TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Suntik DNA Salmon Berbahaya? Pahami Risikonya

Bolehkah suntik DNA salmon sendiri?

ilustrasi suntik DNA salmon (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Perawatan kecantikan menggunakan injeksi DNA salmon makin menarik banyak perhatian. Konon, tindakan ini bisa membuat kulit jadi awet muda sebab dalam DNA salmon terdapat kandungan yang bisa memicu regenerasi kulit dan antipenuaan. 

Makin tinggi peminat, perlu dipahami juga apakah suntik DNA salmon berbahaya? Sebelum melakukannya, ketahui potensi risikonya, ya. Begini penjelasannya.  

Apakah suntik DNA salmon berbahaya?

ilustrasi suntik DNA Salmon di klinik (pexels.com/cottonbro studio)

Pada dasarnya, injeksi DNA salmon merupakan prosedur kosmetik non-invasif. Selain itu, perawatan ini dikenal karena kemampuannya untuk memberikan efek positif pada kulit dengan reaksi negatif yang rendah. Namun, apakah tindakan ini sepenuhnya aman?

Efek samping suntik DNA bisa sangat rendah selama dilakukan oleh ahli atau dokter spesialis kulit terpercaya. Selain itu, pastikan juga untuk menggunakan alat mikroinjeksi yang sesuai standar untuk memasukkan DNA salmon ke kulit. 

Terlepas dari itu, risiko efek samping suntik DNA salmon bisa lebih tinggi pada individu yang alergi terhadap kandungannya. Adapun gejala efek sampingnya bisa berupa ruam, gatal, rasa terbakar, edema, dan memar.

Oleh karena itu, tindakan perawatan DNA salmon tidak disarankan bagi yang orang yang memiliki alergi, pasien diabetes yang menggunakan insulin, atau individu berisiko stroke. Lebih lanjut, penggunaan kandungan dari ikan ini tidak cocok untuk pelaku vegan dan vegetarian.

Baca Juga: 6 Manfaat DNA Salmon untuk Kulit, Bikin Lebih Sehat

Bagaimana prosedur suntik DNA salmon?

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, suntik DNA salmon dilakukan oleh profesional medis di bidangnya. Suntik DNA salmon tidak seharusnya diperjualbelikan secara bebas mengingat prosedurnya melibatkan injeksi dan mungkin membutuhkan anestesi. 

Prosedur suntik DNA salmon dilakukan dengan tahap yang cukup sederhana, tapi tetap perlu hati-hati. Mulanya, asisten klinik akan membersihkan wajah pasien terlebih dahulu sebelum mengoleskan krim anestesi. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat suntikan. Setelah itu, dokter akan menyuntikkan produk dengan kandungan DNA salmon ke dalam kulit. Jumlah DNA salmon yang disuntikkan pun telah disesuaikan, tetapi biasanya kecil.

Kandungan pada suntik DNA salmon yang dimaksud adalah ekstrak DNA ikan salmon yang mengandung polinukleotida dan polideoksiribonukleotida. Ketika disuntikkan ke dalam kulit, kandungan tersebut dapat merangsang pembentukan kolagen, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi peradangan. 

Nah, seluruh prosedurnya memakan waktu sekitar 10—15 menit. Tindakannya pun disarankan dilakukan berulang, sedangkan jumlahnya tergantung pada kondisi kulit. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya