TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Produk Susu dan Penyakit Ginjal, Apa Kaitannya?

Pasien penyakit ginjal perlu membatasi asupan susu

ilustrasi ginjal (unsplash.com/robina-weermeijer)

Intinya Sih...

  • Susu kaya akan protein. Ketika fungsi ginjal menurun, produk limbah protein, cairan, garam, dan mineral dapat meningkat ke tingkat yang tidak aman.
  • Membatasi asupan produk olahan susu mungkin diperlukan untuk mengendalikan kadar kalium dalam tubuh pasien dengan penyakit ginjal.
  • Dengan fungsi ginjal yang berkurang, kamu mungkin perlu membatasi asupan makanan yang tinggi fosfor, termasuk produk olahan susu.

Belum lama ini, topik susu ultra-high temperature (UHT) dan hubungannya dengan penyakit ginjal ramai diperbincangkan.

Walaupun susu memang sering direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang, tetapi konsumsi susu bisa menjadi masalah dalam kondisi tertentu.

Untuk orang yang memiliki penyakit ginjal, umumnya mereka disarankan untuk membatasi asupan susu. Apa kaitan antara produk susu dan ginjal? Berikut penjelasannya.

1. Susu kaya akan protein

ilustrasi protein (freepik.com/freepik)

Ketika fungsi ginjal menurun, produk limbah protein, cairan, garam, dan mineral dapat meningkat ke tingkat yang tidak aman. Jika itu terjadi, mungkin berarti bahwa produk susu harus dibatasi.

Produk olahan susu merupakan sumber protein yang baik. Protein membantu membangun otot dan menjaga organ dalam tubuh. Akan tetapi, saat fungsi ginjal telah menurun, penting untuk menyeimbangkan jumlah protein yang tepat dari sumber hewani dan nabati.

Contoh sumber protein ini termasuk polong-polongan kering, lentil, daging merah tanpa lemak, unggas, telur, dan susu.

Sumber protein mungkin memiliki kandungan kalium dan fosfor yang lebih tinggi. Dokter dan ahli gizi akan memantau kadar mineral ini pada pasien penyakit ginjal.

2. Kalsium dalam susu

Makanan olahan susu merupakan sumber kalsium yang umum dalam pola makan ideal. Tubuh butuh kalsium untuk menjaga tulang dan gigi tetap kuat serta membantu otot berkontraksi dan mendukung beberapa fungsi saraf.

Jika kamu perlu membatasi asupan produk olahan susu karena penurunan fungsi ginjal, itu artinya asupan kalsium harus lebih rendah.

Pasien yang mengalami masalah ginjal masih bisa memperoleh asupan kalsium yang cukup dengan pola makan harian yang seimbang. Ini bisa dari makanan tinggi protein, biji-bijian utuh, beberapa buah atau sayur, dan sedikit susu.

Bila memerlukan suplemen kalsium, dokter atau ahli gizi akan memberi tahu jenis dan jumlah yang tepat untuk dikonsumsi. 

Baca Juga: Susu UHT Bukan Penyebab Diabetes Anak

3. Kandungan kalium dalam susu

ilustrasi susu (vecteezy.com/mateusz.feliksik21)

Kalium banyak terdapat pada sebagian besar produk olahan susu dan juga pada banyak makanan lain. Ini termasuk buah dan sayur tertentu, kacang, cokelat, dan pengganti garam tertentu.

Kalium membantu mengatur detak jantung dan membantu otot berkontraksi. Kadar kalium dalam darah bisa meningkat ketika fungsi ginjal menurun, yang kemudian bisa menyebabkan masalah jantung dan otot.

Oleh karena itu, membatasi asupan produk olahan susu mungkin diperlukan untuk mengendalikan kadar kalium dalam tubuh. Obat-obatan baru yang mengikat kalium tersedia di pasaran, tetapi dokter akan memutuskan apakah obat tersebut tepat dengan kondisi pasien. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya