TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Banyak yang Tahu, Ini Perubahan Alamiah Jantung saat Hamil

Ada perubahan volume darah dan peningkatan detak jantung

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Dulho Prado)

Intinya Sih...

  • Volume darah akan meningkat sebesar 30–50 persen dari volume darah sebelum hamil.
  • Karena peningkatan volume darah, jantung harus memompa lebih banyak darah setiap detiknya. Ini mengarah pada peningkatan denyut jantung normal selama kehamilan.
  • Selain perubahan fisiologis, jantung ibu hamil juga mengalami perubahan struktural. Peningkatan beban kerja menyebabkan penebalan dinding jantung, terutama pada ventrikel kiri.

Kehamilan melibatkan serangkaian perubahan fisiologis yang kompleks untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Ternyata, ini juga termasuk perubahan pada jantung.

Perubahan jantung saat hamil merupakan adaptasi alami yang memungkinkan tubuh untuk memenuhi kebutuhan janin, serta memberikan dukungan yang diperlukan selama masa kehamilan.

Perubahan pada sistem kardiovaskular pada kehamilan sangat menonjol dan dimulai pada awal kehamilan, misalnya pada usia kehamilan 8 minggu.

Berikut beberapa perubahan jantung saat hamil yang menarik untuk diketahui. Baca yuk!

Perubahan alamiah jantung selama kehamilan

ilustrasi olahraga saat hamil (freepik.com/yanalya)

Inilah perubahan alamiah pada jantung selama masa kehamilan:

  • Perubahan volume darah

Pada tubuh ibu hamil, volume darah akan meningkat sebesar 30–50 persen dari volume darah sebelum hamil. Peningkatan ini dimulai sejak trimester pertama dan mencapai puncaknya pada sekitar trimester kedua hingga awal trimester ketiga.

Kenaikan ini diperlukan untuk mendukung pertumbuhan janin, plasenta, dan jaringan lain yang berkembang dalam tubuh ibu hamil.

Komponen darah yang bertambah adalah plasma darah, sehingga sel darah merah akan tampak menurun. Hal ini yang menyebabkan mengapa ibu hamil cenderung mengalami anemia fisiologis. Turunnya hemoglobin masih dianggap normal apabila masih di atas 11 g/dL.

  • Perubahan beban jantung

Karena peningkatan volume darah, jantung harus memompa lebih banyak darah setiap detiknya. Ini mengarah pada peningkatan denyut jantung normal (nadi) selama kehamilan.

Selain itu, sistem sirkulasi tubuh ibu hamil juga perlu menyediakan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk janin dan plasenta. Akibatnya, jantung harus berfungsi lebih keras untuk memenuhi kebutuhan ini.

  • Peningkatan denyut jantung

Selama kehamilan, denyut jantung ibu juga mengalami perubahan. Denyut jantung biasanya meningkat sekitar 10–20 denyut per menit pada trimester pertama dan tetap meningkat sepanjang kehamilan, dengan peningkatan paling nyata sebesar 15 hingga 20 persen pada trimester ketiga. Hal ini terjadi sebagai respons alami terhadap peningkatan volume darah dan kebutuhan janin akan pasokan darah dan oksigen.

Selama persalinan, denyut nadi melonjak 40 hingga 50 persen seiring dengan kontraksi.

  • Perubahan struktur dan ukuran jantung

Selain perubahan fisiologis, jantung ibu hamil juga mengalami perubahan struktural. Peningkatan beban kerja menyebabkan penebalan dinding jantung, terutama pada ventrikel kiri yang tugasnya memompa darah ke seluruh tubuh.

Walaupun hal itu tergolong perubahan normal, tetapi dokter akan memantau untuk memastikan bahwa tidak ada kelainan yang terjadi.

  • Perubahan pada katup jantung

Dalam beberapa kasus, ibu hamil mungkin mengalami regurgitasi katup mitral ringan, yaitu kondisi ketika darah mengalir kembali ke atrium kiri setiap kali ventrikel berkontraksi. Ini bisa disebabkan oleh peningkatan aliran darah melalui katup mitral yang mungkin mengalami perubahan struktur selama kehamilan. Namun, kondisi ini biasanya cuma sementara dan akan kembali normal setelah melahirkan.

  • Peningkatan sistem saraf otonom

Selama kehamilan, terjadi peningkatan aktivitas sistem saraf otonom. Sistem saraf ini yang akan memengaruhi kontrol jantung dan bisa menyebabkan perubahan denyut jantung, tekanan darah, dan respons tubuh terhadap stres.

  • Perubahan tekanan darah

Tekanan darah saat hamil cenderung menurun pada trimester pertama dan akan mencapai titik terendahnya pada pertengahan kehamilan. Ini terjadi karena perluasan pembuluh darah dan penurunan tahanan atau resistansi pembuluh darah.

Resistansi pembuluh darah biasanya turun sekitar 30 persen dari pra kehamilan hingga trimester kedua, setelah itu resistansi tersebut sedikit meningkat hingga pulih ke tingkat normal pada awal pascapersalinan.

Penurunan tekanan darah ini pada dasarnya adalah respons alami terhadap perubahan fisiologis yang mendukung pasokan darah yang cukup ke plasenta dan janin.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Berisiko Mengalami Henti Jantung

Gangguan pada jantung saat hamil

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Nikita Korchagin)

Meskipun perubahan fisiologis pada jantung selama kehamilan umumnya normal, tetapi beberapa ibu hamil bisa mengalami masalah kesehatan yang memengaruhi jantung mereka selama masa kehamilan.

Berikut ini adalah beberapa kondisi jantung paling umum yang dapat berkembang selama kehamilan:

  • Aritmia

Aritmia atau gangguan irama jantung adalah komplikasi jantung yang paling umum selama kehamilan, dengan jantung berdebar dan detak jantung yang tinggi merupakan aritmia terkait kehamilan teratas.

Tingkat keparahannya tergantung beberapa faktor, termasuk riwayat aritmia pribadi dan keluarga. Perawatan biasanya konservatif, tetapi tergantung pada diagnosis dan frekuensi serta durasi gejala.

  • Hipertensi gestasional

Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi yang biasanya berkembang pada akhir kehamilan dan hilang sekitar 12 minggu setelah melahirkan. Ibu hamil mungkin berisiko terkena tekanan darah tinggi atau penyakit kardiovaskular di masa depan, sehingga disarankan untuk melakukan pemeriksaan tahunan dengan mempertimbangkan hal ini.

Diabetes gestasional, yang ditandai dengan tingginya gula darah, terjadi pada sekitar 4 persen dari seluruh kehamilan sebagai akibat dari perubahan hormonal. Biasanya kadar gula darah kembali normal sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan muda yang mengalami diabetes gestasional memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di masa depan dibanding perempuan yang tidak mengalaminya.

  • Preeklamsia

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang cukup serius, yaitu kondisi ketika tekanan darah ibu hamil meningkat disertai adanya protein di dalam urine.

Gejala biasanya dimulai pada trimester ketiga dan mencakup peningkatan tekanan darah, pembengkakan, dan jumlah protein (proteinuria) yang sangat tinggi dalam urine—semuanya hilang seiring dengan kelahiran bayi.

Merupakan penyebab utama kelahiran prematur, preeklamsia merupakan kondisi berbahaya yang harus diwaspadai. Preeklamsia telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit kardiovaskular di masa depan. Seperti halnya hipertensi gestasional dan diabetes gestasional, perempuan dengan preeklamsia harus menjalani pemeriksaan rutin untuk mengetahui faktor risiko kardiovaskular.

  • Kardiomiopati peripartum

Kardiomiopati peripartum adalah kondisi langka melemahnya jantung yang didiagnosis pada bulan terakhir kehamilan atau dalam waktu lima bulan setelah melahirkan. Jantung tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh.

Penyakit ini diperkirakan terjadi pada 1 dari setiap 3.000 hingga 4.000 kelahiran, dan paling umum terjadi setelah usia 30 tahun.

Kehamilan dan persalinan memberikan tekanan pada jantung, yang harus bekerja lebih keras untuk memompa sekitar 30 hingga 50 persen lebih banyak darah selama kehamilan. Perempuan dengan riwayat kardiomiopati peripartum sangat disarankan untuk tidak hamil di masa depan karena peningkatan risiko kekambuhan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya