TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Orang yang secara Fisik Menarik Mungkin Hidup Lebih Lama

Mereka mungkin punya lebih banyak peluang dalam hidup

ilustrasi orang berinteraksi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Intinya Sih...

  • Studi menemukan, individu yang dinilai paling tidak menarik memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki daya tarik rata-rata.
  • Alasan di balik temuan ini tidak jelas, tetapi para peneliti berspekulasi bahwa individu yang secara fisik dianggap menarik mungkin mengalami lebih sedikit diskriminasi sosial dan pemicu stres terkait sosial, dibandingkan dengan mereka yang dianggap tidak menarik.

Individu yang secara fisik dianggap menarik mungkin memiliki hidup yang lebih panjang dan sehat, menurut sebuah studi.

Berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan tidak merokok diketahui secara luas dapat mendukung umur yang lebih panjang. Namun, studi menemukan bawa rupa yang menawan juga mungkin menjadi salah satu faktor.

Para peneliti tertarik untuk mengeksplorasi dampak dari daya tarik terhadap umur panjang, terutama karena mereka yang berpenampilan menarik dianggap memiliki kelebihan dalam hidup.

Baca Juga: Studi: Pola Tidur Tidak Teratur, Risiko Diabetes Naik

Hubungan antara daya tarik fisik dengan panjang umur

ilustrasi umur panjang (pexels.com/Julian Jagtenberg)

Para ilmuwan menemukan bahwa faktor biologis seperti panjang telomerase, genetika, dan fungsi sel memainkan peran penting dalam menentukan lamanya hidup seseorang.

Faktor sosiodemografi, termasuk status perkawinan, pendapatan, dan tingkat pendidikan, juga dapat memengaruhi hasil kesehatan dan umur yang panjang.

Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang menikah mungkin mampu mengelola gula darahnya lebih efektif dibandingkan orang yang tidak menikah.

Dalam sebuah studi baru, tim peneliti dari Arizona State University dan The University of Texas at Austin, Amerika Serikat, menyelidiki faktor lain yang mungkin memengaruhi harapan hidup. Secara khusus, tim peneliti mengamati apakah daya tarik fisik dapat memengaruhi berapa lama seseorang bisa hidup.

“Saya selalu berpikir bahwa daya tarik adalah aspek kesenjangan sosial yang belum banyak dipelajari,” kata penulis studi Connor M. Sheehan, seorang profesor di Arizona State University dalam sebuah pernyataan.

Penelitian ini melibatkan 8.386 peserta dari Wisconsin Longitudinal Study, mengamati siswa sekolah menengah laki-laki dan perempuan yang lulus pada tahun 1957.

Menilai dari buku tahunan

Tim tersebut meminta enam juri independen laki-laki dan enam perempuan, yang semuanya dilatih untuk memastikan konsistensi dalam evaluasi mereka dalam menilai daya tarik peserta pada skala 11 poin, menggunakan foto buku tahunan sekolah.

Mereka juga memperhitungkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi harapan hidup, seperti latar belakang keluarga, kesehatan fisik, dan pendapatan.

Setelah membandingkan peringkat daya tarik dengan data Studi Longitudinal Wisconsin, para peneliti menemukan bahwa individu yang dinilai paling tidak menarik, yang menempati seperenam terbawah skala daya tarik, memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki daya tarik rata-rata. Secara khusus, mereka yang berada pada kelompok seperenam terendah menghadapi bahaya kematian 16,8 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang berada pada kelompok seperenam menengah.

Menariknya, penelitian ini tidak menemukan perbedaan signifikan dalam risiko kematian antara individu yang dianggap sangat menarik dan mereka yang memiliki daya tarik rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menjadi tidak menarik dikaitkan dengan umur yang lebih pendek, tetapi memiliki daya tarik tinggi tidak memberikan manfaat umur panjang tambahan dibandingkan dengan mereka yang punya daya tarik biasa-biasa saja. Pola ini konsisten pada berbagai tahap kehidupan dan spesifikasi daya tarik yang berbeda, sehingga memperkuat validitas hasil.

Ketika tim peneliti mengamati perbedaan jenis kelamin, mereka menemukan bahwa pada usia 20 tahun, harapan hidup perempuan yang fisiknya dinilai paling tidak menarik adalah dua tahun lebih pendek dibandingkan kelompok lain. Kemudian, laki-laki yang dianggap tidak menarik memiliki angka harapan hidup lebih pendek satu tahun.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya