TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Suplemen yang Kurang Ampuh untuk Kekebalan Tubuh

Lebih baik konsumsi makanan yang bernutrisi

ilustrasi suplemen (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Intinya Sih...

  • Tidak semua suplemen punya efek seperti klaimnya pada kekebalan tubuh. Contohnya echinachea, minyak oregano, perak koloidal, dan suplemen pre-workout.
  • Suplemen tidak bisa menggantikan gizi dari makanan utuh. Untuk meningkatkan sistem imun dan membantu tubuh melawan penyakit, perbanyak konsumsi buah dan sayur dan menerapkan gaya hidup sehat.
  •  

Kekebalan tubuh bisa ditingkatkan dengan berbagai cara, seperti rutin berolahraga, tidur yang cukup, berhenti merokok, dan menjaga berat badan ideal. Namun, sebagian orang memilih jalan pintas dengan mengonsumsi suplemen tertentu.

Perlu diingat, tidak semua suplemen berpengaruh pada kekebalan tubuh kita. Lebih baik hindari beberapa suplemen ini karena kurang efektif untuk meningkatkan imunitas!

1. Echinacea

Echinacea adalah genus tumbuhan berbunga yang ditemukan di padang rumput dan kawasan hutan terbuka di Amerika Utara bagian timur dan tengah. Bunganya berukuran besar, berwarna mencolok, dan mekar di musim panas.

Echinacea tampaknya berdampak pada sistem kekebalan tubuh, setidaknya dalam uji laboratorium.

Menurut sebuah penelitian, echinacea merangsang faktor nekrosis tumor (TNF), yaitu protein yang menyebabkan peradangan. Peradangan akibat TNF berguna dalam respons kekebalan tubuh. TNF membantu tubuh melawan penyakit atau menyembuhkan cedera.

Penelitian laboratorium juga menemukan bahwa echinacea dapat meningkatkan jumlah sel darah putih. Sel-sel ini menyerang penyerang asing dan melindungi tubuh dari infeksi. Namun, penelitian ini tidak membuktikan bahwa echinacea adalah obat untuk penyakit. Bukti kemampuan echinacea dalam meningkatkan kekebalan tubuh berasal dari penelitian in vitro (dalam cawan petri) atau pada hewan.

Banyak faktor lain yang berperan dalam cara tubuh menyerang kuman penyakit dan menyembuhkan dirinya sendiri.

2. Minyak oregano

ilustrasi tanaman oregano (commons.wikimedia.org/Thomas Then)

Minyak oregano biasanya diteteskan di atas piza atau pasta untuk menambah citarasa. Selain itu, juga bisa dioleskan di kulit untuk mengatasi gigitan serangga, jamur, dan infeksi bakteri. Minyak oregano diekstraksi dari daun Origanum vulgare.

Di balik khasiatnya, minyak oregano menyebabkan berbagai efek samping, seperti mual, muntah, pusing, sakit kepala, nyeri ulu hati (heartburn), hingga rasa tidak nyaman pada perut. Selain itu, menurut penelitian, minyak oregano tidak menunjukkan efek melawan flu.

Baca Juga: Aturan Konsumsi Suplemen Vitamin, Gak Boleh Sembarangan!

3. Perak koloidal

Perak koloidal memang terdengar asing di telinga kita. Ini adalah cairan yang berisi partikel perak kecil, yang dipercaya bisa menyembuhkan infeksi dan luka. Partikel tersebut berukuran sangat kecil dan tidak kasat mata, bahkan ada yang kurang dari 100 nanometer.

Namun, sebaiknya kita menghindari perak koloidal, sebab produk ini dinyatakan tidak aman dan belum terbukti efektif.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya