Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Amoeba atau ameba pemakan otak adalah spesies yang ditemukan pada tahun 1965 dengan nama resmi Naegleria fowleri. Biasanya amoeba ini mengintai di perairan air tawar yang hangat atau perairan yang tidak diolah dan terkontaminasi.
Setelah menemukan jalannya ke dalam tubuh manusia, amoeba ini menyebabkan infeksi dan pembengkakan hingga akhirnya menghancurkan jaringan otak dengan memakannya. Dokter menyebut penyakit ini meningoensefalitis amoeba primer atau primary amebic meningoencephalitis (PAM).
Kali ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut seputar infeksi amoeba pemakan otak.
1. Gejala
Gejala infeksi Naegleria fowleri (N. fowleri) muncul tiba-tiba dan langsung parah. Berikut gejalanya: Demam tinggi.
- Sakit kepala yang sangat menyakitkan.
- Mual dan muntah.
- Gemetar.
- Leher kaku.
- Sangat sensitif terhadap cahaya.
- Kebingungan mental.
- Koma.
Tingkat kematian lebih tinggi dari 97 persen, bahkan setelah diobati.
2. Penyebab
Berenang di air hangat menjadi salah satu penyebab infeksi Naegleria fowleri. (freepik.com/freepik) Infeksi terjadi ketika amoeba N. fowleri masuk ke otak melalui rongga hidung. Misalnya, saat kamu menghirup air yang terinfeksi N. fowleri, biasanya di air yang suhunya cukup tinggi. Amoeba juga dapat masuk ke tubuh saat kamu menghirup debu yang terinfeksi.
Ada kasus N. fowleri masuk ke tubuh setelah seseorang menggunakan air ledeng daripada air suling atau steril untuk membilas hidung. Dibutuhkan sekitar dua hingga 15 hari setelah terpapar amoeba hingga gejala muncul.
Baca Juga: 9 Jenis Infeksi Vagina Paling Umum, Bukan Cuma Infeksi Ragi
3. Diagnosis
Infeksi amoeba pemakan otak sulit didiagnosis. Namun, jika dokter mencurigai kondisi ini, dokter akan menggunakan tes laboratorium khusus untuk mencari sampel amoeba dalam cairan serebrospinal, biopsi, atau spesimen jaringan.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Namun, tidak semua laboratorium dapat menjalankan tes tersebut. Karena kondisi ini jarang dan sulit didiagnosis dan dideteksi, sebanyak 75 persen diagnosis baru dibuat setelah individu meninggal dunia.
4. Pengobatan
ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (freepik.com/DCStudio) Pengobatan untuk infeksi amoeba pemakan otak adalah antijamur amfoterisin B. Terkadang, pasien diberi kombinasi obat, seperti amfoterisin B, rifampisin, flukonazol, dan obat yang disebut miltefosin.
Miltefosin ialah obat yang disetujui untuk mengobati leishmaniasis, penyakit parasit yang disebarkan oleh lalat pasir. Hasil terbaik datang dari diagnosis dan pengobatan dini dengan obat-obatan yang direkomendasikan, bersamaan dengan pendinginan tubuh hingga suhu di bawah normal untuk mengatasi pembengkakan otak.