TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Wasir Dapat Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Ternyata, ada hubungan antara keduanya

ilustrasi disfungsi ereksi (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Wasir dapat menyebabkan seseorang merasa malu dan tidak nyaman sehingga dapat memengaruhi kinerja seksual.
  • Saat mengalami wasir yang menyakitkan, seseorang mungkin merasa malu, cemas, atau takut untuk berhubungan seks. Bahkan, jika seseorang belum mengalami disfungsi ereksi, hal ini dapat memengaruhi performa seksual secara negatif.

Sering kali, satu penyakit menyebabkan penyakit lain. Misalnya, ada yang meyakini bahwa wasir bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

Jika ditelaah lebih dalam, wasir dan disfungsi ereksi ternyata berkaitan. Sering kali, keduanya muncul pada waktu hampir bersamaan. Terlebih, wasir menyebabkan tekanan dan nyeri di dekat alat kelamin, yang dikhawatirkan terkait dengan gejala disfungsi ereksi.

1. Apakah wasir bisa menyebabkan disfungsi ereksi?

Wasir itu sendiri tidak menyebabkan disfungsi ereksi. Namun, memiliki wasir dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Ada beberapa alasan untuk ini:

  • Wasir dapat menyebabkan seseorang merasa malu dan tidak nyaman sehingga dapat memengaruhi kinerja seksual.
  • Nyeri di area anus dapat membuat seseorang mengaitkan nyeri yang sama dengan alat kelamin.
  • Masalah pada otot dasar panggul terkait dengan disfungsi ereksi dan wasir.

2. Bukti penelitian

ilustrasi wasir (pixabay.com/derneuemann)

Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa laki-laki lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi jika mereka sebelumnya telah didiagnosis dengan wasir, terutama jika berusia di bawah 40 tahun.

Analisis menunjukkan bahwa 24,9 persen dari 6.310 orang yang telah didiagnosis dengan disfungsi ereksi antara Januari 2001 dan Desember 2009 juga sebelumnya telah didiagnosis dengan wasir.

Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi memiliki kemungkinan 90 persen lebih besar menderita wasir sebelumnya dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalaminya.

Analisis lebih lanjut berdasarkan kelompok usia mengungkapkan bahwa hubungan tersebut paling kuat terjadi pada laki-laki yang lebih muda.

Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk hal ini. Sebagian besar laki-laki lanjut usia dalam penelitian ini kemungkinan mengalami disfungsi ereksi karena faktor-faktor yang tidak terkait dengan wasir, seperti kadar testosteron yang menurun secara alami.

Selain itu, pembengkakan lokal pada varises di sekitar perineum bagian dalam dapat menyebabkan iritasi lokal dan gangguan ereksi.

Baca Juga: Cara Mengatasi Wasir Berdarah, Hati-hati ya!

3. Hubungan antara wasir dan disfungsi ereksi

Hubungan antara wasir dan disfungsi ereksi berasal dari kemampuan kimiawi wasir untuk "menyusup" ke mekanisme otak yang sama yang memungkinkan seseorang mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

Saat mengalami wasir yang menyakitkan, seseorang mungkin merasa malu, cemas, atau takut untuk berhubungan seks. Bahkan, jika seseorang belum mengalami disfungsi ereksi, hal ini dapat memengaruhi performa seksual secara negatif.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap korelasi ini dapat meliputi usia, aliran darah, dan anatomi.

  • Usia: Disfungsi ereksi biasanya terjadi lebih sering seiring bertambahnya usia, dengan peningkatan drastis setelah usia 60 tahun. Pada laki-laki usia di atas 40 tahun, terdapat peluang 1 banding 2 untuk mengalami disfungsi ereksi. Demikian pula, wasir lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia.
  • Aliran darah: Wasir menyebabkan peradangan, yang dapat memengaruhi sirkulasi di sekitar penis. Penis membutuhkan aliran darah yang sehat untuk mempertahankan ereksi.
  • Anatomi: Dasar panggul adalah serangkaian otot yang menopang kandung kemih dan usus, prostat pada laki-laki, serta vagina dan rahim pada perempuan. Disfungsi dasar panggul terjadi saat otot-otot ini tidak bekerja dengan baik. Selain menyebabkan wasir, disfungsi dasar panggul juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Sayangnya, laki-laki cenderung mengembangkan disfungsi ereksi setelah menjalani operasi perbaikan wasir. Hal ini makin mendukung peran anatomi dalam kedua masalah tersebut.

4. Pola makan dan olahraga untuk wasir dan disfungsi ereksi

ilustrasi hidangan sayuran (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Agar buang air besar lancar, penting untuk menghindari makanan yang dapat mengganggu lambung dan memperbanyak konsumsi makanan yang dapat melunakkan tinja. Hal ini dapat membantu mencegah mengejan saat buang air besar dan mencegah varises meradang.

Kamu juga bisa mendapatkan manfaat dengan berlatih pernapasan anal yang melatih otot sfingter anal. Ini bisa bermanfaat bagi wasir dan disfungsi ereksi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya