TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta tentang Kesepian Kronis, Jangan Remehkan Kondisi Mental Ini

Kesepian kronis dapat diatasi dan disembuhkan

Unsplash/Freddie Marriage

Rasa sepi atau kesepian merupakan perasaan yang sering kali dianggap normal oleh banyak orang. Namun, ternyata tidak semua perasaan kesepian itu normal, lho. Kesepian yang dirasakan sangat intens dan tanpa sebab yang jelas bisa jadi menandakan kondisi mental yang harus segera ditangani.

Inilah beberapa fakta ilmiah mengenai kesepian kronis, sebuah kondisi mental yang bahkan jarang disadari oleh banyak orang. Apa saja, ya? Yuk, disimak!

1. Kesepian kronis berbeda dengan kesendirian

Unsplash/Danielle Maclnnes

Seperti dicatat dalam laman medis Healthline, perasaan kesepian yang intens dan lama akan berpengaruh buruk bagi kehidupan seseorang, baik itu mental maupun fisik. Ternyata, kesepian kronis sangat berbeda dengan kesendirian. Ada banyak orang yang menyamakan keduanya dan menganggap bahwa kesendirian selalu berkorelasi dengan rasa sepi.

Namun, menurut ilmuwan dan ahli kejiwaan, keduanya dapat dipisahkan dengan tegas. Dalam kasus kesendirian, seseorang dapat menikmati kesendiriannya tanpa adanya pikiran dan perasaan yang negatif. Namun, pada kasus kesepian kronis, seseorang akan selalu berpikiran dan merasa hal-hal negatif dalam kurun waktu yang sangat lama.

Akan tetapi, meskipun keduanya bisa dipisahkan, dalam sedikit kasus, bisa saja kesendirian dapat menimbulkan kesepian kronis yang sangat intens. Poinnya adalah garis pemisah yang jelas. Orang dalam kesendirian belum tentu dipenuhi oleh pikiran negatif. Sementara, kesepian kronis akan membuat seseorang selalu berpikiran negatif tentang dirinya sendiri dan tentang lingkungannya.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Ini Bisa Meningkatkan dan Menjaga Kesehatan Mental 

2. Kesepian kronis adalah soal mental, bukan fisik

Unsplash/Fernando @dearferdo

Ahli kejiwaan dan ilmuwan sepakat bahwa kesepian, terutama kesepian kronis, erat kaitannya dengan keadaan mental seseorang. Meskipun secara fisik seseorang berada di tengah keramaian, bisa saja ia tetap merasa kesepian yang mendalam. Ini membuktikan bahwa kesepian kronis sangat berkaitan dengan kesehatan mental seseorang, seperti dicatat dalam Verywell Mind.

Normalnya, orang yang merasa sepi bisa diakibatkan karena ia sedang sendiri, pindah sekolah atau kantor baru, ditinggal oleh keluarga, dan mungkin juga berpisah dengan teman-teman dekat dalam jangka waktu tertentu. Namun, pada kesepian kronis, tak jarang rasa sepi yang sangat dalam akan menyerang tanpa sebab yang jelas.

Kesepian kronis akan menimbulkan perasaan negatif, seperti perasaan hampa, rasa bersalah berlebihan, kesedihan mendalam, dan rendah diri akut yang akan memperburuk kualitas hidup penderitanya. Bergaul dengan lingkungan sekitar dan mengelola pikiran dan perasaan secara positif bisa dijadikan cara untuk mengurangi dampak dari kesepian kronis.

3. Jangan remehkan kesepian kronis karena kondisi ini setara dengan rasa sakit lainnya

Unsplash/Eric Ward

Studi dan penelitian empiris yang dicatat dalam jurnal ilmiah NCBI membuktikan bahwa kesepian kronis ternyata setara dengan rasa sakit, lapar, haus, dan lain sebagainya yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dan bantuan dari orang lain.

Namun, pada kasus-kasus tertentu, ada banyak orang yang tidak serta-merta mendapatkan akses tersebut. Banyak dari mereka yang tidak bisa mendapatkan komunikasi dan bantuan dari orang lain karena beberapa sebab. Orang-orang lanjut usia, misalnya, mereka cukup kesulitan mendapatkan akses komunikasi sosial dengan lingkungan di luar dirinya.

Itu sebabnya lingkungan pun bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang. Lingkungan sosial yang saling peduli satu sama lain dan hangat biasanya akan memberikan dampak positif bagi kondisi mental orang-orang yang ada di lingkungan tersebut. Sebaliknya, lingkungan sosial yang cuek dan tidak peduli akan membawa dampak negatif bagi mental orang-orang di sekitarnya.

4. Gejala-gejala khusus dan bahaya dari kesepian kronis

Pixabay/Free-Photos

Secara umum memang agak sulit membedakan antara kesepian biasa dengan kesepian kronis. Namun, secara mendasar, keduanya dapat dibedakan berdasarkan gejala khususnya. Kesepian kronis yang tidak lekas diatasi akan berujung pada depresi dan itu akan membuat lebih sulit lagi untuk diobati.

Beberapa gejala khusus yang dapat timbul karena kesepian kronis adalah perasaan sepi yang sangat dalam dan dapat terjadi dalam rentang waktu yang sangat lama. Perasaan sepi ini dapat terjadi begitu saja tanpa sebab. Selain itu, kesepian kronis biasanya juga dibarengi dengan perasaan sedih yang luar biasa. Jika kamu mengalami hal ini, mungkin kamu harus berkonsultasi dengan ahli medis atau ahli psikologi untuk segera mengatasinya.

Tentu saja, perasaan dan pikiran negatif tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi penderitanya. Psychology Today dalam lamannya mencatat bahwa kesepian yang sangat intens bisa menyebabkan kondisi mental menjadi buruk sehingga membawa penderitanya pada kasus bunuh diri.

Kesepian kronis juga dapat meningkatkan hormon stres yang tentunya dapat merusak metabolisme tubuh. Kesulitan tidur nyenyak juga bisa menjadi dampak dari kesepian kronis. Pada puncaknya, kesepian kronis akan membawa seseorang pada depresi dan mungkin akan mengarah pada tindakan mengakhiri hidup.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Ini Bisa Meningkatkan dan Menjaga Kesehatan Mental 

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya