TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Panas Ekstrem Berdampak pada Kesehatan Fisik dan Mental

Lansia dan bayi berisiko lebih tinggi terdampak heat wave

ilustrasi cuaca panas ekstrem (freepik.com/freepik)

Menurut laporan Organisasi Meteorologi Dunia dan data dari Copernicus Climate Change Service (C3S), tiga minggu pertama bulan Juli 2023 dianggap sebagai minggu terpanas yang pernah tercatat.

Panas ekstrem telah dikaitkan dengan gelombang panas di Amerika Utara, Asia, dan Eropa, serta kebakaran hutan di Kanada. Mengingat kenaikan suhu yang terjadi di berbagai wilayah dunia, banyak orang merasa khawatir. Berikut beberapa informasi penting tentang panas ekstrem dan kesehatan tubuh yang perlu kamu ketahui. 

1. Bagaimana panas ekstrem memengaruhi tubuh

ilustrasi tubuh manusia (unsplash.com/Camilo Jimenez)

Tubuh kita memiliki kisaran suhu tertentu untuk organ dapat berfungsi dengan baik. Paparan suhu, baik itu panas atau panas, di luar kisaran normal dapat mengakibatkan tubuh mencoba untuk beradaptasi dengan suhu.

Menurut laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), saat tubuh memanas, darah akan mulai menyebar ke permukaan kulit dan akan mulai lebih banyak berkeringat.

Saat keringat menguap, ini akan membantu kamu mengatur suhu tubuh. Namun, jika suhu terlalu tinggi, kamu tidak akan memiliki cukup cairan sehingga keringat tidak dapat menguap secara efektif. 

Jika tubuh tidak dapat mempertahankan suhu yang sehat, hal ini dapat menyebabkan kelelahan akibat panas atau serangan panas (heat stroke).

Baca Juga: Pertolongan Pertama Heat Stroke, Bisa Selamatkan Nyawa

2. Panas ekstrem bisa menyebabkan heat stroke

ilustrasi heat stroke dan heat exhaustion (IDN Times/Shukma Sakti)

Heat stroke merupakan penyakit terkait panas yang paling serius. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak mampu mengendalikan suhunya. Ini terjadi saat suhu tubuh meningkat dengan cepat, mekanisme berkeringat gagal, dan tubuh tidak mampu melakukan pendinginan.

Suhu tubuh bisa naik hingga 41 derajat Celcius atau lebih tinggi dalam waktu 10 hingga 15 menit. Heat stroke dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen jika tidak segera diberikan perawatan medis darurat.

Tanda-tanda heat stroke dapat bervariasi. Berikut beberapa tanda yang harus kamu waspadai:

  • Suhu tubuh yang sangat tinggi (di atas 39 derajat Celcius).
  • Kulit merah, panas, dan kering (tidak berkeringat).
  • Denyut nadi cepat dan kuat.
  • Sakit kepala berdenyut.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Kebingungan.
  • Tidak sadarkan diri. 

3. Waspada kelelahan akibat panas berlebih

ilustrasi kelelahan (freepik.com/pch.vector)

Selain heat stroke, kondisi lain yang harus diwaspadai adalah kelelahan akibat panas atau heat exhaustion. Dilansir Mayo Clinic, gejala kelelahan akibat panas meliputi:

  • Kulit sejuk dan lembap hingga menyebabkan merinding saat kepanasan. 
  • Berkeringat banyak. 
  • Pingsan.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Denyut nadi lemah dan cepat.
  • Tekanan darah rendah saat berdiri.
  • Kram otot.
  • Mual.
  • Sakit kepala.

4. Panas berlebih bisa menyebabkan kram

ilustrasi kram perut saat panas ekstrem (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Panas ekstrem bisa menyebabkan kram di beberapa bagian tubuh yang sering disebut sebagai heat cramp. Ini merupakan kondisi nyeri atau kejang otot yang mungkin terjadi akibat aktivitas berat.

Orang yang banyak berkeringat saat melakukan aktivitas berat rentan mengalami heat cramp. Yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi heat cramp termasuk:

  • Menghentikan segala aktivitas dan duduk dengan tenang di tempat yang sejuk.
  • Minum jus bening atau minuman olahraga, seperti minuman elektrolit.
  • Jangan kembali melakukan aktivitas berat selama beberapa jam setelah kram mereda karena aktivitas lebih lanjut dapat menyebabkan kelelahan akibat panas.
  • Cari pertolongan medis untuk kram panas jika tidak mereda dalam 1 jam.

5. Panas ekstrem pengaruhi kesehatan mental

ilustrasi stres akibat panas berlebih (pexels.com/Kelly Lacy)

Tak hanya kesehatan fisik, panas ekstrem juga bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang. Dilansir Healthline, suhu panas akan memengaruhi produksi hormon serotonin. Ini merupakan neurotransmiter utama yang mengatur suasana hati.

Oleh karena itu, panas dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kelelahan. Kondisi ini juga akan berdampak pada penurunan tingkat kegembiraan dan kebahagiaan.

Beberapa contoh yang mungkin dialami seseorang saat panas ekstrem termasuk kelesuan, perubahan pola tidur, meningkatnya sifat mudah tersinggung, marah, cemas, depresi, dan stres.

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Kematian Bayi secara Mendadak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya