TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Potensi Efek Samping Konsumsi Soda Diet, Jangan Minum Berlebihan!

Bisa mengganggu kesehatan usus

ilustrasi soda diet (unsplash.com/ Omid Armin)

Intinya Sih...

  • Soda diet mengandung pemanis buatan yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan menyebabkan gangguan pencernaan.
  • Asam fosfat dan asam sitrat dalam soda diet bisa merusak email gigi, meningkatkan sensitivitas gigi, dan berpotensi menyebabkan erosi gigi.
  • Konsumsi jangka panjang soda diet dikaitkan dengan sakit kepala berulang, gangguan tulang, serta risiko penyakit jantung dan komplikasi kardiovaskular lainnya.

Soda diet sering kali dianggap sebagai alternatif lebih aman dari soda biasa karena kandungan gulanya yang lebih rendah atau bahkan nol. Namun, di balik klaim tersebut, konsumsi soda diet ternyata bisa menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Meskipun tidak mengandung gula, tetapi bahan-bahan lain seperti pemanis buatan dan asam dalam soda diet bisa memicu masalah kesehatan. Berikut ini daftar efek samping konsumsi soda diet yang perlu kamu waspadai. 

1. Mengganggu kesehatan usus

ilustrasi masalah pencernaan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Soda diet mengandung pemanis buatan, seperti aspartam dan sukralosa, yang bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus.

Aspartam adalah salah satu pemanis non nutrisi yang paling umum dalam soda diet. Salah satu studi in vitro terhadap 13 orang menemukan bahwa aspartam menurunkan produksi asam isobutirat, sejenis asam lemak rantai pendek dalam tubuh. 

Ketidakseimbangan tersebut berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, atau sembelit. Keseimbangan bakteri usus yang terganggu juga akan memengaruhi metabolisme.

2. Mengikis email gigi

Asam fosfat dan asam sitrat yang sering digunakan dalam soda diet bisa mengikis lapisan pelindung terluar gigi, yaitu email.

Pengikisan email gigi bisa menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif terhadap makanan dan minuman panas atau dingin, serta meningkatkan risiko gigi berlubang.

Satu studi tabung reaksi menemukan bahwa soda biasa dan soda diet secara signifikan memengaruhi kekasaran permukaan email gigi, yang menunjukkan bahwa keduanya bisa menyebabkan erosi gigi.

Meskipun soda diet tidak mengandung gula, tingkat keasaman yang tinggi tetap dapat merusak kesehatan gigi jika dikonsumsi secara berlebihan. 

3. Bisa menyebabkan sakit kepala

ilustrasi sakit perut dan sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa orang yang mengonsumsi soda diet sering melaporkan mengalami sakit kepala. Hal ini diduga terkait dengan kandungan pemanis buatan seperti aspartam, yang diketahui dapat memengaruhi fungsi neurotransmiter otak.

Sensitivitas individu terhadap aspartam bervariasi, tetapi bagi mereka yang rentan, konsumsi soda diet bisa memicu migrain atau sakit kepala berulang.

Satu ulasan mencatat bahwa aspartam menyebabkan gejala seperti sakit kepala dan migrain pada mereka yang mengonsumsi pil aspartam, terutama pada mereka yang memiliki kondisi neurologis atau psikiatris. Namun, ulasan tersebut mencatat bahwa beberapa penelitian menggunakan pil aspartam, yang melepaskan lebih banyak aspartam ke dalam tubuh.

Baca Juga: 3 Tips Mencegah Dehidrasi saat Muntah-Muntah

4. Bisa mengurangi kepadatan tulang

Kandungan asam fosfat dalam soda diet juga bisa berdampak buruk pada kesehatan tulang. Asam fosfat bisa mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh, yang diperlukan untuk menjaga kepadatan tulang.

Jika soda diet dikonsumsi dalam jangka panjang dan dalam jumlah banyak, ini bisa meningkatkan risiko osteoporosis. 

Studi tahun 2023 menemukan bahwa konsumsi asam fosfat yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang. 

5. Bisa meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular

ilustrasi masalah jantung (freepik.com/wayhomestudio)

Meskipun soda diet tidak mengandung gula, tetapi konsumsi jangka panjangnya dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan komplikasi kardiovaskular lainnya.

Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa mengonsumsi pemanis alternatif buatan secara teratur, yang terdapat dalam soda diet, dikaitkan dengan risiko timbulnya komplikasi kardiovaskular. Ini termasuk intoleransi glukosa dan diabetes tipe 2.

Pemanis buatan dalam soda diet diduga berperan dalam memicu respons inflamasi di dalam tubuh, yang berkontribusi terhadap masalah kardiovaskular.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya