanan yang membuat mereka berisiko.
Vaksin JYNNEOS untuk usia di bawah 18 tahun
ilustrasi cacar monyet atau Mpox (freepik.com/freepik) Tersedia vaksin untuk individu di bawah 18 tahun yang telah terpapar mpox, yaitu vaksin JYNNEOS untuk mencegah penyebaran penyakit.
JYNNEOS diberikan secara subkutan. Vaksin tidak boleh diberikan secara intradermal pada individu yang usianya di bawah 18 tahun. Dokter harus mendiskusikan penggunaan vaksin pada anak atau remaja sebagai profilaksis pascapajanan dengan departemen kesehatan di negara tersebut.
Vaksin ini mengandung virus vaccinia, yang termasuk dalam keluarga poxvirus, genus Orthopoxvirus. Ini merupakan virus yang berkerabat dengan virus mpox dan virus cacar (variola).
JYNNEOS merupakan preparat vaksin hidup yang telah dilemahkan, non replikabel diri di sel manusia, dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain atau ke orang lain.
Vaksin ini sudah dilisensikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk digunakan sebagai pencegahan mpox dan variola.
Tiga vaksin mpox yang disetujui
Berdasarkan dokumen WHO “Weekly Epidemiological Record: Smallpox and Mpox (Orthopoxviruses) Vaccine Position Paper” pada 23 Agustus 2024, ada tiga vaksin yang dapat digunakan untuk pencegahan mpox. Ketiganya awalnya untuk pencegahan cacar, tetapi kemudian dikembangkan dan diperluas penggunaannya untuk pencegahan mpox.
1. MVA-BN
Vaksin ini disetujui tahun 2013 untuk pencegahan cacar di Kanada dan Uni Eropa untuk usia 18 tahun ke atas. Pada 2019, MVA-BN disetujui untuk pencegahan cacar dan mpox pada orang dewasa di Amerika Serikat (AS).
Pada tahun yang sama, Kanada memperluas MVA-BN untuk pencegahan mpox. Pada 22 Juli 2022, Uni Eropa menyetujui MVA-BN untuk pencegahan mpox pada orang dewasa. MVA-BN tidak untuk orang di bawah usia 18 tahun.
2. LC16m8
Di Jepang, LC16m8 dilisensikan pada 1975 untuk penyakit cacar tanpa batasan usia dan diperluas untuk pencegahan mpox pada Agustus 2022. LC16m8 yang digunakan merupakan vaksin cacar generasi ketiga.
3. ACAM2000
Vaksin cacar generasi kedua ini disetujui oleh FDA untuk imunisasi cacar sejak 2007. Pada 2024, vaksin ini disetujui untuk mencegah mpox di bawah protokol Investigasi Obat Baru Akses yang Diperluas (Expanded Access Investigational New Drug).
Menurut sebuah tinjauan tahun 2024, probabilitas MVA-BN menurunkan penyakit mpox sebesar 62 persen hingga 85 persen. Pada orang yang sudah terpapar mpox, MVA-BN mengurangi risiko penyakit sebesar 20 persen.
Berdasarkan hasil uji klinis, LC16m8 memberikan perlindungan terhadap virus mpox. MVA-BN dan LC16m8 secara konsisten mengembangkan respons antibodi penetral terhadap Orthopoxvirus, termasuk clade I virus mpox.
Selanjutnya, efikasi ACAM2000 yang diperoleh dari studi model hewan menemukan, vaksin ACAM2000 manjur melawan virus mpox bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak divaksinasi.
Kelompok berisiko tinggi
Foto tangan pasien mpox yang diambil selama investigasi wabah cacar monyet yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC) 1997 (CDC/ Brian W.J. Mahy, BSc, MA, PhD, ScD, DSc, Public domain, via Wikimedia Commons) Di Indonesia, pemerintah telah menyiapkan vaksin untuk meminimalkan gejala dan keparahan akibat infeksi mpox. Namun, pemberian vaksin ini bersifat terbatas.
Berikut ini adalah kelompok prioritas penerima vaksin mpox:
- Lelaki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
- Pasangan seks multipel atau bergonta-ganti pasangan.
- Individu yang kontak dengan penderita mpox dalam dua minggu terakhir.
- Petugas lab pemeriksa spesimen mpox.
- Petugas kesehatan yang menangani pasien mpox.
Catatan lainnya:
- Anak-anak tidak masuk sasaran vaksinasi mpox.
- Pemberian vaksinasi mpox secara massal saat ini tidak direkomendasikan.
- Vaksin mpox saat ini terbatas dan digunakan pada sasaran prioritas di daerah yang dilaporkan adanya kasus.
Baca Juga: Kenali 5 Perbedaan Gejala Mpox dan Cacar Air, Sekilas Mirip!
Referensi
American Academy of Pediatrics. Diakses pada September 2024. Monkeypox.
UNICEF. Diakses pada September 2024. Mpox and Children.
Children Hospital of Philadelphia. Diakses pada September 2024. Mpox Vaccine.
Healthy Children. Diakses pada September 2024. What Is Mpox?
Sehat Negeriku Sehatlah Bangsaku. Diakses pada September 2024. Vaksin MPOX Sudah Disetujui WHO dan BPOM.
