TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Obat Kolesterol Statin Mungkin Bisa Cegah Kanker

Tapi tetap bukan pengganti gaya hidup sehat, ya

ilustrasi obat (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Statin adalah obat penurun kolesterol yang paling umum.
  • Statin membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan efek penurunan kolesterolnya. Lebih dari itu, sifat antiinflamasi statin mampu mengurangi risiko kanker tertentu.
  • Peradangan kronis adalah penyebab utama kanker di seluruh dunia. Statin dapat menekan jalur utama yang terkait dengan peradangan.

Statin adalah obat penurun kolesterol yang paling banyak digunakan. Namun, baru-baru ini, ada penelitian yang menyebut bahwa obat statin berpotensi membantu mencegah kanker.

Klaim itu didasarkan pada efek antiinflamasi statin. Gangguan kardiovaskular dan kanker diketahui berhubungan dengan peradangan kronis, dan efek antiinflamasi statin dipercaya dapat mencegah kanker dengan memodulasi respons peradangan tubuh.

Studi yang dimuat dalam jurnal Nature Communications tahun 2024 ini menjelaskan bagaimana mekanisme antiinflamasi statin dalam mencegah kanker.

1. Apa itu statin?

Kolesterol ialah zat mirip lilin di dalam sel yang membantu tubuh mencerna makanan, memproduksi hormon, dan memproses vitamin D.

Tubuh manusia mampu memproduksi kolesterol secara alami, tetapi kamu juga bisa mendapatkannya melalui makanan.

Statin bekerja mengatasi kolesterol dengan dua cara, yakni:

  • Menghentikan produksi enzim tertentu yang diperlukan untuk menghasilkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
  • Membantu tubuh memproses kelebihan kolesterol yang bisa menumpuk seiring berjalannya waktu.

2. Statin menekan jalur utama yang terkait dengan peradangan

ilustrasi statin (freepik.com/master1305)

Peradangan kronis adalah penyebab utama kanker di seluruh dunia. Statin dapat menekan jalur utama yang terkait dengan peradangan.

Interleukin 33 (IL-33) ialah pemicu signifikan peradangan kronis penyebab kanker.

Tim peneliti menemukan bahwa aktivasi jalur toll-like receptor (TLR) 3/4-TBK1-IRF3 menghubungkan gangguan lingkungan dengan induksi IL-33 pada peradangan kulit dan pankreas.

Pitavastatin terbukti secara efektif menekan ekspresi IL-33 dengan memblokir aktivasi membran TBK1 melalui penghambatan jalur mevalonat. 

Oleh sebab itu, pitavastatin mencegah pankreatitis kronis dan mencegah ini berkembang menjadi kanker dengan cara yang bergantung pada IL-33.

Sumbu IRF3-IL-33 sangat aktif pada pankreatitis kronis dan kanker pankreas yang terkait pada manusia.

Menariknya, penggunaan pitavastatin berkorelasi dengan penurunan risiko pankreatitis kronis dan kanker pankreas secara signifikan pada pasien.

Temuan ini menunjukkan bahwa memblokir sumbu sinyal TBK1-IRF3-IL-33 menekan peradangan kronis yang rentan terhadap kanker. 

Baca Juga: 7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Tampak pada Wajah, Wajib Waspada!

3. Statin bisa lebih dari sekadar menurunkan kolesterol

Statin membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan efek penurunan kolesterolnya. Lebih dari itu, sifat antiinflamasi statin ternyata mampu mengurangi risiko kanker tertentu.

Studi observasional tahun 2023 menemukan tingkat kanker payudara yang jauh lebih rendah di kalangan pengguna statin.

Penelitian lain yang dilakukan oleh John Hopkins Medicine menyatakan bahwa statin dapat mengurangi risiko kanker prostat agresif.

Akan tetapi, bagaimana mekanisme statin memengaruhi hasil akhir kanker tampaknya masih belum jelas. Efek antiinflamasi statin mungkin tidak memengaruhi beberapa jenis kanker.

Meskipun para peneliti sangat optimis terhadap penelitian ini, tetapi masih terlalu dini untuk mengetahui apakah statin dapat memberikan manfaat dalam pencegahan kanker.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya