TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Tepat Mencuci Baju Pasien COVID-19 di Rumah, Cegah Kontaminasi

Tak perlu khawatir tertular saat cuci baju pasien COVID-19

ilustrasi cucian yang sudah kering dan dilipat (pixabay.com/PDPics)

Menurut berbagai tata laksana penanganan COVID-19, pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala (OTG) diperbolehkan untuk isolasi mandiri (isoman) di rumah selama 10+3 hari. Dukungan dari anggota keluarga dan orang tercinta tentu akan mendorong pasien untuk tetap semangat dan bisa pulih dengan cepat.

Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh anggota keluarga untuk mendukung pasien isoman di rumah sekaligus mencegah penyebaran virus adalah dengan memperhatikan benda-benda yang digunakan oleh pasien, salah satunya adalah pakaian. Dengan kemungkinan virus corona SARS-CoV-2 dapat menempel di permukaan benda, berikut ini cara mencuci baju pasien COVID-19 untuk cegah kontaminasi.

Baca Juga: 4 Tata Laksana Pasien COVID-19 Sesuai Tingkatan Gejala, Sampai Sembuh!

1. Perlu diingat, SARS-CoV-2 tidak menempel seawet yang dikira

membersihkan partikel COVID-19 dari benda (aarp.org)

Penelitian di Jerman yang dimuat dalam Journal of Hospital Infection pada 2020 mengatakan kalau SARS-CoV-2 dapat menempel selama berjam-jam hingga berhari-hari pada permukaan materi tertentu. Tidak heran, banyak orang yang rutin melakukan disinfeksi, bahkan hingga beberapa kali sehari, untuk mencegah penularan.

Akan tetapi, profesor mikrobiologi, biokimia, dan genetika molekuler di Rutgers University di Amerika Serikat (AS), Emmanuel Goldman, menuliskan laporannya yang diterbitkan The Lancet bahwa klaim tersebut terlalu berlebihan. Dengan kata lain, kemungkinan infeksi COVID-19 lewat permukaan amat rendah.

Selain itu, ternyata SARS-CoV-2 ditemukan "lemah" terhadap panas. Penelitian di Hong Kong pada April 2020 berjudul "Stability of SARS-CoV-2 in different environmental conditions", mengatakan bahwa pada suhu 70 derajat Celcius, SARS-CoV-2 mati dalam waktu 5 menit.

2. Risiko terkena COVID-19 karena menyentuh permukaan amat rendah

ilustrasi cucian (unsplash.com/Annie Spratt)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), risiko terkena COVID-19 karena menyentuh permukaan itu 1 banding 10.000 alias sangat rendah. Namun, ini tergantung jumlah virus pada permukaan, kapan virus tersebut ada, dan kapan kontak terjadi.

Ketimbang takut karena menyentuh permukaan, associate professor dari Rutgers University School of Public Health, AS, Robert Laumbach, M.D., M.P.H., mengatakan kalau risiko kontak fisik saat membantu pasien COVID-19 jauh lebih besar. Oleh karena itu, kontak fisik dengan pasien COVID-19 harus dibatasi seminimal mungkin.

Baca Juga: 11 Tips Kembali Ngantor Setelah Pandemi COVID-19 Berakhir

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya