TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kata Pakar, Ini Penyebab Anak Demam dan Rewel saat Tumbuh Gigi

Sering bikin mommies khawatir, nih!

ilustrasi bayi menggigit mainan karena sedang tumbuh gigi atau teething (unsplash.com/Colin Maynard)

Saat buah hati akan mencapai tahap balita, salah satu tanda yang terlihat adalah tumbuh gigi atau teething. Proses ini terjadi rata-rata saat bayi menyentuh usia 6 bulan.

Tumbuh gigi adalah proses tumbuh kembang anak, tetapi masalah yang sering dikeluhkan saat teething adalah anak jadi demam. Apakah tumbuh gigi memang menyebabkan demam atau hanyalah mitos? Yuk, simak pembahasannya di sini!

Akibat peradangan di gusi

Lewat penjelasan yang diterima IDN Times, spesialis anak RSIA Grand Family, dr. Irene Melinda Louis, SpA menjelaskan bahwa saat teething, demam memang kerap terjadi. Ini disebabkan karena peradangan gusi, hal yang sebenarnya lumrah terjadi saat tumbuh gigi.

"Peradangan inilah yang memicu munculnya demam pada bayi," ujar dr. Irene.

Pada usia 4–10 bulan, dr. Irene mengatakan bahwa akan ada dua gigi yang tumbuh, yaitu gigi depan bawah. Selain demam ringan, beberapa gejala yang biasanya terjadi adalah:

  • Mengeluarkan air liur (ngiler atau ngeces) lebih banyak.
  • Lebih rewel dari biasanya.
  • Suka menggigit benda-benda yang dipegang.
  • Gusi terlihat bengkak (akibat inflamasi).
  • Nafsu makan berkurang.

Baca Juga: 12 Pilihan Makanan Penambah Berat Badan Bayi dan Balita

Demam sebenarnya bukan gejala utama teething

ilustrasi bayi tumbuh gigi (unsplash.com/Reynardo Etenia Wongso)

Tumbuh gigi juga memicu stres bayi yang membuat daya tahan tubuh melemah dan rentan sakit. Itulah sebabnya ketika tumbuh gigi, ada peningkatan suhu pada tubuh bayi.

"Tetapi, proses tumbuh gigi tidak akan menyebabkan demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius, pilek, hidung tersumbat, atau muntah. Demam yang disertai gejala tadi kemungkinan anak terkena infeksi virus atau bakteri," tutur dr. Irene.

Menurut Seattle Children's Hospital, demam sejatinya bukanlah gejala tumbuh gigi, melainkan gejala infeksi. Ada dua kemungkinan mengapa demam dan tumbuh gigi terjadi hampir bersamaan, yaitu:

  • Terpapar patogen baru: Saat menggigit atau memasukkan objek ke mulut, bayi terpapar patogen baru.
  • Penurunan antibodi: Bayi mulai kehilangan antibodi yang diturunkan ibu di janin, sehingga sistem imun merespons infeksi.

Jadi, demam tidak seharusnya jadi tanda tumbuh gigi karena demam adalah tanda tubuh bayi mengalami infeksi. Jika bayi mengalami demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius disertai gejala-gejala tak biasa atau memburuk, lebih baik bawa bayi ke dokter spesialis anak.

Apa yang bisa dilakukan orang tua?

Apabila anak menunjukkan gejala-gejala tumbuh gigi, apa yang harus dilakukan orang tua Mengutip pedoman American Academy of Pediatrics (AAP), dr. Irene menjabarkan beberapa langkah penanganan, seperti:

  • Pijatan lembut ke gusi anak: Untuk meringankan rasa nyeri gusi dengan mengurangi tekanan dari gigi yang akan tumbuh. Pijatan lembut ini bisa dengan satu jari dan pastikan jari bersih sebelum melakukan pijatan.
  • Memberikan teether: Daripada mengigit objek aneh, orang tua bisa memberikan teether untuk merangsang gigi dan membuat bayi lebih nyaman. Pastikan teether terbuat dari bahan yang aman (tidak mengandung BPA atau PVC), durabilitas tinggi, dan menarik untuk anak.
  • Makanan dan minuman dingin: Sensasi dingin dari makanan dan minuman tersebut bisa meringankan nyeri di gusi si kecil. Tidak perlu sampai beku. Jangan berikan anak makanan pedas, asam, atau asin karena bisa memperparah inflamasi gusi.
  • Obat pereda nyeri atau analgesik: Dengan konsultasi ke dokter anak, orang tua juga bisa memberikan obat analgesik jika rasa nyeri di gusi membandel. WebMD menyarankan bila anak di atas 6 bulan, maka bisa diberikan Ibuprofen atau asetaminofen. BPOM AS (FDA) memperingatkan untuk menghindari benzocaine karena bisa menyebabkan methemoglobinemia, gangguan yang menyebabkan penurunan signifikan oksigen dalam darah.
ilustrasi bayi sedang menggigit sesuatu (flickr.com/prettyokayphotos)

Selain langkah-langkah tersebut, dr. Irene menjelaskan bahwa orang tua bisa membantu tumbuh gigi anak dengan memberi asupan makanan/minuman yang tepat. Dengan kandungan nutrisi yang menguatkan gigi, inilah beberapa asupan yang direkomendasikan:

  • Susu dan produk turunannya: Sumber utama kalsium yang menguatkan gigi.
  • Sayur-mayur: Wortel dan sayur berdaun hijau (bayam hingga sawi) mengandung vitamin A. Selain itu, sayuran kaya vitamin C (seperti brokoli atau kale) juga baik untuk kesehatan gusi.
  • Telur dan minyak ikan: Mengandung vitamin D yang aman berguna untuk tumbuh gigi dan kesehatan tubuh bayi secara keseluruhan.
  • Buah-buahan: Buah-buahan seperti jeruk, apel, nanas, kiwi, dan melon memiliki kandungan vitamin C yang baik untuk kesehatan gusi (pastikan tidak terlalu asam agar tidak memperparah inflamasi).

Baca Juga: Bahaya Memberikan Kopi kepada Bayi dan Balita

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya