TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Penyebab Beser pada Perempuan, Ketahui Cara Mengatasinya

Identifikasi dulu pemicunya

ilustrasi perempuan buang air (pexels.com/Miriam Alonso)

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Donny Giovanni, SpU

Normalnya frekuensi buang air kecil sekitar 6–7 kali dalam kurun waktu 24 jam. Akan tetapi, beberapa perempuan mungkin buang air kecil lebih dari angka tersebut. Jika kamu berpikir penyebabnya karena terlalu banyak minum, bisa jadi hal itu benar. Namun, itu bukan satu-satu alasan. 

Ada berbagai penyebab beser pada perempuan yang mungkin mendasarinya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala sekaligus penyebab buang air kecil yang terlalu sering dan cara mengatasinya dalam artikel berikut. 

Penyebab beser pada perempuan

Frekuensi buang air kecil memang tergantung pada seberapa banyak cairan yang kamu minum. Meski demikian, volume air tersebut bukan satu-satunya tolak ukur. Jenis cairan yang diminum pun dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil. 

Selain itu, obat-obatan seperti pengatur tekanan darah juga bersifat diuretik sehingga bisa memicu keinginan buang air lebih sering. Lebih lanjut, berikut penjelasan terkait penyebab beser pada perempuan.

1. Terlalu banyak minum cairan

ilustrasi minum air putih (freepik.com/freepik)

Yup, alasan utama penyebab beser pada perempuan yaitu terlalu banyak cairan yang masuk ke tubuh. Tubuh secara otomatis membuang cairan tersebut bila tidak digunakan. Alhasil, kamu jadi lebih sering ke toilet, deh. 

Bagi perempuan, disarankan untuk minum sekitar 11,5 cangkir cairan atau 2,7 liter air per hari. Angka tersebut bisa sangat bervariasi tergantung pada tingkat aktivitasmu. 

2. Konsumsi minuman diuretik

Minuman tertentu juga mendorong keinginan buang air kecil lebih sering. Misalnya, kopi, teh, dan beberapa jenis soft drink. Pasalnya, minuman-minuman tersebut tergolong pada jenis diuretik yang mendorong seseorang buang air kecil lebih sering. 

Selain itu, minuman dengan kandungan berpemanis buatan juga bisa menjadi pemicunya, Oleh karena itu, baiknya hindari konsumsi minuman tersebut karena bersifat diuretik juga.

Di luar itu, obat-obatan tertentu, seperti pengendalian tekanan darah tinggi pun bisa bersifat serupa. Untuk itu, konsultasikan kepada dokter apabila obat yang kamu dapatkan bisa menyebabkan masalah ini. 

3. Infeksi saluran kemih

ilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)

Faktanya, kebanyakan perempuan mengalami setidaknya sekali Infeksi Saluran Kemih (ISK) dalam hidupnya, melansir Health Partners. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menginfeksi bagian dari saluran kemih. Salah satu gejalanya adalah keinginan buang air kecil yang lebih sering.

Lebih dari itu, kamu mungkin juga merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil, perubahan warna urine, hingga tekanan pada kandung kemih. Jika mengalami gejala tersebut, ada baiknya konsultasi dengan dokter, ya.

4. Radang vagina

Penyebab beser pada perempuan juga bisa didasari oleh masalah kesehatan seperti radang vagina atau vaginitis. Kondisi ini bisa berupa vulva atau vagina meradang dan terasa nyeri. Pemicu umumnya infeksi bakteri, jamur, virus, hingga bahan kimia tertentu pada produk yang digunakan.

Curigai penyebab ini jika kamu mengalami beser yang diikuti dengan panas atau gatal saat buang air kecil. Selain itu, radang vagina mungkin menyebabkan keputihan berwarna abu-abu dan berbau amis atau hijau kekuningan dan berbusa. Kalau kamu merasakannya, segera ke dokter untuk melakukan pemeriksaan, ya.

Baca Juga: Penyebab Urine Berbau seperti Kopi, Apakah Berbahaya?

5. Kehamilan

ilustrasi hamil (pexels.com/freestocks.org)

Ibu hamil umumnya sering merasa ingin buang air kecil. Hal ini terjadi karena rahim yang membesar dan memberi tekanan pada kandung kemih. Kondisi tersebut secara langsung mendorong kandung kemih agar lebih sering kosong. 

6. Kandung kemih terlalu aktif (OAB)

Penyebab beser pada perempuan bisa juga karena kandung kemih yang terlalu aktif. Dorongan keinginan ini bisa memengaruhi siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada mereka yang berusia lanjut.

Kondisi OAB terjadi ketika komunikasi antara otak dan kandung kemih terganggu. Alhasil, otot kandung kemih mulai berkontraksi bahkan saat belum penuh. Kamu pun jadi ingin buang air lebih sering dan jadi sulit dikendalikan. 

7. Interstitial cystitis (IC)

ilustrasi buang air besar (freepik.com/Jcomp)

Interstitial cystitis terjadi ketika otot-otot di dalam dan sekitar kandung kemih mengalami iritasi. Sayangnya, penyebab pastinya tidak diketahui.

Meski bisa terjadi pada siapa saja, masalah kesehatan ini lebih sering terjadi pada perempuan. Gejalanya pun bisa muncul dan pergi begitu saja dengan intensitasnya berbeda-beda pada tiap individu.

Interstitial cystitis menyebabkan seseorang buang air kecil dalam jumlah sedikit dan kerap beser bahkan setelah dari toilet. Gejala lain yang muncul bisa berupa nyeri di area panggul. Konsultasikan kepada dokter jika kamu mengalaminya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya