TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cek Kandungan Kalori Makanan Khas Lebaran

Kontrol nafsu makan kamu, ya

ilustrasi makanan Lebaran (pixabay.com/Denny Lubis)

Intinya Sih...

  • Kebutuhan energi umum orang dewasa adalah sekitar 2.150 kkal.
  • Dalam satu penyajian opor ayam dengan berat daging ayam 50–75 gram, kandungan kalorinya adalah sekitar 210–280 kkal.
  • Dalam satu buah ketupat berukuran besar (280 gram), kandungan kalorinya bisa mencapai 400–500 kkal. Itu belum termasuk lauk, sayur, dan makanan atau minuman lainnya.

Idulfitri atau Lebaran adalah momen yang dirayakan setiap tahun. Momen ini tak hanya diwarnai dengan silaturahmi, tetapi juga makan-makan hidangan khas nan lezat.

Nah, mengingat kebanyakan hidangan Lebaran itu tinggi kalori, mari, kita cari tahu kandungan kalori makanan khas Lebaran yang biasa menghiasi meja makan. Yuk, intip daftarnya!

1. Ketupat

ilustrasi ketupat sayur pedas (commons.wikimedia.org/M Joko Apriyo Putro)

Ketupat, atau ada yang menyebutnya kupat, rasanya merupakan makanan paling khas dari Lebaran.

Ketupat terbuat dari beras yang dibungkus anyaman daun kelapa. Dalam satu buah ketupat berukuran besar (280 gram), kandungan kalorinya bisa mencapai 400–500 kkal.

Kalau kamu makan ketupat saja tiga kali dalam sehari, maka sumber energi yang telah dipenuhi adalah sebesar 65–69 persen dari kebutuhan energi orang dewasa yaitu sebesar 2.150 kkal. Itu belum termasuk lauk, sayur, dan camilan lainnya.

Perlu diingat, 2.150 kkal itu kebutuhan energi umum orang dewasa. Bila memiliki aktivitas lebih berat dan adanya kondisi khusus, misalnya sedang sakit, pastinya kebutuhannya lebih banyak atau tidak sama.

2. Lontong

ilustrasi lontong dan satai (commons.wikimedia.org/Dietrich Ayala)

Tidak jauh berbeda dengan ketupat, lontong juga merupakan olahan beras, yang membedakan hanyalah pembungkusnya, yaitu menggunakan daun pisang.

Perhitungan kalori pada lontong sama dengan ketupat karena bahan bakunya sama. Dalam satu buah lontong (biasanya dipotong jadi sembilan potong) dengan berat sekitar 90 gram, mengandung kalori kurang lebih 140 kkal.

Baca Juga: 7 Penyebab Berat Badan Malah Naik walau Sudah Berpuasa

3. Opor ayam

ilustrasi kolak ayam (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Opor ayam juga merupakan menu yang sering dihidangkan saat Lebaran. Bisanya opor ayam dijadikan lauk pendamping ketupat maupun lontong.

Dalam penghitungan oleh Nutrisurvey tahun 2007, dalam satu penyajian opor ayam dengan berat daging ayam 50–75 gram, kandungan kalorinya adalah sekitar 210–280 kkal.

Sementara itu, kandungan natriumnya bisa mencapai 150 mg (untuk orang-orang dengan hipertensi terdapat batasan natrium di bawah 1.200 mg).

Cukup besar, ya? Bayangkan jika kamu makan lebih banyak dari porsi itu ditambah ketupat berukuran besar, belum lagi momen Lebaran biasanya diwarnai berkunjung ke rumah tetangga atau saudara, yang mana ini bisa membuat frekuensi makan bertambah. Jadi, tak heran kalau setelah Lebaran berat badan naik dan/atau tekanan darah kamu naik.

4. Rendang

ilustrasi rendang (IDN Times/NRF)

Tentunya kamu tahu, dong, betapa menggugah selera olahan daging sapi yang satu ini? Menurut Nilaigizi, dalam 100 gram rendang daging sapi mengandung kalori sekitar 193 kkal, dengan lemak kurang lebih 7,9 gram.

Jumlah kalori sebanyak itu mungkin masih normal, tetapi bisa jadi masalah bila dalam satu hari lauk yang kita makan tidak bervariasi.

Misalnya makan rendang seharian dengan porsi berlebih, tentunya bisa berdampak pada kelebihan lemak atau natrium yang nantinya bisa membuat kadar kolesterol melonjak, atau tekanan darah bisa naik.

5. Sambal goreng kentang dan hati

ilustrasi sambal goreng kentang (commons.wikimedia.org/Iqro Rinaldi)

Sambal goreng kentang dan hati juga merupakan salah satu menu Lebaran yang banyak ditemui.

Dilansir FatSecret, seporsi sambal goreng kentang dan hati mengandung sekitar 168 kalori, dengan rincian 46 persen lemak, 46 persen karbohidrat, dan 8 persen protein.

Misalnya bila menggunakan hati ayam, terdapat kandungan purin. Dalam 100 gram hati ayam mengandung sekitar 200 mg purin yang berpotensi menyebabkan asam urat. Tidak hanya hati ayam, jenis jeroan lainnya dan seafood juga memiliki kadar purin yang tinggi.

6. Sayur lodeh

ilustrasi sayur lodeh (flickr.com/Choo Yut Shing)

Sayur lodeh merupakan olahan sayur bersantan. Karena santan merupakan sumber lemak, jadi kamu yang punya riwayat kolesterol tinggi, jantung, dan gangguan hati baiknya berhati-hati. Jangan sampai organ tubuh bekerja lebih berat karena asupan lemak berlebihan.

Santan memang menawarkan manfaat kesehatan bila dikonsumsi dalam batas wajar. Namun, konsumsinya secara berlebihan bisa menimbulkan masalah.

Santan mengandung kalori dan lemak yang tinggi, sehingga asupannya yang terlalu banyak dan pola makan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan berat badan naik.

Selain itu, santan juga mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau sembelit pada orang-orang dengan sindrom iritasi usus besar.

Menurut FatSecret, terdapat 162 kalori dalam sayur lodeh (satu mangkuk), dengan rincian 50 persen lemak, 34 persen karbohidrat, dan 16 persen protein.

7. Kue putri salju

ilustrasi kue putri salju (flickr.co/Mira Pangkey)

Kue kering bertabur gula halus ini memiliki rasa manis dan gurih, membuat banyak orang menyukainya. Namun, dari tampilannya saja sudah terlihat jelas bahwa makanan ini mengandung tinggi gula.

Diperkirakan terdapat 60 kalori dalam satu porsi kue putri salju (12 gram), dengan rincian 60 persen lemak, 33 persen karbohidrat, dan 8 persen protein.

Pengolahan kue kering biasanya menggunakan gula dan margarin. Maka dari itu, kue kering seperti putri salju identik dengan tingginya kandungan gula dan natrium.

Jadi, bagi yang punya riwayat gula darah tinggi atau diabetes, konsumsi kue-kue manis harus dibatasi, atau lebih baik lagi dihindari.

Menurut Kementerian Kesehatan, asupan gula ideal adalah 50 gram per hari atau setara dengan 4 sendok makan gula.

Writer

Mahasiswa Gizi

Kesehatan, Gizi, Diet, Makanan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya