TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Obat yang Rusak Jika Terkena Panas, Jangan Simpan Sembarangan

Struktur kimia dari banyak obat rentan terhadap suhu

ilustrasi obat-obatan (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Struktur kimia dari banyak obat rentan terhadap suhu. Suhu tinggi dapat menyebabkan struktur molekul obat terdegradasi, yang pada gilirannya menyebabkan berkurangnya potensi dan efektivitas.
  • Beberapa obat yang dapat rusak jika terkena panas termasuk beberapa antibiotik suspensi, insulin, aspirin, dan insulin.

Tinggal di negara tropis membuat kita terbiasa dengan suhu yang panas. Ada sejumlah tantangan yang perlu dihadapi terkait dengan suhu udara yang panas, seperti gerah, dehidrasi, termasuk kesulitan dalam menyimpan obat. 

Struktur kimia dari banyak obat rentan terhadap suhu. Suhu tinggi dapat menyebabkan struktur molekul obat terdegradasi, yang pada gilirannya menyebabkan berkurangnya potensi dan efektivitas.

Setiap formulasi dapat bereaksi secara berbeda terhadap paparan suhu, mulai dari perubahan warna, tesktur, dan aroma. Perubahan ini dapat memengaruhi cara obat diserap oleh tubuh. Yuk, ketahui apa saja obat yang rusak jika terkena panas!

1. Suspensi antibiotik

Antibiotik dalam bentuk suspensi atau cair lebih rentan terhadap panas. Ini selanjutnya dapat membuat obat-obatan ini kurang efektif dalam mengobati infeksi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perlunya antibiotik yang lebih banyak atau lebih kuat.

Amoksisilin, klavulanat, dan sefalexin adalah beberapa jenis antibiotik yang sangat rentan terhadap suhu tinggi.

2. Agonis reseptor GLP-1

ilustrasi obat diabetes (freepik.com/freepik)

Semaglutide adalah obat GLP-1 yang digunakan untuk mengelola diabetes tipe 2. Obat ini merupakan protein dan, oleh karena itu, rentan terhadap panas ekstrem.

Obat-obatan ini menjadi kurang efektif setelah terpapar suhu tinggi. Jika GLP-1 yang sudah rusak digunakan untuk mengobati diabetes, kadar gula darah dapat melonjak tak terkendali. 

3. Obat tiroid

Obat tiroid memiliki rentang dosis yang sempit, dan panas ekstrem dapat menyebabkan obat tersebut rusak. Potensi yang menurun ini dapat membuatnya kurang efektif sebagai terapi penggantian hormon tiroid. 

Obat tiroid berbentuk pil mungkin tampak baik-baik saja setelah terkena panas, tetapi sebenarnya molekul penting di dalamnya telah terdegradasi. Sementara itu, pil versi cair dapat meleleh karena panas dan menjadi kenyal.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Obat Penambah Darah Ibu Hamil

4. Inhaler

ilustrasi laki-laki menggunakan inhaler (freepik.com/krakenimages.com)

Obat-obatan yang dihirup melalui aerosol, seperti inhaler dan obat-obatan lain yang dihirup, dapat rusak jika terkena panas. Suhu tinggi dapat menyebabkan obat-obatan aerosol mengering, membuatnya keras atau menguap sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

5. Aspirin

Aspirin dapat menjadi kurang efektif jika terkena panas tinggi. Parahnya lagi, panas dapat membuat aspirin terurai menjadi komponen-komponennya, yaitu asam asetat dan salisilat. Jika kamu mengonsumsi aspirin yang telah terurai, senyawa-senyawa ini dapat mengganggu perut. 

6. Insulin

ilustrasi insulin (unsplash/Mykenzie Johnson)

Insulin adalah protein, sehingga mudah rusak jika dibiarkan terkena panas. Idealnya, insulin disimpan pada suhu antara 2 hingga 8 derajat Celcius. Namun, insulin tidak boleh sampai beku karena ini akan menghilangkan efektivitasnya.

Saat botol atau pena insulin dibuka, ini akan mempertahankan potensinya untuk membantu mengelola gula darah hingga 28 hari sebelum mulai terurai. Insulin yang rusak akan kehilangan khasiatnya sehingga mengakibatkan kadar gula darah yang lebih tinggi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya