Waspada Neuropati Perifer dengan Deteksi Dini
Setiap orang berpotensi punya gejala neuropati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Neuropati perifer merupakan kondisi yang terjadi karena adanya kerusakan pada saraf perifer atau saraf tepi. Menurut data dalam jurnal Annals of Indian Academy of Neurology, sekitar 8 dari 10 orang menderita neuropati perifer tidak terdiagnosis lebih awal.
Terkait hal ini, P&G Health Indonesia melalui brand Neurobion menggelar Neuropathy Awareness Week 2023. Acara ini bertujuan untuk melanjutkan edukasi mengenai neuropati dan dan mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini neuropati dengan Neurometer. Ini merupakan aplikasi penilaian risiko neuropati pertama di Indonesia.
1. Neuropati perifer disebabkan oleh berbagai macam faktor
Vice Secretary General Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), dr. Winnugroho Wiratman Sp.N(K), Ph.D, mengatakan bahwa setiap orang memiliki potensi punya gejala neuropati.
Menurut dr. Winnugroho, gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Beberapa faktor tersebut meliputi kondisi fisik, penyakit tertentu, usia lanjut, dan kurangnya asupan nutrisi seperti vitamin B1, B6, dan B12.
Baca Juga: Neuropati Perifer: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penanganan