TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fishing Eye Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan 

Kondisi mata yang terus mengeluarkan lendir 

ilustrasi mata berkerak (allaboutvision.com)

Fishing eye syndrome atau mucus fishing syndrome adalah kondisi langka yang menyebabkan mata mengeluarkan benang lendir secara terus-menerus. Menariknya, makin kita berusaha membersihkan atau menarik lendir, produksi lendir justru makin meningkat, sehingga menciptakan siklus berulang untuk "memancing" atau membuang lendir.

Sindrom ini biasanya menyerang satu mata. Meski demikian, jika tidak dilakukan penanganan dengan tepat, gejala dapat meluas, bahkan menyebabkan infeksi mata.

Nah, untuk mengetahui lebih banyak tentang fishing eye syndrome, yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Gejala

ilustrasi mata merah (freepik.com/user18526052)

Keluarnya benang lendir dari mata secara berlebihan adalah gejala utama fishing eye syndrome. Gejala lain mungkin termasuk:

  • Mata berair
  • Kemerahan di sekitar mata yang terkena
  • Rasa nyeri, seperti sensasi terbakar atau menyengat
  • Iritasi
  • Peradangan di sekitar mata
  • Pada kondisi yang tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi

Baca Juga: Ambliopia (Mata Malas): Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

2. Penyebab

ilustrasi mengucek mata (freepik.com/user18526052)

Fishing eye syndrome disebabkan oleh beberapa kondisi medis tertentu, di antaranya meliputi:

  • Konjungtivitis alergi: yaitu peradangan pada konjungtiva (jaringan bening yang menutupi bagian putih mata). Kondisi ini menyebabkan seseorang lebih sering mengucek mata dan menciptakan trauma mata, yang pada akhirnya memicu gejala fishing eye syndrome.

  • Blefaritis atau peradangan pada kelopak mata: kondisi ini dapat menyebabkan produksi bakteri berlebihan pada dasar bulu mata dan masalah kelenjar minyak di kelopak mata yang memicu terbentuknya kerak pada mata.

  • Sindrom mata kering: yaitu kondisi di mana produksi air mata berkurang. Orang dengan sindrom ini mungkin mengalami mata kering, perih dan gatal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi lendir mata.

  • Dakriosistitis atau infeksi saluran air mata: juga dapat menyebabkan fishing eye syndrome. Gejalanya biasanya meliputi keluarnya cairan kental dari mata.

  • Gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh atau body-focused repetitive behavior (BFRB): kondisi ini dapat membuat seseorang cenderung memiliki perilaku yang sulit dikendalikan, misalnya perilaku mengucek mata saat sedang stres atau bosan, yang mana ini bisa mengiritasi mata dan menyebabkan mata menghasilkan lendir berlebih.

3. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan mata (pexels.com/cottonbro)

Diagnosis fishing eye syndrome dibuat berdasarkan pemeriksaan riwayat kesehatan dan gejala pasien. Jika kamu mengalami gejala mata berlendir yang terus-menerus, segera temui dokter spesialis mata dan beri tahu gejala tersebut pada dokter. Ini akan membantu dokter mendiagnosis kondisi tersebut.

Jika fishing eye syndrome telah didiagnosis, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kondisi tersebut. Pemeriksaan yang melibatkan pelebaran pupil mata biasanya akan diperlukan.

4. Pengobatan

ilustrasi pemberian obat tetes mata (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Karena fishing eye syndrome disebabkan oleh kondisi tertentu, maka mengobati penyebabnya adalah pengobatan yang tepat untuk kondisi ini. Jika fishing eye syndrome terjadi karena kebiasaan mengucek mata, dokter akan menginstruksikan untuk berhenti melakukan kebiasaan atau perilaku tersebut.

Jika kondisi seperti konjungtivitis, blefaritis, atau sindrom mata kering adalah penyebabnya, perawatan medis tambahan mungkin dilakukan sesuai kondisinya. Beberapa perawatan yang biasanya direkomendasikan untuk meredakan gejala sindrom ini meliputi:

  • Penggunaan obat tetes mata untuk melumasi mata
  • Penggunaan obat tetes mata steroid
  • Kompres hangat atau dingin
  • Antibiotik
  • Terapi perilaku mungkin diperlukan jika penyebabnya adalah gangguan BFRB

Baca Juga: 7 Masalah pada Mata yang Disebabkan oleh Kebiasaan Merokok

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya