TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Cuaca Panas Dapat Menyebabkan Batu Ginjal?

Kasus batu ginjal lebih tinggi di daerah bersuhu tinggi

ilustrasi cuaca panas (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Ada beberapa faktor risiko penyebab batu ginjal, salah satu yang cukup "unik" adalah cuaca.
  • Saat cuaca panas, orang lebih banyak berkeringat yang meningkatkan risiko dehidrasi. Saat mengalami dehidrasi, frekuensi buang air kecil menjadi berkurang, yang artinya zat-zat seperti kalsium, oksalat, dan asam urat bertahan di ginjal lebih lama dan dapat mengkristal menjadi batu.

Ada banyak masalah yang bisa terjadi pada ginjal, salah satunya batu ginjal. Batu ginjal adalah gumpalan padat yang terbentuk di ginjal. Batu ginjal terdiri dari zat pembentuk kristal seperti kalsium, oksalat, dan asam urat.

Batu ginjal yang berukuran kecil dapat keluar dari tubuh saat buang air kecil tanpa masalah. Namun, batu ginjal yang lebih besar bisa sangat menyiksa, meskipun umumnya tidak berakibat fatal.

Ada beberapa faktor risiko penyebab batu ginjal, salah satu yang cukup "unik" adalah cuaca. Banyak yang meyakini bahwa kasus batu ginjal paling tinggi terjadi di wilayah dengan suhu yang tinggi. Adakah bukti ilmiah untuk klaim ini?

1. Sekilas tentang batu ginjal

Batu ginjal adalah zat padat yang terdiri atas mineral dan garam asam. Batu ginjal dapat masuk saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih atau yang dikenal sebagai ureter, dan menyebabkan nyeri punggung bawah dan di pangkal paha.

Kasus batu ginjal paling banyak terjadi di wilayah yang dekat dengan garis khatulistiwa. Karenanya, ada keyakinan bahwa suhu lingkungan yang tinggi meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

2. Benarkah orang yang tinggal di tempat yang suhunya panas lebih berisiko terkena batu ginjal?

ilustrasi perempuan sedang kepanasan (freepik.com/freepik)

Sebuah studi lampau dalam jurnal Kidney International tahun 1994 mengamati data dari lebih dari 1 juta penduduk di Amerika Serikat. Analisis mengungkap prevalensi kasus batu ginjal meningkat di wilayah selatan dan timur, yang dikenal lebih panas.

Misalnya, laki-laki yang tinggal di North Carolina memiliki risiko hampir tiga kali lebih besar terkena batu ginjal daripada mereka yang tinggal di North Dakota.

Studi lain dalam jurnal Temperature tahun 2016 juga menunjukkan hasil serupa, yang mana kasus batu ginjal meningkat selama cuaca panas. Lebih jauh, disebutkan bahwa orang yang tinggal di tempat panas dan lembap, lebih banyak terkena batu ginjal daripada orang di daerah beriklim panas dan kering.

Baca Juga: 5 Kesalahan Fatal saat Minum Kopi yang Gak Baik buat Ginjal

3. Mengapa cuaca panas dapat menyebabkan batu ginjal?

Para ahli meyakini bahwa lingkungan yang hangat dan lembap, dibandingkan dengan lingkungan yang hangat dan kering, menimbulkan lebih banyak batu ginjal karena sistem termoregulasi tubuh kurang menanganinya dengan baik.

Saat udara lembap, keringat tidak dapat menguap dengan mudah, yang artinya pertahanan utama tubuh terhadap panas tidak berfungsi.

Selain itu, saat cuaca panas, orang lebih banyak berkeringat yang meningkatkan risiko dehidrasi. Saat mengalami dehidrasi, frekuensi buang air kecil menjadi berkurang, yang artinya zat-zat seperti kalsium, oksalat, dan asam urat bertahan di ginjal lebih lama dan dapat mengkristal menjadi batu.

4. Faktor risiko batu ginjal lainnya

ilustrasi perempuan terkena batu ginjal (freepik.com/stefamerpik)

Selain cuaca panas, ada faktor lainnya yang meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Berikut di antaranya:

  • Riwayat keluarga atau pribadi: Jika ada anggota keluargamu yang memiliki batu ginjal, kamu juga lebih mungkin mengalaminya. Jika kamu pernah sekali memiliki batu ginjal, kamu berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal di masa mendatang.
  • Dehidrasi: Tidak minum cukup air setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Orang yang tinggal di daerah beriklim hangat serta mereka yang banyak berkeringat mungkin berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal.
  • Pola makan: Mengonsumsi makanan yang tinggi protein, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis batu ginjal. 
  • Obesitas: Ukuran pinggang yang besar dan penambahan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal.
  • Penyakit pencernaan dan operasi: Operasi pemotongan lambung, penyakit radang usus, atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan dalam proses pencernaan yang memengaruhi penyerapan kalsium dan air, sehingga meningkatkan jumlah zat pembentuk batu dalam urine.
  • Suplemen dan obat-obatan: Mengonsumsi suplemen dan obat tertentu secara berlebihan, seperti vitamin C, suplemen makanan, pencahar, antasida berbasis kalsium, dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati migrain atau depresi, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya