TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Penyebab Anak Mudah Terserang Virus Penyakit

Padahal vaksin yang diberikan sudah lengkap

ilustrasi anak terserang virus penyakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering kali anak tiba-tiba sakit padahal beberapa hari sebelumnya dia beraktivitas seperti biasa. Anak tampak lesu, tidak nafsu makan, dan demam. Orang tua pun makin khawatir ketika demam anak tak kunjung turun meskipun sudah diberikan obat penurun panas. Saat menghadapi kondisi seperti ini, langkah yang sering ditempuh orang tua adalah memeriksakan anaknya ke dokter.

Infeksi virus merupakan satu dari sekian banyak diagnosis dokter yang membuat sebagian orang tua merasa bingung. Pasalnya, anak-anak telah diberikan vaksin lengkap, dibiasakan pola hidup bersih, tindakan pencegahan penularan penyakit pun selalu dilakukan. Atau, kadang orang tua yakin pola makan anaknya sudah sehat, tetapi tetap saja anak mudah terserang virus penyakit.

Berikut ini beberapa potensi penyebab anak mudah terserang virus penyakit.

1. Sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang

ilustrasi anak sakit (pexels.com/100 files)

Sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang pada anak-anak memberikan pengaruh saat mereka terpapar virus. Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang ini menyebabkan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi virus penyakit.

Ini menjelaskan mengapa anak-anak lebih gampang sakit dibandingkan dengan orang dewasa yang telah memiliki sistem imun yang lebih baik.

Baca Juga: 1 Anak Meninggal per 43 Detik akibat Pneumonia

2. Kesulitan dalam menjelaskan

ilustrasi anak (unsplash.com/Ricky Turner)

Anak-anak memiliki keterbatasan jumlah kosakata sehingga sering kali sulit untuk menjelaskan secara detail tentang apa yang mereka rasakan.

Beberapa gejala awal terinfeksi virus, seperti lesu dan nyeri otot, agaknya sulit untuk dijelaskan oleh anak kecil. Ditambah dengan kesibukan orang tua dalam pekerjaannya, kadang ini tanpa sengaja mengabaikan keluhan anak-anaknya karena tidak paham.

Hal ini kemudian berdampak pada terlambatnya pertolongan kesehatan yang harusnya segera didapatkan anak-anak.

3. Kebiasaan menaruh benda-benda ke dalam mulut

ilustrasi anak memasukkan benda ke dalam mulutnya (unsplash.com/British Baby Box)

Diterangkan dalam laman Healthline, anak-anak kecil menyenangi kebiasaan menaruh benda-benda ke dalam mulut mereka. Kebiasaan ini terjadi karena saraf-saraf sensorik yang terdapat pada mulut dan bibir lebih membantu mereka untuk mengetahui tekstur sebuah benda.

Namun, sayangnya benda-benda ini bisa saja telah terekspos oleh virus dan kuman penyakit, sehingga terpaparnya virus pada anak-anak dapat terjadi oleh kebiasaan menaruh benda-benda ke dalam mulutnya.

Baca Juga: 13 Gejala Sakit Perut Anak yang Menandakan Sesuatu yang Serius

Writer

Tri Kurnia Kristiani Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya