Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi makin umum terjadi dan dapat menyebabkan komplikasi bagi kesehatan. Meskipun hipertensi jarang menimbulkan gejala yang signifikan, tetapi penyakit ini meningkatkan risiko terjadinya masalah lain yang lebih serius, seperti stroke dan serangan jantung.
Oleh karena itu, penting untuk memahami mengapa hal ini terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Banyak faktor risiko—seperti usia yang lebih tua, riwayat hipertensi dalam keluarga, pola makan yang tidak sehat, kelebihan berat badan, merokok, dan konsumsi alkohol secara berlebihan—telah diketahui.
Selain itu, menurut beberapa studi, suhu di dalam rumah juga terkait dengan tekanan darah tinggi. Suhu dalam ruangan yang lebih rendah dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih tinggi.
Baca Juga: Beban Ekonomi akibat Hipertensi Mencapai Rp23 Juta Per Orang
Suhu yang sejuk meningkatkan risiko hipertensi?
Studi menjelaskan tingkat hipertensi yang lebih tinggi serta potensi peningkatan kematian akibat stroke dan penyakit jantung pada musim dingin menunjukkan, penggunaan suhu dalam ruangan atau air conditioner (AC) harus lebih diperhatikan dalam diagnosis dan keputusan pengobatan serta pesan kesehatan masyarakat.
Selain perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengurangi tekanan darah tinggi, temuan studi menunjukkan bahwa menjaga rumah agar tetap hangat juga bisa bermanfaat.
Para peneliti menemukan, setiap penurunan 1 derajat Celcius suhu dalam ruangan dikaitkan dengan kenaikan tekanan darah sistolik sebesar 0,48 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 0,45 mmHg. Padahal, tekanan darah ideal itu antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg.
Tim peneliti mengidentifikasi subjek penelitian menggunakan data Health Survey for England 2014. Awalnya, mereka mewawancarai partisipan dengan kuesioner yang mencakup faktor kesehatan umum dan gaya hidup. Setelah itu, perawat menindaklanjuti dengan mengunjungi 4.659 peserta di rumahnya masing-masing, untuk mengukur tekanan darah dan melakukan pembacaan suhu dalam ruangan di ruang tamu.
Para peneliti memperhitungkan faktor perancu potensial seperti kekurangan sosial dan suhu di luar ruangan untuk mengidentifikasi hubungan dengan suhu dalam ruangan.
Mereka menemukan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik adalah 126,64 mmHg dan 74,52 mmHg, masing-masing untuk orang-orang yang tinggal di rumah dengan suhu yang paling sejuk dibandingkan dengan 121,12 mmHg dan 70,51 mmHg di rumah yang suhunya paling hangat.
Selain itu, pengaruh penggunaan AC terhadap tekanan darah lebih mungkin terjadi pada orang yang tidak rutin berolahraga. Ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi risiko bagi mereka yang tinggal di lingkungan sejuk. Individu yang tidak berolahraga juga perlu menjaga suhu tubuh tetap hangat untuk mengatur tekanan darah mereka.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Oleh sebab itu, dokter harus mempertimbangkan suhu dalam ruangan atau bagi mereka yang rutin menggunakan AC, karena ini bisa memengaruhi diagnosis jika seseorang memiliki hipertensi. Orang dengan rumah yang lebih sejuk mungkin juga memerlukan obat dengan dosis lebih tinggi.