Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Saat berhenti merokok, mantan perokok akan mengalami serangkaian gejala akibat penghentian nikotin. Gejala yang ditimbulkan mirip flu, yang bisa meliputi batuk, kelelahan, sakit kepala, bersin, dan sakit tenggorokan. Karenanya, kondisi ini disebut sebagai smoker's flu.
Hingga 90 persen perokok mengalami kecanduan nikotin, dan mungkin mengalami beberapa bentuk penghentian setelah berhenti. Gejala bisa makin parah jika berhenti secara tiba-tiba.
Berikut ini informasi penting seputar smoker's flu dan kiat mengobatinya.
1. Smoker's flu
Pertama-tama, kamu perlu tahu informasi dasar tentang smoker's flu. Ini merupakan gejala umum yang dialami orang setelah menghentikan kebiasaan merokok.
Gejala-gejalanya meliputi kelelahan, batuk, sakit tenggorokan, dan sebagainya. Faktanya, kumpulan gejala ini merupakan akibat dari penghentian nikotin yang telah membuat tubuh kecanduan.
Smoker's flu bukanlah infeksi, melainkan efek samping dari berhenti merokok. Banyak orang yang kecanduan nikotin akan mengalami smoker's flu saat berhenti mendapatkan nikotin.
Meskipun begitu, penghentian nikotin jauh lebih mudah daripada opioid. Penghentian opioid dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sementara itu, kamu akan merasakan banyak manfaat dari berhenti merokok dari waktu ke waktu.
2. Gejala
ilustrasi gejala flu (unsplash.com/Brittany Colette ) Gejala smoker's flu mudah disalahartikan sebagai flu atau infeksi pernapasan lainnya karena gejalanya sangat mirip. Namun, smoker's flu hanya dialami oleh orang yang baru berhenti merokok.
Gejala smoker's flu meliputi:
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Bersin.
- Dada terasa sesak.
- Nyeri tubuh.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
Smoker's flu mungkin juga disertai gejala somatik dan afektif dari penarikan nikotin, seperti:
- Denyut jantung melambat.
- Sakit perut.
- Sembelit.
- Gas dan kembung.
- Diare.
- Mudah lapar.
- Kecemasan.
- Perasaan tidak bahagia.
- Mudah tersinggung.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Menginginkan nikotin.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Smoker’s flu mungkin terasa mengganggu, tetapi sebenarnya tidak berbahaya.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Merokok Menyebabkan Kulit Cepat Keriput
3. Berapa lama smoker’s flu berlangsung?
Smoker’s flu bukanlah penyakit dan ini tidak menular. Gejala yang dirasakan muncul setelah berhenti merokok dan dianggap sebagai proses penyembuhan setelah putus nikotin.
Lama gejalanya berlangsung bervariasi dari orang ke orang. Ini tergantung pada berbagai faktor, seperti durasi dan intensitas merokok, metabolisme tubuh, kekebalan tubuh, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kebanyakan kasus, smoker’s flu berlangsung selama dua hingga empat minggu.
4. Manfaat berhenti merokok
ilustrasi rokok (pixabay.com/geralt) Smoker’s flu mungkin terasa menggnggu, tetapi di sisi lain, berhenti merokok sangat bermanfaat bagi banyak aspek kesehatan, seperti:
- Jantung: Berhenti merokok membuat darah menjadi lebih encer. Selain itu, risiko pembekuan darah, serangan jantung, dan penyakit jantung menurun.
- Paru-paru: Paru-paru akan kembali berfungsi sebagaimana mestinya, yang meningkatkan kemampuan untuk melawan infeksi. Sesak napas juga berkurang.
- DNA: Kerusakan DNA baru lebih kecil kemungkinannya, yang membantu menurunkan risiko kanker.
- Kepala dan wajah: Fungsi penglihatan dan pendengaran menjadi lebih tajam dan kulit menjadi lebih bersih.
- Perut dan hormon: Lemak perut berkurang, yang menurunkan risiko diabetes. Pada perempuan, kadar estrogen kembali normal.
- Disfungsi ereksi: Risiko disfungsi ereksi menurun dan lebih mungkin memiliki kehidupan seks yang sehat.
- Otot dan tulang: Otot menjadi lebih kuat dan sehat, sementara tulang tidak mudah patah.