TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riwayat Kondisi Paru-paru Paus Fransiskus, Hidup dengan Satu Paru?

Beberapa kali dirawat karena masalah paru-paru

Prabowo Subianto salami Paus Fransiskus. (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Intinya Sih...

  • Paus Fransiskus pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru pada usianya yang baru 20-an tahun, yang dilakukan di Argentina pada tahun 1957.
  • Paus Fransiskus juga beberapa kali harus dirawat akibat mengalami infeksi bronkitis akut.

Paus Fransiskus adalah salah satu Paus tertua dalam sejarah gereja. Meskipun begitu, pada usianya yang ke-87 tahun, Paus Fransiskus masih aktif hadir dan berpidato dalam berbagai acara. Terhitung, beliau sudah menginjakkan kaki di lebih 60 negara sejak dirinya terpilih pada tahun 2013.

Salah satu bekal terpenting untuk bisa tetap aktif pada usia senja tentu saja kesehatan yang baik. Meskipun begitu, bukan berarti Paus Fransiskus tidak pernah sakit.

Faktanya, sejak puluhan tahun Paus Fransiskus hidup hanya dengan satu paru-paru utuh. Ia juga beberapa kali dirawat di rumah sakit akibat masalah pada paru-parunya.

1. Menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru

Paus Fransiskus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru pada usianya yang baru 20-an tahun. Operasi pengangkatan sebagian paru-paru ini dilakukan di Argentina pada tahun 1957.

Kala itu, Fransiskus muda menderita infeksi saluran pernapasan parah dan pengobatan antibiotik belum tersebar luas. Ini memaksa dokter untuk mengangkat sebagian dari salah satu paru-parunya untuk menyelamatkan paru-parunya yang masih sehat. Itu adalah perawatan yang cukup standar pada era pra obat antibiotik.

2. Bronkitis

ilustrasi paru-paru (freepik.com/freepik)

Paus Fransiskus beberapa kali harus dirawat di rumah sakit akibat mengalami infeksi bronkitis akut.

Misalnya, pada Maret 2023, Paus Fransiskus mengeluhkan nyeri tajam di dadanya dan kesulitan bernapas. Dokter mendiagnosisnya sebagai bronkitis akut dan mengobatinya dengan antibiotik intravena.

Pada November 2023, dirinya kembali mengalami bronkitis infeksius akut. Akibat kondisinya itu, dokter menyarankan untuk membatalkan kunjungannya ke Dubai untuk menghindari perubahan suhu mendadak yang mungkin terjadi.

Pada Januari 2024, Paus Fransiskus memilih untuk tidak membacakan pidato yang telah dipersiapkan akibat bronkitis yang ia alami. Sebagai gantinya, ia menyampaikan pidatonya dalam bentuk cetak.

Baca Juga: Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus, dari Nyeri Lutut hingga Bronkitis

3. Pilek, flu, dan masalah pernapasan ringan lainnya

Pada Februari 2023, Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus terkena pilek parah. Akibat kondisi ini, Paus batal membacakan pidatonya dan memilih untuk membagikan salinannya.

Akhir Februari 2024, Paus Fransiskus kembali membatalkan penampilan publik karena terkena flu ringan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya