TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyakit yang Ditandai dengan Sering Mengantuk, Hati-hati!

Coba cek kondisimu jika sering mengantuk berlebihan!

gambar orang yang mengantuk (freepik.com/benzoix)

Semua penyakit gak muncul secara tiba-tiba. Biasanya masalah ini ditandai dengan beberapa gejala tertentu. Membahas soal gejala penyakit, tak sedikit yang beranggapan kalau gejala yang muncul selalu serius. Kenyataannya, penyakit serius justru sering diawali oleh gejala-gejala sepele, lho! Saking sepelenya, sampai kita aja gak menyadarinya.

Salah satu gejala penyakit yang jarang dianggap serius adalah sering mengantuk. Yup normalnya, rasa kantuk disebabkan oleh waktu tidur yang kurang, kelelahan, atau bahkan suasana yang membosankan. Namun banyak juga penyakit yang diawali dengan munculnya rasa kantuk berlebih. Penyakit apa sajakah yang dimaksud?

1. Sleep apnea

gambar orang tidur (freepik.com/jcomp)

Terbangun tiba-tiba saat tidur aja udah ngeselin, bahkan bikin kepala pusing. Lalu apa jadinya kalau kita bangun puluhan kali hanya dalam waktu 1 jam? Hal itulah yang dirasakan oleh para penderita sleep apnea.

Dilansir Mayo Clinic, sleep apnea adalah kondisi di mana tubuh berhenti bernafas secara tiba-tiba saat sedang tidur. Akibatnya, otak membangunkan kita agar bisa bernafas lagi. Meski berhasil menjaga kita tetap hidup, hal ini juga membuat kualitas tidur kita jadi sangat buruk.

Gimana gak buruk, orang yang menderita sleep apnea bisa terbangun sebanyak 5 hingga 30 kali dalam satu jam. Lebih parahnya lagi, masalah ini terus berulang selama kita tidur sehingga kita bisa terbangun selama puluhan bahkan ratusan kali di malam hari.

Sleep apnea disebabkan oleh dua hal, satu karena saluran pernapasan yang tersumbat, atau karena otak kita gak mengendalikan sistem pernapasan dengan baik. Orang dengan sleep apnea ringan biasanya gak sadar jika dirinya terbangun beberapa kali saat tidur, tapi tubuh akan menunjukan sejumlah gejala seperti kelelahan, rasa kantuk berlebih di siang hari, mendengkur saat tidur, hingga sulit berkonsentrasi.

2. Narkolepsi

gambar orang tertidur saat bekerja (freepik.com/DC Studio)

Narkolepsi adalah gangguan saraf pada otak dalam jangka panjang langka yang membuat seseorang gak bisa memilih kapan mereka mau tidur dan bangun. Hal ini membuat penderita narkolepsi sulit untuk tetap terjaga dalam jangka waktu lama. Masalahnya hal itu bukan hanya terjadi di malam hari aja.

Dilansir Mayo Clinic, di siang hari saat sedang beraktivitas pun, orang yang menderita narkolepsi bisa dengan mudahnya tertidur lelap selama beberapa menit, terbangun, lalu tertidur lagi. Masalahnya, rasa kantuk yang hebat ini gak bisa dikendalikan, sehingga mereka bisa ngantuk kapan aja, termasuk saat kita sedang menyetir kendaraan sekalipun. Gejala narkolepsi bisa memburuk dan dalam beberapa kasus juga memicu hilangnya tonus otot selama beberapa menit. Bahkan dalam kasus tertentu, narkolepsi bisa membuat penderitanya kesulitan untuk berbicara. 

3. Idiopathic hypersomnia

ilustrasi orang yang mengalami idiopathic hypersomnia (freepik.com/benzoix)

Sering mengantuk berlebih di siang hari? Hati-hati, bisa jadi kamu menderita idiopathic hypersomnia. Dilansir Healthline, idiopathic hypersomnia adalah gangguan tidur-bangun kronis dengan rasa kantuk berlebih sebagai gejala utamanya. Lebih spesifiknya lagi, rasa kantuk itu muncul di siang hari. Mereka yang menderita idiopathic hypersomnia bisa tidur nyenyak selama lebih dari 9 jam di malam hari, dan masih merasa sangat mengantuk di siang hari.

Biasanya idiopathic hypersomnia muncul di usia remaja hingga awal dewasa. Namun dalam banyak kasus, penyakit ini juga muncul sejak masih anak-anak. Saat ini, masalah tersebut memang belum ditemukan obatnya, tapi beberapa jenis obat dapat membantu meredakan gejalanya.

Baca Juga: 5 Fakta Penyakit Osgood-Schlatter yang Sering Dialami Remaja

4. Restless leg syndrome

gambar kaki seseorang yang sedang tidur (freepik.com/Freepik)

Normalnya saat seseorang mulai beristirahat, mereka akan membuat gerakan seminimal mungkin. Namun jika kamu menderita restless legs syndrome, kamu gak akan bisa berhenti untuk menggerakkan kakimu. Dilansir Cleveland Clinic, restless legs syndrome membuat kita ingin terus menggerakkan kaki. Jika kita menahannya, kita akan merasakan sensasi gatal, tertarik, hingga berdenyut. Sebetulnya sindrom ini gak mengenal waktu, namun paling sering kambuh di malam hari.

Akibatnya jelas kita gak akan beristirahat dengan baik, merasa lelah, hingga mengantuk di siang hari. Sama seperti penyakit lain di artikel ini, penyebab restless legs syndrome memang belum diketahui secara pasti. Namun para peneliti menduga bahwa sindrom ini berhubungan dengan bagian otak bernama ganglia basal yang berfungsi untuk mengatur gerakan tubuh. Selain otak, genetik, kekurangan zat besi, hingga konsumsi obat-obatan tertentu digadang-gadang ada hubungannya dengan kemunculan sindrom kaki gelisah pada seseorang.

Verified Writer

Siti Marliah

Instagram: @sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya