TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Penyebab Nyeri Dada saat Bangun Tidur, Bisa Jadi Masalah Jantung!

Jangan anggap remeh nyeri dada

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/jcomp)

Intinya Sih...

  • Nyeri dada saat bangun tidur bisa jadi tanda serangan jantung atau angina.
  • Penyebab lainnya termasuk hipertensi paru, pankreatitis, batu empedu, cedera otot dada, tukak lambung, GERD, dan bronkospasme.
  • Penting untuk selalu menganggap serius nyeri dada dan segera menghubungi dokter jika tiba-tiba mengalami nyeri di salah satu atau kedua sisi dada.

Setiap orang pernah mengalami nyeri dada, biasanya disebabkan oleh gangguan pencernaan atau stres. Namun, jika kamu sering terbangun dengan nyeri dada, stay ini terjafi pertama kalinya, penting untuk menganggap ini serius dan segera mengambil tindakan.

Nyeri dada yang kamu rasakan saat bangun tidur bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan serius. Namun, penting untuk tidak mendiagnosis sendiri, karena gejala ini dapat menunjukkan bahwa kamu memerlukan perhatian medis segera.

Berikut beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab nyeri dada saat bangun tidur.

1. Kamu mengalami serangan jantung

Nyeri dada pada pagi hari bisa menjadi tanda serangan jantung. Serangan jantung terjadi saat otot jantung tidak menerima cukup darah.

Waktu puncak terjadinya serangan jantung adalah sekitar pukul 6.30 pagi. Sebab, pada waktu tersebut sistem sirkadian mengirimkan peningkatan jumlah hormon stres, serta zat yang disebut penghambat aktivator plasminogen, yang mengentalkan darah.

Selain nyeri dada, tanda lainnya dari serangan jantung, meliputi:

  • Merasa lemah, pusing, atau pingsan.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan pada rahang, leher, atau punggung.
  • Nyeri pada satu atau kedua lengan atau bahu.
  • Sesak napas.

2. Angina

ilustrasi nyeri dada (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Angina bukanlah penyakit, melainkan gejala penyakit jantung koroner dan penyakit mikrovaskuler koroner. Ini mengacu pada nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi saat jantung tidak menerima cukup darah kaya oksigen.

Angina ditandai dengan rasa sesak atau berat di dada. Gejala ini bisa meluas ke leher, rahang, lengan, bahu, dan punggung.

3. Hipertensi pulmonal

Tekanan darah tinggi disebut hipertensi. Tekanan darah tinggi di arteri pulmonalis disebut hipertensi pulmonal.

Gejala hipertensi pulmonal meliputi:

  • Sesak napas, mula-mula saat berolahraga dan akhirnya saat istirahat (gejala yang paling umum).
  • Warna kulit biru atau abu-abu karena kadar oksigen rendah. Tergantung pada warna kulit, perubahan ini mungkin lebih sulit atau lebih mudah dilihat.
  • Tekanan atau nyeri dada.
  • Pusing atau pingsan.
  • Denyut nadi cepat atau detak jantung berdebar kencang.
  • Kelelahan.
  • Pembengkakan di area pergelangan kaki, tungkai, dan perut.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Jantung Pasien Diabetes?

4. Pankreatitis

ilustrasi pankreatitis (freepik.com/ wayhomestudio)

Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas, yang menyebabkan rasa sakit di perut yang menjalar hingga ke dada. Gejala pankreatitis lainnya termasuk demam, mual, dan sakit perut yang makin parah setelah makan.

Pankreatitis biasanya disebabkan oleh obesitas, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan diabetes. Namun, pankreatitis juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti batu empedu, infeksi, dan fibrosis kistik.

Tanpa pengobatan, pankreatitis bisa menyebabkan masalah pernapasan, gagal ginjal, dan kanker pankreas.

5. Batu empedu

ilustrasi batu empedu (commons.wikimedia.org/George Chernilevsky)

Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk di kantong empedu. Batu empedu biasanya terbentuk akibat sering mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak serta kurang makan serat.

Batu empedu mungkin menyebabkan sakit perut yang menjalar hingga ke dada. Rasa sakit bisa menjadi makin parah jika kandung empedu juga mengalami peradangan.

Batu empedu dapat berakhir dengan kanker kandung empedu dan membutuhkan operasi pengangkatan kandung empedu.

Kabar baiknya, risiko kamu mengembangkan batu empedu dapat diturunkan dengan berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan sehat dan tinggi serat.

6. Cedera

ilustrasi nyeri lengan (freepik.com/diana.grytsku)

Cedera atau ketegangan otot dada mungkin menjadi penyebab nyeri dada pada pagi hari. Nyeri dada muskuloskeletal biasanya tajam dan terlokalisasi. Biasanya, ini terjadi setelah mengalami peristiwa tertentu, seperti mengikuti pertandingan olahraga.

Ciri utama nyeri muskuloskeletal adalah rasa sakit yang memburuk saat kamu menekan area tersebut atau melakukan gerakan tertentu.

7. Tukak lambung

Tukak lambung mengacu pada luka terbuka pada lapisan lambung atau usus kecil yang memicu sensasi terbakar di perut dan dapat meluas hingga ke dada.

Tukak lambung tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, jika terdapat gejala, itu bisa mencakup:

  • Mual dan muntah.
  • Sering berserdawa.
  • Kembung.
  • Tinja berwarna gelap dan berdarah
  • Kehilangan selera makan.
  • Terjadi penurunan berat badan.

8. Heartburn

ilustrasi heartburn (freepik.com/Jcomp)

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adalah kondisi saat mana asam dari lambung mengalir balik ke kerongkongan. GERD dapat menyebabkan sensasi terbakar di bagian tengah dada.

Tidak seperti nyeri dada akibat jantung dan pernapasan, heartburn atau nyeri ulu hati biasanya hanya terasa di satu tempat dan tidak menyebar ke area tubuh lainnya.

Gejala lain heartburn juga bisa termasuk rasa asam di mulut, kesulitan menelan, dan bau mulut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya