TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Lemak Trans, Apa Bahayanya bagi Kesehatan?

Bisa membahayakan kesehatan jantung

ilustrasi makanan tinggi lemak trans (pexels.com/Engel Akyurt)

Sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali menyerukan penghapusan global lemak trans pada tahun 2018, sebanyak 43 negara kini telah menerapkan kebijakan praktik terbaik (best-practice policies) untuk mengatasi lemak trans dalam makanan, dengan 2,8 miliar orang dilindungi secara global.

Walaupun begitu, laporan terbaru WHO menyebutkan masih ada 5 miliar orang di seluruh dunia yang memiliki risiko bahaya lemak trans. Karena data tersebut, tujuan global WHO untuk meghapuskan bahaya lemak trans pada tahun 2023 tidak dapat dicapai.

Lantas, apa sebenarnya lemak trans dan apa bahayanya terhadap kesehatan kita? Simak penjelasannya di sini.

1. Apa itu lemak trans?

ilustrasi gorengan sumber kolesterol jahat (unsplash.com/Markus Winkler)

Lemak trans merupakan lemak yang terbentuk saat minyak menjadi lemak padat. Jenis lemak ini bisa datang dalam bentuk alami atau buatan.

Lemak trans alami terdapat pada daging dan susu dari hewan ruminansia, seperti sapi, domba, dan kambing. Beberapa tinjauan telah menyimpulkan bahwa asupan moderat dari lemak ini tampaknya tidak berbahaya.

Di sisi lain, lemak trans buatan, atau dikenal sebagai lemak trans industri, berbahaya bagi kesehatan. Lemak trans yang diproduksi secara industri umumnya ditemukan dalam makanan kemasan, makanan yang dipanggang, minyak goreng, dan olesan makanan.

2. Lemak trans bisa membahayakan jantung

ilustrasi gangguan jantung (pexels.com/freestocks.org)

Lemak trans buatan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Menurut laporan WHO, asupan lemak trans bertanggung jawab atas 500.000 kematian dini akibat penyakit jantung koroner setiap tahun di seluruh dunia.

Studi klinis dalam Pakistan Journal of Medical Science menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lemak trans mengalami peningkatan low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat yang signifikan tanpa peningkatan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik yang seimbang. 

Selain itu, sudah banyak studi observasi yang mengaitkan konsumsi lemak trans dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

3. Lemak trans bisa merusak lapisan pembuluh darah

ilustrasi pembuluh darah (pixabay.com/KazuN)

Lemak trans dipercaya dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah yang dikenal sebagai endotelium.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Arterioscler Thrombosis and Vascular Biology menemukan bahwa penggunaan lemak trans menyebabkan kolesterol HDL turun 21 persen dan pelebaran arteri terganggu sebesar 29 persen.

Selain itu, penelitian baru dalam jurnal BMC Medicine menemukan hubungan lemak trans dan risiko kanker. Dilaporkan bahwa asupan lemak trans bisa meningkatakan risiko kanker payudara, kanker prostat, dan kanker kolorektal.

Baca Juga: Studi: Madu Murni Mengurangi Kolesterol dan Gula Darah

4. Lemak trans dan risiko diabetes

ilustrasi kadar gula darah (rush.edu)

Sejauh ini, hubungan lemak trans dan risiko diabetes masih belum memberikan data yang konsisten. Studi dalam New England Journal of Medicine yang melibatkan lebih dari 80.000 perempuan menemukan bahwa lemak trans meningkatkan risiko diabetes sebesar 40 persen. 

Di sisi lain, studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care tidak menemukan hubungan antara asupan lemak trans dan diabetes. Selain itu, beberapa studi tekontrol yang meneliti lemak trans dan faktor risiko diabetes juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya