TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Manfaat Makan Makanan yang Direbus, Lebih Sehat?

Cobalah lebih sering makan makanan yang direbus

ilustrasi brokoli rebus (pexels.com/Castorly Stock)

Tren kuliner saat ini masih didominasi makanan yang dipanggang, digoreng dengan teknik deep frying, atau dibakar di atas bara panas. Walau lezat, kita harus mengakui kalau sebenarnya itu tidak sehat. Sementara itu, makanan rebus yang lebih sehat, peminatnya lebih sedikit.

Padahal, cara memasak dengan merebus memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita. Berikut ini adalah contohnya!

1. Menurunkan berat badan

ilustrasi telur rebus (pexels.com/Klaus Nielsen)

Jika sedang dalam program penurunan berat badan, tambahkan sayuran rebus ke dalam daftar menu harian kita. Ini karena kalorinya rendah, tinggi serat, dan bebas lemak (bila dibandingkan dengan metode memasak yang lain).

Tidak hanya sayuran, bahan makanan lain yang direbus kalorinya cenderung lebih sedikit. Misalnya, mengutip Nutritionix, telur rebus memiliki 78 kalori dengan total lemak 5,3 gram, sementara telur goreng mengandung 90 kalori dengan total lemak 6,8 gram.

2. Lebih mudah dicerna

ilustrasi makan sayur (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengapa orang yang sakit disarankan makan bubur atau sup hangat? Ini karena makanan rebus lebih mudah dicerna dan cepat diasimilasi oleh perut, dilansir New Vision.

Selain itu, merebus makanan memecah senyawa kompleks yang ada di dalamnya menjadi bentuk yang lebih sederhana dan mudah dicerna. Beberapa contoh makanan rebus yang mudah ditemui di sekitar kita adalah sup ayam, sayur bayam, hingga sayur asem.

3. Memperbaiki kondisi kulit

ilustrasi kulit sehat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kulit berkilau alami bisa didapat dengan makan makanan yang sehat dan tetap terhidrasi. Ini bisa dicapai dengan mengonsumsi makanan rebus yang kandungan airnya tinggi serta mengandung nutrisi penting seperti antioksidan dan senyawa antiinflamasi.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Anais Brasileiros de Dermatologia tahun 2017, antioksidan merupakan zat untuk mencegah kerusakan oksidatif pada sel dan jaringan, termasuk jaringan kulit. Disarankan mengonsumsi sayuran rebus seperti wortel, buah bit, bayam, tomat, hingga brokoli.

Baca Juga: 8 Makanan Tinggi Fosfor, dari Sumber Nabati hingga Hewani

4. Membantu pertumbuhan rambut

ilustrasi rambut panjang (pexels.com/Element5 Digital)

Percaya atau tidak, sayuran seperti wortel bisa membantu pertumbuhan rambut dengan merangsang folikel rambut. Hal ini diutarakan oleh Sakshi Sareen, seorang ahli bedah transplantasi rambut.

Pertama, rebuslah beberapa wortel, lalu tiriskan. Tambahkan sedikit air rebusan dan giling hingga menjadi pasta. Oleskan ke kulit kepala dan biarkan selama 30 menit. Kemudian, cuci bersih dengan air hangat.

Mengapa harus wortel? Mengutip Hopscotch, beta-karoten dalam wortel membuat rambut lembut dan berkilau. Selain itu, vitamin E dan A membantu merangsang pertumbuhan rambut dan membuat akar rambut lebih kuat.

5. Aman dijadikan makanan pendamping ASI

ilustrasi bayi sedang makan (childrensnutrition.co.uk)

Bayi yang hendak menuju usia 6 bulan akan segera masuk ke fase penyapihan. Makanan apa yang aman bagi perut bayi yang masih sensitif? Salah satunya adalah sayuran rebus.

Contoh makanan pendamping ASI (MPASI) yang mengenyangkan perut anak sekaligus mengandung nutrisi penting adalah kentang tumbuk (potato puree). Selain itu, bisa merebus sayuran seperti brokoli, bayam, buncis, atau wortel, lalu dihaluskan.

6. Mencegah dan mengobati batu ginjal

ilustrasi merebus sayuran (pexels.com/mali maeder)

Dilansir Mayo Clinic, batu ginjal atau renal calculi merupakan endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Salah satu faktor risikonya adalah tidak minum cukup air.

Penderita batu ginjal perlu mengonsumsi makanan rebus karena bisa menghilangkan 87 persen oksalat, yaitu senyawa yang berperan penting dalam pembentukan batu ginjal. Juga bisa digunakan sebagai langkah pencegahan.

Baca Juga: Cukupi Kebutuhan Gizi dari Makanan, Suplemen Hanya untuk Tambahan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya