TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Telapak Tangan Sakit, Waspadai Artritis

Bisa ganggu aktivitas sehari-hari

ilustrasi telapak tangan sakit (freepik.com/wirestock)

Intinya Sih...

  • Nyeri pada telapak tangan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Penyebab telapak tangan nyeri bermacam-macam, mulai dari ringan hingga serius.
  • Carpal tunnel syndrome, palmar fasciitis, erythromelalgia, infeksi, dan radang sendi bisa menjadi penyebab telapak tangan sakit yang perlu kamu waspadai.

Nyeri pada telapak tangan dapat mengganggu kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penyebab telapak tangan nyeri bermacam-macam, mulai dari ringan hingga serius.

Gejala dapat diatasi dengan pengobatan rumahan maupun intervensi medis, tergantung penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut ini akan dibahas beberapa kemungkinan penyebab telapak tangan terasa sakit.

1. Cedera

Cedera pada tangan adalah penyebab umum sakit pada telapak tangan dan sekitarnya. Cedera tangan lebih sering dialami orang yang sering menggunakan alat berat, berolahraga, atau bekerja di lingkungan berbahaya.

Cedera dapat merusak area utama tangan, termasuk saraf, tendon, dan otot.

Contoh cedera yang menyebabkan nyeri pada telapak tangan, meliputi:

  • Terbentur dengan kuat, misalnya karena menjatuhkan sesuatu yang berat ke tangan.
  • Jatuh dengan tangan mendarat terlebih dahulu.
  • Luka bakar, misalnya saat memasak.
  • Gigitan serangga.
  • Menggunakan tangan secara berlebihan.

2. Trigger finger

ilustrasi trigger finger (freepik.com/freepik)

Trigger finger adalah suatu kondisi yang memengaruhi satu atau lebih tendon tangan, sehingga jari atau ibu jari yang terkena jadi sulit ditekuk.

Gejala trigger finger dapat berupa nyeri di pangkal jari atau ibu jari saat kamu menggerakkan atau menekannya, dan terasa kaku atau berbunyi "klik" saat kamu menggerakkan jari atau ibu jari yang terpengaruh, terutama pada pagi hari.

Jika kondisinya makin parah, kamu mungkin akan merasakan nyeri di tangan meskipun tidak bergerak. Pada akhirnya, jari mungkin tidak dapat ditekuk atau diluruskan sepenuhnya.

3. Carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel atau terowongan karpal adalah jalur sempit ligamen dan tulang yang terletak di pangkal tangan. Jalur ini berisi saraf yang berjalan dari lengan bawah ke telapak tangan dan tendon yang bertanggung jawab untuk menggerakkan jari-jari.

Carpal tunnel syndrome (CTS) terjadi ketika saraf median terjepit oleh terowongan karpal yang menyempit. Penyempitan ini bisa disebabkan oleh penebalan tendon, peradangan, atau apapun yang mungkin menyebabkan pembengkakan di area ini.

Gejala CTS bisa berupa sensasi terbakar, kesemutan, gatal-gatal, atau mati rasa pada telapak tangan dan jari.

Baca Juga: Awas! Carpal Tunnel Syndrom Lebih Sering Menyerang Perempuan

4. Palmar fasciitis

ilustrasi palmar fasciitis (freepik.com/freepik)

Palmar fasciitis adalah kondisi yang menyebabkan penebalan pada jaringan yang menghubungkan telapak tangan ke jari. Peradangan dapat menyebabkan jari terasa nyeri dan sulit diluruskan.

Palmar fasciitis biasanya menyerang kedua tangan dan lebih mungkin terjadi pada orang dengan poliartritis.

Pilihan pengobatan untuk palmar fasciitis, meliputi:

  • Pijat jaringan.
  • Pereda nyeri.
  • Terapi steroid untuk meredakan peradangan.

5. Erythromelalgia

Erythromelalgia adalah kondisi langka ketika aliran darah berlebih menyebabkan gejala muncul secara berkala. Kondisi ini bersifat menetap seumur hidup. Gejalanya akan memburuk seiring berjalannya waktu.

Gejala utama erythromelalgia meliputi:

  • Telapak tangan terasa hangat dan kemerahan.
  • Sensasi kesemutan ringan hingga rasa terbakar yang parah.
  • Gatal.
  • Telapak tangan berkeringat lebih banyak.

6. Infeksi

ilustrasi luka pada tangan terinfeksi (pexels.com/cottonbro studio)

Jika luka di telapak tangan mengalami infeksi, ini dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.

Gejala lain dari luka yang terinfeksi dapat meliputi:

  • Keluar nanah.
  • Kemerahan di sekitar area yang terluka.
  • Telapak tangan terasa hangat.
  • Demam.

Luka yang terinfeksi memerlukan bantuan medis. Pasalnya, infeksi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti selulitis, abses, dan sepsis. Dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya