TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Jenis Pekerjaan Ini Berisiko Menyebabkan Asma

Penata rambut berisiko paling tinggi, lho!

ilustrasi pekerjaan berisiko asma (unsplash.com/ CDC)

Intinya Sih...

  • Asma akibat pekerjaan (occupational asthma) merupakan kondisi ketika gejala asma dipicu atau diperburuk oleh paparan zat tertentu di tempat kerja.
  • Asma akibat pekerjaan sering terabaikan dan dipicu oleh paparan zat tertentu di tempat kerja, seperti bahan kimia, debu, dan alergen.
  • Penata rambut menempati urutan pertama dalam daftar 10 jenis pekerjaan yang berisiko lebih tinggi terkena asma akibat kerja.

Ketika memikirkan risiko kesehatan di tempat kerja, jarang sekali kita mengaitkannya dengan gangguan pernapasan. Namun, kenyataannya, asma yang disebabkan oleh pekerjaan merupakan salah satu penyakit yang sering terabaikan. 

Dalam rangka memperingati Hari Asma Sedunia pada 7 Mei, firma hukum Inggris, Simpson Millar, membagikan informasi penting terkait asma yang disebabkan oleh pekerjaan. Mereka mengungkapkan ada 10 jenis pekerjaan yang memiliki risiko lebih tinggi terkena asma.

Asma akibat pekerjaan

ilustrasi asma (freepik.com/krakenimages.com)

Asma akibat pekerjaan (occupational asthma) merupakan kondisi ketika gejala asma dipicu atau diperburuk oleh paparan zat tertentu di tempat kerja.

Bahan kimia, debu, asap, dan alergen tertentu seperti bulu hewan, bisa menjadi penyebabnya.

Contohnya, pekerja di pabrik cat atau bahan kimia sering kali terpapar isosianat, zat kimia yang diketahui dapat memicu asma. Begitu juga dengan petani yang sering terpapar debu gandum atau bulu binatang. Hal ini bisa memicu reaksi alergi dan memperburuk kondisi asma yang sudah mereka miliki.

Sebuah penelitian di Brasil pada tahun 2021 memperkirakan bahwa 16 persen orang yang mengidap asma saat dewasa menderita asma akibat pekerjaan. Sementara itu, prevalensi asma yang diperburuk oleh pekerjaan diperkirakan sebanyak 21,5 persen.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya