TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kesehatan Ini Bisa Membuatmu Berhenti Main Game, Apa Saja? 

Kecanduan game digital adalah persoalan serius

ilustrasi memainkan game konsol (pexels.com/EVG Kowalievska)

Bagi sebagian orang, memainkan game-game digital merupakan sebuah hobi yang bisa mengisi waktu luang dengan cara positif. Bahkan, bermain game di PC, konsol, handheld, ataupun HP bisa membuat gamer mengembangkan kemampuan berpikir dan sensor motorik dalam batasan tertentu.

Namun, sayangnya, ada beberapa alasan kesehatan yang akan mengharuskanmu berhenti untuk memainkan game-game digital. Nah, lima hal medis di bawah ini merupakan alasan kenapa seharusnya kamu berhenti bermain game digital. Apa saja, ya? Yuk, disimak!

1. Sakit kepala yang berulang dan intens

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Edward Jenner)

Game bergenre first-person shooter atau FPS biasanya cenderung dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala yang intens. Dalam kasus yang parah, sakit kepala akan terus berulang dan tak jarang membuat seseorang merasa mual atau ingin muntah. Well, sebaiknya kamu berhenti bermain game jika hal tersebut selalu membuatmu pusing.

Dilansir Esports Healthcare, sakit kepala atau pusing sebetulnya gejala medis yang cukup umum menyerang gamer di saat memainkan game-game tertentu. Cara mengatasinya adalah dengan berhenti bermain game sementara waktu atau bahkan permanen. Pasalnya, ada beberapa orang yang memang sangat rentan dengan ketegangan di kepala jika memainkan game apa pun.

Baca Juga: 5 Pengaruh Buruk Kecanduan Game bagi Mental, Depresi hingga Kecemasan

2. Gejala depresi

ilustrasi depresi pada anak (pexels.com/Pixabay)

Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Nah, salah satu penyebab depresi adalah kecanduan bermain game digital--meskipun hal ini bukan menjadi penyebab mayoritas. Game-game dengan tema yang dark dan mengandung unsur kekerasan biasanya lebih mudah memengaruhi mental atau perilaku seseorang yang memainkannya.

Dalam sebuah studi yang ditulis di laman Healthy Place, terdapat fakta yang mengungkap bahwa kecanduan game dan depresi sangat berkorelasi. Bahkan, beberapa kasus membuktikan bahwa orang dengan depresi bisa saja mengalami keparahan intens akibat game-game yang mengundang kecemasan. So, jika mengalami depresi, segera hubungi ahli atau dokter dan hindari bermain game digital.

3. Kecemasan akut

ilustrasi cemas (pexels.com/Mart Production)

Rasa cemas berlebihan atau anxiety juga merupakan persoalan mental yang serius. Jurnal yang dirilis oleh Psychology Research and Behavior Management pada 2022 menyatakan bahwa bermain game digital dan online ternyata memiliki dampak tertentu bagi perilaku sebagian orang, termasuk di dalamnya adalah rasa cemas berlebihan.

Bagi kalian yang suka begadang karena bermain game sampai lupa waktu, ada baiknya hentikan kebiasaan tersebut. Ya, kebiasaan tersebut hanya akan membawa seseorang pada perasaan cemas yang makin parah akibat sulit tidur malam. Batasi bermain game maksimal satu atau dua jam per hari.

4. Sakit pada tulang belakang

ilustrasi sakit tulang belakang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mungkin awalnya hanya terasa pegal dan linu. Namun, jika masih nekat memainkan game tanpa batas waktu, bisa saja kamu mengalami sakit di tulang belakang yang mengarah pada kondisi serius. Banyak dari gamer akan memainkan game digital dengan cara duduk dan bahkan lupa waktu atau tidak mengonsumsi cairan sama sekali.

Menurut pakar kesehatan, hal tersebut adalah jalan perlahan untuk membuat tulang-tulang di belakang tubuhmu cedera. Posisi duduk yang agak membungkuk pada saat mengendalikan keyboard dan mouse juga bisa menjadi penyebab cedera pada tulang belakang meskipun kamu memiliki kursi gaming dengan harga mahal.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Game Metaverse, Coba Main, yuk!

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya