TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Probiotik Bisa Bantu Melawan Penyakit Alzheimer

Probiotik membantu memerangi radikal bebas

ilustrasi pasien penyakit Alzheimer (pexels.com/Kampus Production)

Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang sering kali dialami oleh kelompok lansia. Menurut data dari Alzheimer’s Disease International, pada tahun 2022 diperkirakan terdapat 75 persen pasien Alzheimer pada orang yang mengalami demensia namun tidak mendapatkan penanganan medis. Diperkirakan 90 persen di antaranya adalah masyarakat dari negara berpenghasilan menengah ke bawah.

Penyakit Alzheimer ditandai dengan menurunnya kinerja otak, seperti kemampuan mengingat yang memburuk, gangguan motorik, dan gangguan kognitif.

Saat ini belum ada obat untuk penyakit Alzheimer. Namun, tersedia obat yang dapat mengurangi gejalanya untuk sementara. Dukungan juga tersedia untuk membantu seseorang dengan kondisi tersebut, dan keluarganya, mengatasi kehidupan sehari-hari. Untuk membantu pengobatan, probiotik ternyata dapat membantu. Berikut ini ulasannya.

1. Probiotik membantu mengatasi disbiosis usus

ilustrasi yoghurt (unsplash.com/Sara Cervera)

Disbiosis usus terjadi ketika keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri buruk dalam usus terganggu. Pada orang dengan penyakit Alzheimer, terjadi perubahan pada keseimbangan mikroorganisme di dalam ususnya. Ini bisa mengganggu fungsi pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.

Kabar baiknya, penelitian dalam jurnal Aging and Health Research menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik dapat membantu mengurangi masalah tersebut. Saat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, tempe, dan lainnya, bakteri baik ini masuk ke dalam usus dan membantu mengatasi pertumbuhan berlebihan bakteri buruk, sehingga disbiosi usus bisa teratasi.

Pada orang dengan penyakit Alzheimer, disbiosis usus dapat memengaruhi tidak hanya kesehatan usus, tetapi juga otak. Dengan mengonsumsi probiotik, ini akan memberi dukungan tambahan pada usus untuk melawan peradangan yang terjadi di otak.

Baca Juga: Masalah Ingatan yang Tampak seperti Alzheimer, tetapi Bukan

2. Probiotik membantu memerangi radikal bebas

ilustrasi pasien penyakit Alzheimer (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu masalah yang sering ditemui pada orang dengan penyakit Alzheimer adalah tingkat tinggi dari "spesies oksigen reaktif", atau yang kerap dikenal masyarakat sebagai radikal bebas.

Bagi orang sehat, radikal bebas sudah berbahaya apalagi bagi pasien penyakit Alzheimer. Radikal bebas dapat merusak sel-sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit ini.

Penelitian dalam jurnal Nutrients (2021) menemukan bahwa konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik dapat membantu tubuh untuk melawan radikal bebas. Probiotik membantu melawan radikal bebas dengan mengaktifkan sistem antioksidan tubuh.

Ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik, mereka membantu merangsang sistem antioksidan ini. Hasilnya adalah, tubuh menjadi lebih baik dalam melawan radikal bebas dan menjaga sel-selnya tetap sehat.

Bagi orang dengan penyakit Alzheimer, ini penting karena peningkatan radikal bebas dapat memperburuk penyakit. Nah, mengonsumsi probiotik dapat membantu mengatasi masalah ini. Probiotik membantu tubuh mengurangi tingkat zat yang berpotensi merusak, memberi dukungan tambahan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer.

3. Probiotik membantu meningkatkan kadar sirtuin-1

ilustrasi probiotik (pexels.com/Alicia Harper)

Sirtuin-1 (SIRT1) adalah salah satu protein yang memiliki peran khusus dalam menjaga kesehatan sel dan tubuh. Protein ini berperan dalam mengontrol berbagai proses penting, seperti metabolisme dan perbaikan sel.

Pentingnya SIRT1 terutama juga terlihat pada orang dengan penyakit Alzheimer. Pada kondisi ini, kerusakan sel dan disfungsi metabolisme bisa menjadi masalah serius. Inilah mengapa meningkatkan tingkat SIRT1 di dalam tubuh sangat penting.

Akan tetapi, sayangnya SIRT1 pada orang dengan Alzheimer sering kali kurang mencukupi. Untungnya, penelitian dalam jurnal Nutrients (2021) menyebut bahwa konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik dapat membantu tubuh untuk meningkatkan kadar SIRT1 dalam tubuh.

Meningkatnya SIRT1 memiliki efek positif dalam menjaga kesehatan sel dan metabolisme. Ini dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan yang dapat terjadi pada orang dengan penyakit Alzheimer. Selain itu, SIRT1 juga memiliki peran dalam mengatur peradangan dan stres oksidatif, yang keduanya juga berperan dalam perkembangan penyakit Alzheimer.

4. Probiotik membantu mencegah hiperaktivasi sumbu HPA

ilustrasi pasien penyakit Alzheimer (pexels.com/Kindel Media)

Tubuh memiliki sistem internal yang membantu mengatur berbagai fungsi penting, seperti respons terhadap stres dan peradangan. Sistem ini melibatkan bagian-bagian penting dalam tubuh, seperti hipotalamus, hipofisis, dan kelenjar adrenal.

Namun, pada orang dengan penyakit Alzheimer, disbiosis usus dan peradangan bisa mengganggu sistem ini. Disbiosis usus terjadi ketika keseimbangan bakteri di dalam usus kita terganggu, dan ini dapat memicu proses inflamasi di tubuh. Ketika ini terjadi, sistem HPA yang seharusnya membantu kita mengatasi stres dan peradangan bisa menjadi terlalu hiperaktif.

Berdasarkan penelitian, makanan atau minuman yang mengandung probiotik bisa membantu tubuh mengatasinya. Ketika mengonsumsi makanan atau minuman dengan probiotik, bakteri-bakteri baik dapat membantu mengembalikan keseimbangan dalam usus dan mengurangi peradangan. Akhirnya, respons tubuh terhadap stres dan peradangan menjadi lebih terkendali. Probiotik membantu mencegah hiperaktivasi sumbu HPA.

Efek ini penting dalam kaitannya dengan penyakit Alzheimer. Karena, pada orang dengan penyakit Alzheimer, respons tubuh terhadap stres dan peradangan yang berlebihan dapat memperburuk gejala dan kerusakan otak.

Baca Juga: 5 Manfaat Probiotik dalam Meningkatkan Gairah Seksual

Verified Writer

Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya