TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Gangguan Sirkulasi Darah di Kaki, Jangan Dibiarkan

Perlu segera mendapatkan bantuan medis

ilustrasi kaki bengkak (pixabay.com/yogaphysique)

Darah membawa oksigen dan nutrisi ke tubuh, yang penting untuk fungsi setiap sel. Ini sangat penting untuk organ dan sistem kekebalan tubuh. Karena alasan ini, sirkulasi darah yang baik sangat penting untuk keseluruhan fungsi tubuh.

Tanpa sirkulasi yang baik, kita bisa mengalami gejala tidak nyaman yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan membuatmu berisiko mengalami komplikasi lain.

Sirkulasi darah yang buruk dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kaki dan betis. Buruknya sirkulasi di kaki ditandai dengan berbagai gejala yang tidak nyaman. Apa saja contohnya?

1. Perubahan warna kulit

ilustrasi memijat kaki (pixabay.com/wangyanwei)

Pada orang dengan warna kulit lebih terang, sirkulasi yang buruk dapat menyebabkan munculnya warna kebiruan di kulit, dijelaskan Premier Vein & Vascular. Bibir, kaki, tangan, hidung, dan telinga bisa terpengaruh oleh perubahan warna kulit ini.

Perubahan warna kulit ini juga bisa berupa munculnya varises biru yang menonjol di kaki dan pergelangan kaki. Varises terjadi saat katup di dalam vena gagal berfungsi dan mengganggu sirkulasi darah.

2. Perubahan suhu

ilustrasi kaki terasa lebih dingin (pexels.com/Cats Coming)

Buruknya sirkulasi darah dapat ditandai dengan kaki yang menjadi lebih dingin atau lebih panas dari biasanya. Perubahan suhu menandakan buruknya sirkulasi darah sudah berada dalam tingkat yang mengkhawatirkan, seperti dilansir Podoactiva.

Darah yang tidak mencapai bagian distal tubuh dengan baik dapat memicu penurunan suhu. Bisa juga terjadi sebaliknya, yang mana kaki terasa lebih panas dari biasanya yang disebabkan oleh darah tidak kembali dengan benar dan tertinggal di area tersebut, yang menyebabkan peningkatan suhu.

3. Spider vein

ilustrasi spider vein (ukveinclinic.com)

Spider vein adalah kondisi saat pembuluh darah di bawah kulit terlihat jelas. Spider vein bisa berwarna merah, ungu, atau biru dan paling sering muncul di kaki atau wajah.

Dijelaskan laman WebMD, spider vein terjadi akibat adanya masalah pada katup, otot, atau darah itu sendiri yang menyebabkan darah menggenang di dalam vena. Ketika darah menumpuk di dalam vena, tekanan meningkat dan dinding pembuluh melemah. Akibatnya, vena cenderung membengkak dan melintir, yang selanjutnya menjadi spider vein.

Baca Juga: 7 Komplikasi Varises Jika Tidak Ditangani, Bisa Sebabkan Infeksi

4. Luka sulit sembuh

ilustrasi luka di kaki (anmj.org.au)

Buruknya sirkulasi darah menyebabkan sel darah putih tidak bergerak dengan kecepatan normal. Ini pada gilirannya menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak bekerja dengan baik. 

Sebagai akibatnya, luka pada kaki akan sulit sembuh, bahkan muncul borok. Hal ini biasanya terjadi pada orang-orang yang hidup dengan diabetes. Kondisi ini kerap disebut kaki diabetik.

5. Pembengkakan

ilustrasi edema atau pembengkakan (nhs.uk)

Pembengkakan, atau yang juga disebut edema, terjadi ketika darah menggenang di satu area tubuh. Selain pembengkakan, kamu mungkin melihat kulit menjadi kencang, hangat, berat, atau kaku pada persendian di sekitarnya.

Pembengkakan di kaki bisa menjadi tanda pembekuan darah. Ini karena gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah di kaki dapat menyebabkan darah di kaki tidak dapat mengalir kembali ke jantung dan menyebabkan pembengkakan di pergelangan kaki. Gumpalan darah dapat terjadi di pembuluh darah tepat di bawah kulit atau di lokasi yang lebih dalam.

6. Kram otot

ilustrasi perempuan yang mengalami kram otot kaki (freepik.com/karlyukav)

Kram otot kaki bisa disebabkan oleh varises, dikutip dari laman Vein Clinics. Pada orang dengan varises, pembuluh darah tidak bisa mengalirkan darah keluar dari kaki dengan benar, produk limbah dari sel juga ikut tersangkut.

Lama-kelamaan, produk sampingan limbah, seperti asam laktat yang diambil dari sel, merusak dinding vena dan membiarkan darah bocor melalui dinding vena ke jaringan. Kebocoran ini memicu iritasi dan peradangan pada jaringan dan otot serta dapat menyebabkan otot-otot kaki kram, terutama pada malam hari saat sedang berbaring.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya