TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Ringworm pada Kulit? Ini Penyebab dan Pengobatannya

Infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur

ilustrasi alergi (freepik.com/Freepik)

Beberapa orang mungkin mengira ringworm sebagai salah satu jenis cacing, padahal sebetulnya bukan. Ringworm merupakan bentuk infeksi yang terjadi pada kulit. 

Buatmu istilah ringworm mungkin terkesan asing, barangkali kamu lebih mengenalnya sebagai kurap. Lantas, apa penyebab ringworm dan bagaimana pengobatannya? Ini ulasan lengkapnya.

Apa penyebab ringworm atau kurap?

Ringworm adalah kondisi kulit yang tengah mengalami infeksi. Bukan karena cacing, melainkan akibat jamur. Istilah ringworm disematkan karena bentuknya yang panjang dan melingkar. 

Selain kurap, kondisi ini juga disebut tinea atau dermatophytosis. Beberapa orang juga memberinya nama sesuai letaknya. Misalnya, ringworm yang muncul di kaki disebut kaki atlet, sedangkan nama ilmiahnya Tinea pedis

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, beberapa bentuk ringworm atau kurap yakni:

  • Selangkangan, paha bagian dalam, atau bokong disebut tinea cruris atau jock itch
  • Kulit kepala disebut tinea kapitis
  • Dagu, leher atas, pipi atau di area jenggot dikenal dengan nama tinea barbae
  • Tangan disebut tinea manuum
  • Kuku kaki atau kuku kuku tangan disebut dengan tinea unguium atau onikomikosis 
  • Bagian tubuh lainnya, seperti lengan atau kaki, dikenal dengan nama tinea corporis.

Masih dari sumber yang sama, ada sekitar 40 jenis jamur yang bisa memicu kurap. Nah, yang paling sering yakni Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.

Jamur yang masuk dalam kelompok dermatofit ini memakan protein. Lebih lanjut, dermatofiilia umumnya menyerang kulit, rambut, dan kuku, karena area tubuh tersebut memiliki kandungan keratin atau protein yang lebih banyak daripada lainnya.

Dari mana ringworm atau kurap berasal?

ilustrasi sentuhan kulit (pexels.com/Cottonbro)

Jamur penyebab kurap dapat bertahan di lingkungan dalam waktu cukup lama hingga menular. Ada tiga penyebaran utama dan penularan kurap atau ringworm.

  • Dari kulit ke kulit. Apabila kamu melakukan kontak fisik dengan seseorang yang menderita ringworm, maka ada kemungkinan tertular. Penularan juga terjadi melalui penggunaan beberapa alat bersama, seperti handuk, sisir, atau barang pribadi lainnya
  • Dari hewan yang terinfeksi ringworm. Berbagai hewan juga dapat terinfeksi jamur kurap, yang paling umum adalah kucing dan anjing. Kamu dapat tertular ketika mengelus atau menyentuh benda-benda milik hewan tersebut
  • Dari lingkungan. Jamur dapat hidup dan menempel di berbagai permukaan, terutama lingkungan yang lembap. Maka dari itu, usahakan selalu mengenakan penutup kulit dan alas kaki saat berada di ruang ganti atau kamar mandi umum.

Selain melalui perantara di atas, ringworm juga dapat menyebar antar bagian tubuh. Misal, sebelumnya hanya ada di bagian kaki, tapi karena sering menggaruknya, maka menyebar hingga ke tangan atau bagian lain.

Baca Juga: Ini 6 Fakta tentang Penyakit Kurap, Jangan Disepelekan!

Gejala ringworm

Gejala ringworm atau kurap biasanya diawali dengan gatal atau kemerahan di bagian kulit. Meski demikian, gejala yang muncul bisa bervariasi tergantung di mana letak infeksi muncul. 

Dilansir Healthline, gejala umum ringworm meliputi beberapa hal berikut:

  • Rasa gatal
  • Bercak gatal atau bersisik berbentuk melingkar dan berwarna merah, cokelat, atau abu-abu (juga disebut plak)
  • Muncul lingkaran menyerupai cincin dengan lepuh atau pustula, terkadang seperti melepuh
  • Lingkaran berbentuk cincin yang tumpang tindih
  • Rambut rontok yang umumnya terjadi apabila mengalami ringworm di kepala. 

Diagnosis ringworm

ilustrasi dokter mengamati kulit di bawah mikroskop (pexels.com/Edward Jenner)

Dokter dapat mendiagnosis ringworm setelah melakukan pemeriksaan secara langsung. Pasien akan ditanya terkait riwayat kesehatan dan kemungkinan kontak dengan orang lain yang terinfeksi. 

Bila diperlukan, dokter juga akan mengambil sedikit goresan kulit. Sampel ini lalu diteliti di bawah mikroskop untuk memastikan ciri-ciri jamur.

Hasil dari pengamatan singkat tersebut, lantas dijadikan dasar oleh dokter untuk memberikan diagnosa. Dokter pun akan memastikan apakah gatal dan kerak pada kulit tersebut benar kurap atau psoriasis

Individu yang mengalami kurap jarang diminta melakukan tes lanjutan kecuali kondisinya sudah sangat parah. Termasuk jika telah dilakukan perawatan, tetapi gak kunjung ada perbaikan. Dokter mungkin kembali mengambil sampel untuk diteliti di laboratorium.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya