Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Belum lama ini, topik susu ultra-high temperature (UHT) dan hubungannya dengan penyakit ginjal ramai diperbincangkan.
Walaupun susu memang sering direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang, tetapi konsumsi susu bisa menjadi masalah dalam kondisi tertentu.
Untuk orang yang memiliki penyakit ginjal, umumnya mereka disarankan untuk membatasi asupan susu. Apa kaitan antara produk susu dan ginjal? Berikut penjelasannya.
1. Susu kaya akan protein
ilustrasi protein (freepik.com/freepik) Ketika fungsi ginjal menurun, produk limbah protein, cairan, garam, dan mineral dapat meningkat ke tingkat yang tidak aman. Jika itu terjadi, mungkin berarti bahwa produk susu harus dibatasi.
Produk olahan susu merupakan sumber protein yang baik. Protein membantu membangun otot dan menjaga organ dalam tubuh. Akan tetapi, saat fungsi ginjal telah menurun, penting untuk menyeimbangkan jumlah protein yang tepat dari sumber hewani dan nabati.
Contoh sumber protein ini termasuk polong-polongan kering, lentil, daging merah tanpa lemak, unggas, telur, dan susu.
Sumber protein mungkin memiliki kandungan kalium dan fosfor yang lebih tinggi. Dokter dan ahli gizi akan memantau kadar mineral ini pada pasien penyakit ginjal.
2. Kalsium dalam susu
Makanan olahan susu merupakan sumber kalsium yang umum dalam pola makan ideal. Tubuh butuh kalsium untuk menjaga tulang dan gigi tetap kuat serta membantu otot berkontraksi dan mendukung beberapa fungsi saraf.
Jika kamu perlu membatasi asupan produk olahan susu karena penurunan fungsi ginjal, itu artinya asupan kalsium harus lebih rendah.
Pasien yang mengalami masalah ginjal masih bisa memperoleh asupan kalsium yang cukup dengan pola makan harian yang seimbang. Ini bisa dari makanan tinggi protein, biji-bijian utuh, beberapa buah atau sayur, dan sedikit susu.
Bila memerlukan suplemen kalsium, dokter atau ahli gizi akan memberi tahu jenis dan jumlah yang tepat untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Susu UHT Bukan Penyebab Diabetes Anak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Kandungan kalium dalam susu
ilustrasi susu (vecteezy.com/mateusz.feliksik21) Kalium banyak terdapat pada sebagian besar produk olahan susu dan juga pada banyak makanan lain. Ini termasuk buah dan sayur tertentu, kacang, cokelat, dan pengganti garam tertentu.
Kalium membantu mengatur detak jantung dan membantu otot berkontraksi. Kadar kalium dalam darah bisa meningkat ketika fungsi ginjal menurun, yang kemudian bisa menyebabkan masalah jantung dan otot.
Oleh karena itu, membatasi asupan produk olahan susu mungkin diperlukan untuk mengendalikan kadar kalium dalam tubuh. Obat-obatan baru yang mengikat kalium tersedia di pasaran, tetapi dokter akan memutuskan apakah obat tersebut tepat dengan kondisi pasien.