TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Jenis Medical Check Up Pranikah buat Calon Pengantin

Buat yang akan menikah, kamu dan pasangan harus tahu ini!

ilustrasi tes kesehatan pranikah (freepik.com/Drazen Zigic)

Intinya Sih...

  • Medical check up pranikah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk pasangan yang akan menikah guna mengetahui risiko yang diambil pasangan, dan juga bagi anak-anaknya di kemudian hari.
  • Banyak hal yang bisa diantisipasi dengan melakukan tes kesehatan ini, seperti risiko penularan penyakit, infertilitas, kematian ibu dan anak saat melahirkan, serta kecacatan pada bayi.
  • Ada beberapa tes medical check up pranikah yang bisa kamu jalani semua atau cuma mengambil yang paling penting.

Pernikahan adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh sebagian orang. Berbagai persiapan dilakukan, mulai dari menyiapkan lokasi tempat pernikahan, memilih baju pengantin, memesan katering, daftar undangan, rencana bulan madu, dan masih banyak lagi! 

Namun, ada satu hal penting yang wajib dilakukan sebelum menikah, yaitu medical check upApa saja tes kesehatan yang perlu dilakukan sebelum menikah? Temukan daftarya di bawah ini!

1. Mengenal medical check up pranikah dan mengapa penting untuk dilakukan

Medical check up pranikah atau pre-marital check up atau pre-marital screening adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk pasangan yang akan menikah guna mengetahui risiko yang diambil pasangan, serta bagi anak-anaknya di kemudian hari.

Banyak hal yang bisa diantisipasi dengan melakukan tes kesehatan ini, seperti risiko penularan penyakit, infertilitas, kematian ibu dan anak saat melahirkan, serta kecacatan pada bayi.

Itu semua akan membantu calon pengantin untuk merencanakan keluarga yang sehat.

Tes kesehatan pranikah juga membantu untuk menjaga satu sama lain, karena dari hasil tes tersebut, kamu dan pasangan jadi bisa tahu jika ada masalah kesehatan tertentu, jadi bisa segera mendapat perawatan atau mengambil tindakan pencegahan atau penanganan lain sesuai saran dokter.

2. Manfaat dan tujuan melakukan cek kesehatan pranikah

ilustrasi tes darah (freepik.com/freepik)

Berikut ini beberapa manfaat medical check up sebelum menikah:

  • Mengetahui status kesehatan kamu dan pasangan.
  • Mendeteksi penyakit menular seksual, seperti hepatitis B dan HIV/AIDS.
  • Mendeteksi penyakit atau kelainan genetik, seperti anemia sel sabit, talasemia, dan hemofilia.
  • Menghindari masalah sosial dan psikologis yang mungkin muncul apabila kondisi atau penyakit tertentu ditularkan atau diwariskan kepada anak.
  • Mengurangi beban keuangan pasangan, yang mungkin mengalami masalah saat merawat anak dengan kondisi medis tertentu.

Cek kesehatan pranikah juga bisa mencakup tingkat kesuburan, baik dari pihak perempuan maupun laki-laki. Jadi, tergantung hasilnya, dokter dapat merekomendasikan tindakan selanjutnya.

Baca Juga: Fakta Endometrial Receptivity Analysis, Tes untuk Bayi Tabung

3. Jenis medical check up pranikah

Ada beberapa jenis tes yang akan kamu dan/atau pasangan lakukan dalam pre-marital check up, yaitu:

  1. Pemeriksaan darah: Serangkaian tes darah ini akan mencakup leukosit, hematokrit, trombosit, hemoglobin, eritrosit, hingga laju endap darah. Untuk perempuan, pemeriksaan tingkat Hb akan membantu mengetahui risiko talasemia.
  2. Deteksi hepatitis B: Tes ini penting agar kamu dan pasangan terhindar dari kemungkinan penularan hepatitis B melalui hubungan seksual. Hepatitis B termasuk penyakit berbahaya karena akan menyebabkan cacat fisik hingga kematian pada bayi yang dilahirkan.
  3. Tes golongan darah dan rhesus: Tes ini penting untuk mengetahui kecocokan antara rhesus dengan efeknya terhadap ibu beserta sang anak. Rh-negatif pada perempuan dan Rh-positif pada laki-laki berisiko menimbulkan ketidaksesuaian yang akan berakibat fatal pada anak.
  4. Pemeriksaan penyakit menular seksual: Pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan VDRL/RPR untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyakit sifilis. Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan HbSAg untuk mendeteksi penyakit hepatitis B, serta pemeriksaan anti HIV untuk mendeteksi penyakit HIV. Deteksi penyakit HIV sejak dini diperlukan untuk mengendalikan dan mencegah penularan virus dari ibu kepada anaknya ketika masih berada di dalam kandungan.
  5. Tes TORCH: TORCH adalah jenis penyakit yang ditimbulkan oleh toksoplasma, rubella, dan herpes. Penularannya bisa lewat dari konsumsi makanan mentah hingga kontak dengan kotoran hewan peliharaan. Tes ini direkomendasikan untuk menghindari keguguran dan kelahiran prematur.
  6. Tes gula darah: Tes ini dapat menunjukkan apakah kamu atau pasangan memiliki diabetes atau pradiabetes. Pasangan yang menjalani pemeriksaan gula darah dapat mengantisipasi komplikasi dari penyakit tersebut, khususnya pada perempuan hamil yang hormonnya kurang stabil.
  7. Tes urine: Lewat pemeriksaan urine, kamu dan pasangan dapat mengetahui jika ada penyakit sistematik atau metabolik. Penilaiannya didasarkan pada warna, bau, hingga jumlah urine yang dikeluarkan.
  8. USG ginekologi: Pemeriksaan ini dapat mendeteksi apabila ada kelainan pada rahim, seperti kista ovarium, PCOS, mioma uteri, dan penyakit-penyakit lain yang berkaitan dengan organ reproduksi.
  9. Pemeriksaan hormon tiroid: Tujuannya untuk mendeteksi apakah hormon tiroid yang dimiliki kurang aktif (hipotiroidisme) atau terlalu aktif (hipertiroidisme), dua hal ini dapat menganggu seseorang untuk hamil. Hipotiroidisme dapat mengganggu proses ovulasi, sedangkan pada orang yang hipertiroidisme dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran bayi prematur.

Tergantung kondisi, kamu dan pasangan mungkin akan direkomendasikan jenis pemeriksaan lainnya.

4. Siapa saja yang butuh medical check up pranikah?

ilustrasi pasangan berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah kesuburan atau kemandulan (freepik.com/gpointstudio)

Semua pasangan yang akan menikah atau telah menikah dan sedang berencana punya anak tentunya perlu untuk melakukan tes ini. Terlebih lagi jika salah satu pasangan mempunyai penyakit keturunan terkait genetik atau mempunyai riwayat penyakit infeksi dan menular.

Penting untuk diingat, pemeriksaan kesehatan seperti ini bukan hanya perlu dilakukan oleh perempuan, lelaki pun demikian. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter berdua dengan pasangan saat melakukan pemeriksaan ini.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya